Miliarder Elon Musk hadir di pengadilan di Philadelphia pada Kamis 31 Oktobr 2024, setelah hakim memerintahkan dia untuk menghadiri sidang tuntutan hukum yang berupaya menghentikan pemberian US$1 juta kepada pemilih terdaftar Amerika Serikat di negara bagian yang belum ditentukan.
Kepala jaksa Philadelphia Lerikatarry Krasner mengajukan gugatan pada Senin, menyebut proyek Musk sebagai “skema lotere ilegal”. Hakim dalam kasus tersebut memutuskan pada Rabu bahwa miliarder tersebut harus hadir di pengadilan.
“Selanjutnya diperintahkan agar semua pihak harus hadir pada saat sidang,” kata Hakim Anne Marie Coyle.
Musk, 53 tahun, menimbulkan kontroversi setelah ia mengumumkan kontes harian tersebut pada bulan ini. Musk telah berjanji untuk memberikan US$1 juta setiap hari kepada seseorang yang menandatangani petisi kebebasan berbicara dan hak kepemilikan senjata secara online.
Pakar hukum yang dikonsultasikan oleh Reuters pekan lalu berbeda pendapat mengenai apakah pemberian hadiah tersebut melanggar undang-undang federal yang menyatakan bahwa membayar atau menawarkan untuk membayar seseorang agar mendaftar sebagai pemilih merupakan kejahatan.
Departemen Kehakiman AS mengirimkan surat ke America Pac yang memperingatkan bahwa hadiah miliarder tersebut kepada pemilih terdaftar yang menandatangani petisinya mungkin melanggar hukum federal, CNN melaporkan pekan lalu.
Sebelum pemilihan presiden yang sangat ketat antara Donald Trump dan Kamala Harris, Pennsylvania dipandang sebagai negara bagian yang penting dan dapat menentukan hasil pemilu. “Pennsylvania akan menjadi kemenangan Partai Republik yang menentukan,” cuit Musk pada Rabu.
Di balai kota di Pittsburgh, Musk pada 20 Oktober memberikan cek sebesar US$1 juta kepada seorang wanita yang mengenakan kaus Trump berwarna merah. Penonton tampak tidak terpengaruh oleh kritik terhadap skema tersebut, dan mengatakan mereka mengagumi kesuksesan Musk sebagai seorang pengusaha, dan apa yang mereka lihat sebagai perjuangannya dalam kebebasan berpendapat.
“Saya khawatir jika Trump tidak menang, kita akan memiliki negara dengan satu partai yang akan menjadi seperti California, namun sebenarnya lebih buruk,” kata Musk kepada hadirin.
Musk telah membagikan foto para pemilih dengan cek senilai US$1 juta di X, platform media sosial miliknya. Pada Rabu, akun America Pac mengumumkan bahwa “Joshua dari North Carolina memperoleh US$1 juta setelah menandatangani petisi kami untuk mendukung Konstitusi”.
Musk, pemilik SpaceX dan X— sebelumnya Twitter— telah mengerahkan jutaan dolar, waktu, dan pengaruhnya yang besar untuk mendukung calon presiden dari Partai Republik Donald Trump sejak mendukungnya pada Juli.
Musk, orang terkaya di dunia, dilaporkan telah menyumbangkan US$118 juta kepada komite aksi politik pribadinya yang pro-Trump, sebuah organisasi yang mengumpulkan dana untuk pemilu.
Dia juga pernah tampil di panggung bersama Trump pada rapat umum kampanye di Pennsylvania dan menjadi tuan rumah serangkaian balai kota di negara bagian yang menjadi medan pertempuran tersebut, yang dianggap penting dalam pemilu presiden 5 November.
Musk, yang sebelumnya mendukung Barack Obama namun menjadi semakin konservatif dalam beberapa tahun terakhir, menghujani 202 juta pengikutnya di X setiap hari dengan pesan-pesan yang mendukung Trump dan merendahkan lawannya, Wakil Presiden Kamala Harris.
Pilihan Editor: Elon Musk Gelontorkan Lagi Dana hingga US$44 juta untuk Kampanye Donald Trump
REUTERS | BARRON’S