TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengecam serangan Israel terhadap sebuah rumah sakit di Jalur Gaza utara pada Kamis pekan ini. Adapun Rumah Sakit Kamal Adwan menjadi salah satu titik yang ditargetkan Israel.
"WHO mengutuk serangan pagi ini terhadap Rumah Sakit Kamal Adwan, yang menyebabkan cedera pada beberapa anggota staf rumah sakit, dan mengenai ruang penyimpanan yang berisi perlengkapan penyelamat WHO yang dibawa melalui misi yang sulit, serta stasiun desalinasi dan tangki air di atas rumah sakit," kata Ghebreyesus melalui keterangan tertulis lewat X, dikutip dari Anadolu, Jumat, 1 November 2024.
Ghebreyesus mengatakan rumah sakit hampir tidak berfungsi sejak serangan terakhir Israel. Dia juga menyebut bahwa situasi kesehatan di Gaza utara sangat buruk.
"Kami menyerukan kepada semua orang untuk melindungi rumah sakit dan sepenuhnya mematuhi hukum humaniter internasional," ujarnya.
Direktur RS Kamal Adwan, Hossam Abu Safiya, mengatakan empat petugas medis menderita luka bakar dalam serangan itu. Dia menyebut situasi ini sebagai bencana.
"Kami terpaksa membiarkan pasien meninggal karena penghentian operasi bedah," tutur Safiya.
Berdasarkan laporan Anadolu, tentara Israel terus melancarkan serangan di Gaza sejak serangan tahun lalu oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Menurut catatan otoritas kesehatan Gaza, lebih dari 43.160 orang telah tewas sejak itu, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 101.500 orang terluka.
Serangan gencar itu telah mengungsikan hampir seluruh penduduk wilayah itu di tengah blokade yang terus berlanjut dan telah menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah. Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas serangan mereka di Gaza.
ANADOLU
Pilihan editor: Rusia: Jika Barat Bantu Ukraina, Mengapa Korea Utara Tak Boleh Bantu Kami?