Dua orang, termasuk satu petugas keamanan tewas ketika terjadi adu tembak selama penyerbuan pembebasan narapidana. Satu korban lainnya adalah narapidana.
Wakil Gubernur Kepulauan Basilah, Al Rashid Sakalahul mengatakan kepada kantor berita AP, sejumlah pria bersenjata telah membebaskan gerilyawan muslim dari penjara. Operasi penyerangan dilakukan pada Ahad dini hari.
Menurut Sakalahul, para pria bersenjata yang diperkirakan 30 orang tersebut menggunakan palu besar untuk merusak tembok penjara. Selanjutnya mereka memotong jeruji besi dan pintu bui dengan gunting besar.
"Seorang tahanan tewas dan beberapa terluka ketika terjadi adu senapan dengan petugas," papar petugas kepolisian provinsi Abubakar Tulawie kepada kantor berita Reuters.
Sementara itu, Komandan Militer Wilayah Mayor jenderal Benjamin Dolorfino menjelaskan, 31 tahahan yang meloloskan diri merupakan anggota sebuah kelompok pemberontak Muslim, Fron Pembebasan Islam Moro (MILF) dan kelompok Islam pimpinan Abu Sayyaf.
Dua dari anggota MILF tersebut adalah tahahan pelaku penyerangan terhadap selusin pasukan militer Filipina di Kepulauan Basilan 2007 lalu.
"Dua pemimpin pemberontak tersebut merupakan tahanan beresiko tinggi," tambah Mulawie.
"Kami bekerjasama dengan unit-unjit militer membentuk satu tim untuk mengejar mereka. Sebelum melakukan operasi, kami akan memeriksa di internal dulu untuk meminta pertanggungjawaban atas longgarnya keamanan penjara."
Lolosnya para pemberontak Muslim ini berlangsung beberapa jam sebelum Menteri Pertahahan Negara Norberto Gonzales tiba di kepulauan tersebut yang berjarak 880 kilometer selatan Manila.
BBC | CHOIRUL