Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah Gaya Thaksin Memimpin Demo dari Banyak Negara

image-gnews
Mantan Perdana Menteri Thailand haksin Shinawatra menyampaikan pesan kepada pendukungnya lewat video. AP Photo
Mantan Perdana Menteri Thailand haksin Shinawatra menyampaikan pesan kepada pendukungnya lewat video. AP Photo
Iklan
TEMPO Interaktif, Bangkok - Dari Dubai, lalu ke Swedia, dan kini di Russia. Dalam sepekan ini mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra yang menjadi buronan pemerintah Thailand telah terbang ke tiga negara sembari tetap menggerakkan puluhan ribu pendukungnya yang sejak 12 Maret lalu mengepung Bangkok.

Pemimpin 60 tahun itu meminta massa Kaus Merah terus mendesak Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva menggelar pemilu melalui video yang disiarkan langsung saat ia berada dalam perjalanan bisnis di Russia.

"Saya sedang melakukan kunjungan bisnis di Russia," kata Thaksin kepada massa pendukungnya Selasa malam lalu. "Mereka (pengusaha Rusia) ini duduk di atas tumpukan uang. Mereka tertarik pada investasi di Asia. Jadi, ketika saya kembali ke Thailand nanti, saya akan membawa mereka bersama saya."

Sejak Thaksin dikudeta pada 2006, praktis ia tak pernah kembali lagi ke Thailand. Dari negeri seberang itu, bak seorang konduktor pada sebuah orkestra, Thaksin menggerakkan massa hingga mencapai jumlah 100 ribu pada pertengahan Maret lalu, dan masih akan menjadi "dirigen" pada Sabtu pekan ini.

Pada 12 Maret itu ia tak menggerakkan massanya dari Dubai, ibukota Uni Emirat Arab yang paling sering dikunjunginya. Chavanont Intarakomalyasut, juru bicara kementerian luar negeri Thailand mengatakan bahwa Dubai telah melarang Thaksin melakukan aktivitas politik dari sana. "Tapi untuk bermalam atau tinggal di sana, lain lagi ceritanya," katanya.

Karena itu Thaksin memilih pergi ke Montenegro, negeri Balkan yang telah memberinya kewarganegaraan. Sambil berjalan-jalan di tepi pantai di negeri itu ia terus memantau aksi massa di jalan-jalan Bangkok. Ia semula dikabarkan memilih Berlin, Jerman, tapi Jerman bersama Inggris ternyata telah mengancam akan memulangkan Thaksin jika ia menjejakkan kaki di sana. Negara yang memberinya paspor kehormatan antara lain Nikaragua dan Montenegro.

Pada saat yang lain, Thaksin memandu pendukungnya lewat Twitter dan Facebook. Ia memasang foto ketika ia bermain golf di Brunei dan Dubai, atau potret ketika mengunjungi tambang berlian di Afrika Selatan, atau saat duduk minum kopi di pesawat jet pribadi sambil berbincang-bincang dengan perdana menteri atau presiden Sri Lanka, Papu Nugini dan Maladewa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Praktis tak ada pekan yang tak diisi lawatan ke pelbagai penjuru dunia. Sebelum sampai Russia, Thaksin mengunjungi Swedia. Ini negara baru yang selama ini belum pernah dijejaki Thaksin selama dalam pengasingan. Pemerintah Thailand pun tak urung menyatakan keberatan pada pemerintah negara di kawasan Skandinavia itu.

Duta Besar Swedia di Thailand menyatakan Thaksin mengunjungi Swedia Sabtu pekan lalu. "Kami tak pernah meminta dia datang, kami juga tak akan meminta dia pergi," kata Karlo Laakso, sang dubes. Thaksin, kata Laakso, tak mengajukan visa untuk masuk Swedia. "Ia punya banyak akal," ujarnya.

Di negara inilah Thaksin mengomandani 60 ribu orang yang memenuhi Bangkok dan memberi perintah pada utusan Kaus Merah yang berunding dengan Perdana Menteri Abhisit sembari mengirim pesan lewat BlackBerry dalam genggamannya. "Swedia tak mungkin mengusir saya," katanya enteng.

Washington Post | AP | BBC | YR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Pesepak bola Timnas Indonesia berlatih menjelang laga lanjutan Piala AFF 2018 melawan Thailand, di Stadion Nasional Rajamangala, Bangkok, Thailand, Jumat, 16 November 2018. Pertandingan tersebut akan digelar di Stadion Rajamanggala, Bangkok, Thailand, Sabtu, 17 November 2018. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.


110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

Suasana saat warga menunggu di tepi jalan di sekitar Grand Palace untuk mengikuti upacara kremasi mendiang Raja Bhumibol Adulyadej, di Bangkok, Thailand, 24 Oktober 2017. AFP PHOTO
110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.


Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Shinawatra. Guardian.co.uk
Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.


Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Mantan PM Thailand, Yingluck Shinawatra, tersenyum saat menerima media asing di rumahnya di Bangkok, Thailand, 12 Februari 2016. Menurut pengamat, Yingluck dan keluarga Shinawatra akan terlibat pada kampanye Pemilu 2017.  REUTERS/Jorge Silva
Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.


Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Kimlun Jinakul (91) meraih gelar sarjana ekologi manusia di Sukhothai Thammathirat Open University dari Raja Thailand Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun. AP Photo
Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat


UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

Raja baru Thailand, Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun berbicara setelah mendapat undangan dari parlemen untuk menggantikan posisi ayahnya sebagai raja di Bangkok Dusit Palace, Thailand, 1 Desember 2016. Thailand Royal Household Bureau/Handout via REUTERS.
UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.


Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Pusat Kerajaan Thailand/TEMPO/Nico J Tampi
Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.


Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Sebuah video menunjukkan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn tengah berjalan bersama seorang wanita. twitter.com
Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn


FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

Sebuah video menunjukkan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn tengah berjalan bersama seorang wanita. twitter.com
FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.


Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Sodahead.com
Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.