Keberpihakan AS terhadap Israel
Aktivis politik Palestina, Omar Assaf, mengatakan bahwa rakyat Palestina tidak bergantung pada hasil pemilu AS.
"Saya yakin siapa pun yang bergantung pada hasilnya adalah orang yang delusional, karena Amerika beroperasi melalui lembaga-lembaganya dan bias terhadap agresi Israel," tambahnya.
"AS terlibat dalam genosida dengan pesawat dan bomnya, dan mereka bersaing untuk memberikan dukungan paling banyak kepada penjajah, apakah itu kandidat Partai Republik, Trump, atau saingannya dari Partai Demokrat, Harris. Mereka memandang proyek Zionis sebagai bagian dari kepentingan dan agenda mereka."
"Kami harus mengandalkan diri kami sendiri dan Perlawanan kami, bukan pada pemilu AS. Mereka akan terus mendukung agresi Israel dan tidak akan ragu-ragu untuk memberikan perlindungan politik untuk itu," kata Assaf.
“Wajah Asli”
Osama Abdel Karim, seorang insinyur Palestina, mengatakan bahwa warga Palestina tidak mengharapkan apa-apa dari pemerintahan AS yang akan datang.
"Kami tidak menaruh harapan pada salah satu dari dua kandidat," katanya.
"Semua pemerintahan AS, baik dari Partai Republik maupun Demokrat, memiliki kebijakan untuk mendukung Israel secara politik dan militer serta memberikan perlindungan dan platform di berbagai forum internasional, sehingga kami tidak memiliki kepentingan dalam pemilihan ini."
"AS adalah mitra utama dan kaki tangan dalam perang genosida di Gaza, dan sebelumnya di Tepi Barat, melalui dukungannya terhadap pembangunan pemukiman, Yahudisasi Yerusalem dan pencaplokannya ke Israel."
Seorang mahasiswa, Obadah Muhaysen, dari Bethlehem di Tepi Barat bagian selatan, mengatakan bahwa perang Gaza telah memperlihatkan "wajah asli" AS.
"Perang Israel di Gaza, yang didukung dan didanai oleh AS, telah mengungkapkan wajah asli AS yang mengaku membela etika, demokrasi, dan hak asasi manusia," katanya. "Saya rasa tidak ada orang
Palestina atau Arab yang mengharapkan sesuatu yang positif dari pemerintahan AS atau mengantisipasi perubahan dalam dukungan AS untuk negara penjajah itu," katanya Muhaysen.
MIDDLE EAST MONITOR
Pilihan Editor: Janji Beri US$1 Juta untuk Petisi Pro-Trump, Elon Musk Diperintahkan Hadir ke Pengadilan