TEMPO.CO, Jakarta - Tim medis Palestina mengungkap serangkaian serangan Israel pada Minggu, 3 November 2024, di Jalur Gaza menewaskan setidaknya 31 orang. separuh dari jumlah tersebut, korban yang tewas di sejumlah area di Gaza utara, di mana tentara Israel sebulan penuh melancarkan operasi militer di sana dengan alasan mencegah anggota Hamas berkumpul kembali.
Warga Gaza yang menjadi saksi mata mengatakan serangan udara dan darat yang dilancarkan Israel dengan sengit ditujukan untuk ‘pembersihan etnis’, untuk membuat kota-kota di Gaza utara kosong dan para pengungsi membuat zona-zona penyangga yang baru. Israel menyangkal dugaan ini dan berkeras menyebut ingin memerangi anggota Hamas yang melancarkan serangan dari arah Gaza utara.
Setidaknya 13 warga Palestina meninggal dalam sejumlah serangan yang mengincar beberapa rumah di Kota Beit Lahiya dan Jabalia yang merupakan kamp pengungsi terbesar di Gaza. Wilayah itu telah menjadi sasaran serangan terbaru militer Israel. Korban jiwa juga berjatuhan di Gaza City dan sejumlah area di selatan Gaza termasuk Khan Younis, yang disebut otoritas kesehatan Palestina ada delapan orang tewas, di antaranya empat anak-anak.
Sedangkan pada Minggu, 3 November 2024, Rumah Sakit Kamal Adwan dekat Beit Lahiya telah menjadi sasaran tembakan tank-tank israel. Ada satu anak di rawat di rumah sakit itu dalam kondisi kritis. Hussam Abu Safiya Direktor Rumah Sakit Kamal Adwan mengatakan insiden ini terjadi setelah serombongan delegasi WHO kunjungan kerja ke rumah sakit itu dan mengevakuasi sejumlah pasien.
Abu Safiya mengatakan mengevakuasi pasien luka berat adalah hal penting, yang sama pentingnya dengan mengirim tim medis ke rumah sakit-rumah sakit di Gaza utara yang kewalahan dengan jumlah korban tewas dan luka-luka. Abu Safiya mengatakan tank Israel menembak suplai-suplai air, halaman dan ICU bagian neonatal.
Hamas telah berulang kali meyakinkan tak menggunakan fasilitas warga sipil seperti sekolah, rumah sakit dan masjid untuk tujuan militer.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: IMF Evaluasi Pinjaman ke Mesir
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini