TEMPO Interaktif, Yerusalem - Pejabat Israel, Selasa (8/3) menyatakan ingin membangun pembangkit listrik tenaga nuklir. Langkah mengumumkan kegiatan negara ini cukup menyita perhatian. Menteri urusan infrastruktur nasional Israel, Uzi Landau, mengumumkan ide ini secara terbuka, Selasa (8/3) di konferensi energi nuklir internasional di Paris.
"Membangun reaktor nuklir untuk menghasilkan listrik akan memungkinkan Israel untuk mencapai kemerdekaan energi dan mengakhiri ketergantungan pada orang lain," kata Landau dalam sebuah pernyataan. "Teknologi nuklir memiliki banyak aplikasi yang dapat melayani tujuan perdamaian dan kerjasama."
Israel saat ini menggunakan batubara dan gas alam untuk menghasilkan listrik.
Landau bertemu beberapa bulan lalu dengan menteri yang bertanggung jawab soal energi Perancis, Jean-Louis Borloo, dan mengangkat ide tentang kerjasama Perancis-Israel-Yordania dalam mengembangkan listrik tenaga nuklir. Menteri Perancis antusias atas ide itu, kata Landau.
Ide ini dimulai Perancis pada tahun 1950-an dengan membantu Israel membangun reaktor nuklir di Dimona. Israel diyakini membangun reaktor ini untuk digunakan membangun persediaan senjata nuklir.
Israel tidak pernah mengakui membangun kekuatan nuklir, mengikuti kebijakan yang disebutnya "ambiguitas nuklir." Israel juga memiliki reaktor nuklir kecil untuk penelitian di Nahal Soreq, tidak jauh dari kawasan pusat penduduk di Tel Aviv.
Namun Landau mengatakan tidak ada rencana khusus sejauh ini untuk mendirikan pusat pembangkit listrik tenaga nuklir ketiga.
Pembangunan reaktor nuklir bisa menarik perhatian internasional pada kegiatan nuklir Israel. Ketika ditanya apakah Israel akan mengizinkan inspektur Badan Energi Atom Internasional untuk mengawasi proyek baru ini, Chen Ben Lulu, seorang asisten Landau, hanya mengatakan bahwa Israel akan mengikuti semua peraturan yang relevan.
Israel belum menandatangani Perjanjian Non-Proliferasi, yang bertujuan untuk membatasi jumlah negara yang mampu mengembangkan senjata nuklir.
Gagasan untuk menghasilkan energi nuklir telah beredar selama bertahun-tahun. Pada tahun 2007, salah satu pendahulu Landau di Kementerian Infrastruktur Nasional, Binyamin Ben Eliezer, mengatakan dia juga berencana membangun pembangkit listrik tenaga nuklir di Israel selatan padang pasir Negev.
AP | HAYATI MAULANA NUR