Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jihad Jane, Syuhada Gagal dari Philadelphia

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Philadelphia -Ia dikenal sebagai perempuan bengal. Dua kali kawin, pertama pada usia 16 tahun. Ia pernah didenda karena menyetir dalam keadaan mabuk, serta tiga kali mencuri di toko grosir dan sekali di toko piza. Sering berbicara dengan kucingnya, dan pernah mencoba bunuh diri.

Namun, kekasih dan para tetangganya tak percaya ia telah berubah menjadi muslimah radikal. Kurt Gorman, yang sudah lima tahun menjadi pacarnya, mengatakan bahwa dakwaan terhadap Colleen Renee LaRose itu hanya sebuah lelucon. “Ia orang berhati baik. Ia lebih banyak hidup di sekitar rumah,” katanya.

Tetangganya di kawasan Main Street, Pennsburg, Negara Bagian Philadelphia, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa LaRose, 46 tahun, sering berbicara keras-keras dengan dua kucing Persianya. Kristy Newell, sang tetangga, mengaku tak pernah melihat perempuan itu berbusana muslim. “Ketika saya melihat dia, ia sering mengenakan kaus dan celana pendek,” ujarnya.

Namun, kenyataannya, Pengadilan Federal Amerika akan menyidangkan LaRose, Kamis pekan depan. Ia didakwa berupaya membunuh kartunis Swedia, Lars Vilks, yang telah menggambar Nabi Muhammad berbadan anjing. Ia juga dituding merekrut lima teroris dan mengobarkan aksi teror ke seluruh dunia.

Di dunia maya, ia dikenal dengan nama Jihad Jane. Ia menulis dalam situsnya, siap mengorbankan nyawa demi kejayaan Islam. Dalam foto itu ia memakai kerudung dan cadar dengan menyisakan kedua matanya.

Pihak keamanan Amerika menduga LaRose mulai dirasuki paham teror setelah mereka mengunduh video pribadinya pada Juni 2008. Di sana ia mengungkapkan kemarahan sekaligus kesedihannya karena tidak mampu menolong penderitaan umat Islam di seluruh dunia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sehari setelah kematian ayahnya akibat serangan jantung pada Agustus 2009, ia pergi meninggalkan rumahnya di Pennsburg. Ia bahkan kabur membawa paspor pacarnya dan hard drive komputernya. Ia diduga menuju wilayah Asia Selatan untuk menemui calon suaminya. Di kawasan inilah terdapat kelompok Taliban dan Al-Qaidah yang berpusat di Afganistan dan Pakistan.

Akhir September tahun lalu, ia diduga berada di Swedia untuk melaksanakan misi pertamanya. Ia menulis dalam situsnya: “Akan menjadi satu kehormatan dan kegembiraan besar untuk mati atau membunuh. Hanya kematian yang dapat menghentikan saya di sini, dan saya sudah begitu dekat dengan sasaran!”

Semua tinggal rencana. Aparat intelijen dan keamanan menangkapnya saat ia turun dari pesawat di Bandar Udara Internasional Philadelphia, pertengahan Oktober 2009. Jihad Jane pun gagal mati syahid sesuai dengan keyakinannya.


BBC | CS Monitor | Salt Lake Tribune | Faisal Assegaf

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Seorang wanita meniup kantong plastik saat mengambil sampel udaranya untuk tes Covid-19 menggunakan GeNose C19 di sebuah stasiun kereta di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021. Alat buatan Indonesia ini mulai digunakan untuk screening penumpang kereta jarak jauh. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.


Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Bupati terpilih Sabu Raijua, NTT, Orient P Riwu Kore menjadi perbincangan setelah disebut-sebut sebagai warga negara Amerika Serikat. Orient mengakui sempat memiliki paspor AS, namun tidak lantas mengubah status kewarganegaraannya. Facebook.com
Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020


Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.


Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.


Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Ilustrasi microchip semikonduktor. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.


Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Sekitar ratusan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan pada Sabtu, 30 Juni 2018, menuntut pemerintahan Presiden Donald Trump mengizinkan imigran masuk dan mempertemukan anak imigran dengan orang tua mereka. Reuters
Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.


Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton
Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol


Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Wartawan asal Amerika Serikat, Daniel Pearl, yang tewas dipenggal pada 2002. Sumber: The Times of Israel
Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.


Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Dokter umum Luisa Vera bereaksi setelah menerima vaksin virus corona (Covid-19) buatan Pfizer-BioNTech di Universitas Kesehatan Indiana, Rumah Sakit Methodist di Indianapolis, Indiana, Amerika Serikat, Rabu, 16 Desember 2020. Kredit: ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolsto/HP/djo/am.
Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19


Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Silinder berisi uranium di fasilitas nuklir Fordow, Iran.[IRNA]
Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran