Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab Korea Utara dan Korea Selatan Kembali Memanas

image-gnews
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi pangkalan pelatihan pasukan bersenjata operasi khusus Angkatan Darat Korea, di Korea Utara, 4 Oktober 2024. KCNA via REUTERS
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi pangkalan pelatihan pasukan bersenjata operasi khusus Angkatan Darat Korea, di Korea Utara, 4 Oktober 2024. KCNA via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Semenanjung Korea kembali memanas usai Korea Utara (Korut) meledakkan beberapa ruas jalan dan jalur kereta api di sisi perbatasan Korea Selatan (Korsel). Pada Selasa, 15 Oktober 2024, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengatakan beberapa ruas jalan dan jalur kereta api di utara yang terhubung ke Korea Selatan diledakkan pada tengah hari.

Korea Utara dan Korea Selatan secara teknis masih berperang setelah meletup perang Korea pada 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai. Lantas, apa saja penyebab Korut dan Korsel kembali memanas?

Seperti diketahui, Korut meledakkan beberapa ruas jalan dan jalur kereta api di sisi perbatasan Korsel. Ledakan itu terjadi setelah Pyongyang berjanji pada pekan lalu akan memutus sepenuhnya jalan dan jalur kereta api antar-Korea, dan lebih jauh membentengi daerah-daerah di sisi perbatasannya.

Sebelumnya, pada 9 Oktober 2024 Korut mengatakan akan secara permanen menutup dan memblokir perbatasan selatan dengan Korsel. Korut menyatakan tindakan tersebut akan memisahkan sepenuhnya wilayah Korut dari wilayah Korsel.

Menanggapi hal itu, pada Senin 14 Oktober 2024, Seoul telah mempersiapkan langkah Korut yang ingin meledakkan kawasan perbatasan. Militer Korsel juga melepaskan tembakan peringatan di selatan garis demarkasi militer yang memisahkan kedua negara tetangga.

Tak hanya itu, Korsel menuding Korut memasang ranjau darat dan penghalang di sepanjang perbatasan. Mereka juga mengaku telah melihat Korea Utara melakukan pekerjaan tambahan dengan peralatan berat pada Senin, 14 Oktober 2024. Sementara itu, Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengecam keras tindakan militer Korea Utara sebagai tindakan anti-unifikasi.

“Kami mengecam keras tindakan Korea Utara sebagai tindakan anti-unifikasi dan anti-nasional yang menolak aspirasi rakyat dan penduduk kami di Korea Utara untuk melakukan unifikasi," kata Kementerian Unifikasi pada Kamis, 10 Oktober 2024.

Perang secara lisan keduanya juga meningkat setelah Korut menuduh saingannya mengirim pesawat tanpa awak ke Pyongyang. Korut pada Jumat, 11 Oktober 2024 mengatakan pesawat tanpa awak tersebut telah menyebarkan sejumlah besar selebaran anti-Korea. Mereka menyebut langkah itu sebagai provokasi politik dan militer yang dapat menyebabkan konflik bersenjata.

Tak berhenti disitu, pertikaian kedua negara sudah dimulai sejak awal 2024. Korea Utara sejauh ini telah memasang ranjau darat dan mencabut lampu jalan di sepanjang sisi jalur darat Gyeongui dan Donghae. Korut juga mencabut bantalan rel kereta api di sisi utara dua jalur kereta api tersebut sebagai upaya untuk menghapus warisan kerja sama dan pertukaran antar Korea.

Selanjutnya, Korut mengirim balon sampah dan menyebabkan kebakaran di Seoul. Pyongyang meluncurkan sekitar 120 balon berisi sampah ke arah perbatasan pada Minggu, 15 September 2024. Sekitar 40 balon telah mendarat di Korea Selatan, terutama di Provinsi Gyeonggi utara dan ibu kota Seoul.

Sebagai tanggapan, Seoul telah menangguhkan perjanjian militer yang mengurangi ketegangan dengan Pyongyang. Kemudian memulai kembali beberapa siaran propaganda dari pengeras suara di sepanjang perbatasan.

Korea Utara diklaim menembakkan rudal balistik dari wilayah perairan timur pada Kamis, 12 September 2024. Peluncuran rudal balistik ini terjadi hanya beberapa hari setelah Kim Jong Un menyatakan tekadnya untuk meningkatkan kapasitas senjata nuklir Korea Utara secara signifikan dan mempersiapkan pasukan untuk berperang.

Peluncuran rudal ini juga bertepatan dengan pembicaraan keamanan global yang melibatkan pejabat pertahanan dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat dan Jepang, pada Rabu, 11 September 2024. Adapun militer Korea Selatan melaporkan bahwa salah satu rudal tersebut mengalami masalah dan hilang dari radar setelah menempuh jarak sekitar 120 kilometer.

Menilik lebih jauh, Korea Utara telah menembakkan sekitar 80 peluru artileri ke zona perbatasan maritim pada November 2024. Rudal Korut itu ditembakkan saat Menteri Pertahanan dari Seoul dan Washington berjanji untuk meningkatkan kerja sama dalam menghadapi rudal Korea Utara. Insiden peluncuran rudal ini merupakan yang pertama dalam dua bulan terakhir, setelah Korea Utara menembakkan dua rudal balistik pada 1 Juli 2024.

KHUMAR MAHENDRA | SAVERO ARISTIA WIENANTO | SITA PLANASARI | DANIEL AHMAD | EIBEN HEIZAR

Pilihan Editor: Korea Utara Ubah Undang-undang, Resmi Sebut Korea Selatan Musuh

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KBRI Seoul Promosi Budaya di Sekolah Berkebutuhan Khusus Nasional Hankook Woojin

4 jam lalu

KBRI Seoul pada 17 Oktober 2024, memperkenalkan Indonesia kepada generasi muda Korea dan berbagi kebahagiaan perayaan HUT RI ke-79 melalui seni budaya. sumber: dokumen KRBI Seoul
KBRI Seoul Promosi Budaya di Sekolah Berkebutuhan Khusus Nasional Hankook Woojin

KBRI Seoul ingin memperkenalkan Indonesia kepada generasi muda Korea dan berbagi kebahagiaan perayaan HUT RI ke-79 melalui seni budaya


Pemicu Perbedaan Ideologi Korea Selatan dan Korea Utara hingga Bermusuhan

6 jam lalu

Ledakan di jalan dan rel kereta di perbatasan Korea Utara dan Korea Selatan pada 15 Oktober 2024. Militer Korea Utara meledakkan kawasan tersebut untuk memutus semua jalan dan jalur kereta api yang terhubung ke Korea Selatan sebagai tindakan anti-unifikasi. KCNA via REUTERS
Pemicu Perbedaan Ideologi Korea Selatan dan Korea Utara hingga Bermusuhan

Inilah awal mula Perang Korea dan bagaimana konflik ini memperkuat perbedaan ideologis antara Korea Utara dan Korea Selatan.


5 Alasan Mayoritas Pembelot Korea Utara adalah Perempuan, dari Perdagangan Seks hingga Kebebasan Berekspresi

13 jam lalu

Pemandu sorak Korea Utara dalam Olimpiade Musim Dingin di Gangneung, Korea Selatan, 16 Februari 2018. Pengakuan Lee So-yeon terkait pemandu sorak Korea Utara sama pada pengakuan pembelot pembelot Mi-Hyang yang pada tahun 2010, dan pembelot Keponakan laki-laki ayah Kim Jong-Il, Lee Il-Nam, yang membelot tahun 1982. REUTERS
5 Alasan Mayoritas Pembelot Korea Utara adalah Perempuan, dari Perdagangan Seks hingga Kebebasan Berekspresi

Salah satu faktor banyaknya pembelot perempuan Korea Utara adalah adanya perdagangan seks saat mereka melintasi beberapa negara


Korea Utara Ubah Undang-undang, Resmi Sebut Korea Selatan Musuh

1 hari lalu

Tumpukan tanah di dekat sebuah bangunan di jalan Jalur Gyeongui di wilayah utara Zona Demiliterisasi (DMZ), yang memisahkan kedua Korea, dalam gambar yang diambil dari Paju, Korea Selatan, 14 Oktober 2024. Yonhap/via REUTERS
Korea Utara Ubah Undang-undang, Resmi Sebut Korea Selatan Musuh

Korea Utara secara resmi menyatakan permusuhan dengan Korea Selatan lewat perubahan konstitusi.


Klasemen Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Putaran Ketiga: Iran, Jepang, Korea, Uzbekistan Belum Terkalahkan

2 hari lalu

Rafael Struick dari Indonesia dan Thom Haye dari Indonesia terlibat kericuhan dengan Xie Wenneng dari Tiongkok dan Gao Zhunyi dari cina dalam pertandingan keempat putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Sepak Bola Remaja Qingdao, Cina, Selasa, 15 Oktober 2024. Indonesia kalah dari Cina dengan skor 2-1. REUTERS/Florence Lo
Klasemen Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Putaran Ketiga: Iran, Jepang, Korea, Uzbekistan Belum Terkalahkan

Sebanyak 18 tim di Asia sudah menyelesaikan laga keempat di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026. Di mana posisi Timnas Indonesia?


Sederet Drama Korea yang Singgung Hubungan Korut dan Korea Selatan

2 hari lalu

Poster drama Korea Snowdrop yang dibintangi Jung Hae In dan Jisoo BLACKPINK. Foto: Instagram/@jtbcdrama.
Sederet Drama Korea yang Singgung Hubungan Korut dan Korea Selatan

Meskipun masih dalam keadaan perang, industri Drama Korea di Koresl tidak ragu untuk mengangkat tema hubungan dengan Korea Utara.


Korea Utara Klaim 1,4 Juta Anak Muda Bergabung dengan Militer, Siap Perang?

2 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un saat memeriksa unit tank Tentara Rakyat Korea, dalam gambar selebaran yang diperoleh Reuters pada 25 Maret 2024. KCNA via REUTERS
Korea Utara Klaim 1,4 Juta Anak Muda Bergabung dengan Militer, Siap Perang?

Hubungan antara Korea Utara dengan Korea Selatan kian tegang setelah dihancurkannya jalan dan kereta api di perbatasan.


Korea Utara Ledakkan Jalan Perbatasan dengan Korea Selatan

3 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambaikan tangan dari kereta pribadi saat akan berangkat dari Pyongyang, Korea Utara, untuk mengunjungi Rusia, 10 September 2023, dalam gambar yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara pada 12 September 2023.  KCNA via REUTERS
Korea Utara Ledakkan Jalan Perbatasan dengan Korea Selatan

Korea Utara telah meledakkan beberapa ruas jalan dan jalur kereta api di sisi perbatasan yang dijaga ketat kedua negara


Warga Korea Selatan Terima Lonjakan Pesan Spam Berkedok Investasi dan Layanan Kencan

4 hari lalu

Pemandangan halaman depan Balai Kota Seoul, Korea Selatan pada 1 Juni 2022. Sumber: Korea Foundation
Warga Korea Selatan Terima Lonjakan Pesan Spam Berkedok Investasi dan Layanan Kencan

Warga Korea Selatan alami peningkatan signifikan dalam penerimaan pesan spam yang menyamar sebagai tawaran investasi dan layanan kencan.


Festival Budaya Kerajaan Korea 2024, Menghidupkan Warisan Sejarah di 4 Istana Ikonik Seoul

4 hari lalu

Istana Gyeongbokgung di Korea Selatan. Unsplash.com/Yeojin Yun
Festival Budaya Kerajaan Korea 2024, Menghidupkan Warisan Sejarah di 4 Istana Ikonik Seoul

Festival Budaya Kerajaan Korea 2024 menghidupkan kembali warisan Dinasti Joseon di empat istana ikonik Seoul