Pemimpin 60 tahun itu meminta massa Kaus Merah terus mendesak Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva menggelar pemilu melalui video yang disiarkan langsung saat ia berada dalam perjalanan bisnis di Russia.
"Saya sedang melakukan kunjungan bisnis di Russia," kata Thaksin kepada massa pendukungnya Selasa malam lalu. "Mereka (pengusaha Rusia) ini duduk di atas tumpukan uang. Mereka tertarik pada investasi di Asia. Jadi, ketika saya kembali ke Thailand nanti, saya akan membawa mereka bersama saya."
Sejak Thaksin dikudeta pada 2006, praktis ia tak pernah kembali lagi ke Thailand. Dari negeri seberang itu, bak seorang konduktor pada sebuah orkestra, Thaksin menggerakkan massa hingga mencapai jumlah 100 ribu pada pertengahan Maret lalu, dan masih akan menjadi "dirigen" pada Sabtu pekan ini.
Pada 12 Maret itu ia tak menggerakkan massanya dari Dubai, ibukota Uni Emirat Arab yang paling sering dikunjunginya. Chavanont Intarakomalyasut, juru bicara kementerian luar negeri Thailand mengatakan bahwa Dubai telah melarang Thaksin melakukan aktivitas politik dari sana. "Tapi untuk bermalam atau tinggal di sana, lain lagi ceritanya," katanya.
Karena itu Thaksin memilih pergi ke Montenegro, negeri Balkan yang telah memberinya kewarganegaraan. Sambil berjalan-jalan di tepi pantai di negeri itu ia terus memantau aksi massa di jalan-jalan Bangkok. Ia semula dikabarkan memilih Berlin, Jerman, tapi Jerman bersama Inggris ternyata telah mengancam akan memulangkan Thaksin jika ia menjejakkan kaki di sana. Negara yang memberinya paspor kehormatan antara lain Nikaragua dan Montenegro.
Pada saat yang lain, Thaksin memandu pendukungnya lewat Twitter dan Facebook. Ia memasang foto ketika ia bermain golf di Brunei dan Dubai, atau potret ketika mengunjungi tambang berlian di Afrika Selatan, atau saat duduk minum kopi di pesawat jet pribadi sambil berbincang-bincang dengan perdana menteri atau presiden Sri Lanka, Papu Nugini dan Maladewa.
Praktis tak ada pekan yang tak diisi lawatan ke pelbagai penjuru dunia. Sebelum sampai Russia, Thaksin mengunjungi Swedia. Ini negara baru yang selama ini belum pernah dijejaki Thaksin selama dalam pengasingan. Pemerintah Thailand pun tak urung menyatakan keberatan pada pemerintah negara di kawasan Skandinavia itu.
Duta Besar Swedia di Thailand menyatakan Thaksin mengunjungi Swedia Sabtu pekan lalu. "Kami tak pernah meminta dia datang, kami juga tak akan meminta dia pergi," kata Karlo Laakso, sang dubes. Thaksin, kata Laakso, tak mengajukan visa untuk masuk Swedia. "Ia punya banyak akal," ujarnya.
Di negara inilah Thaksin mengomandani 60 ribu orang yang memenuhi Bangkok dan memberi perintah pada utusan Kaus Merah yang berunding dengan Perdana Menteri Abhisit sembari mengirim pesan lewat BlackBerry dalam genggamannya. "Swedia tak mungkin mengusir saya," katanya enteng.
Washington Post | AP | BBC | YR