TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden diprediksi menggunakan ‘momen’ pembunuhan terhadap pemimpin Hamas Yahya Sinwar untuk menekan Predana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar mau mengakhiri perang Gaza. Namun apapun ucapan Biden saat ini tampaknya tak akan mempan karena dia sudah mau lengser dari jabatan presiden dan tantangan yang semakin besar.
Upaya Biden untuk menciptakan perdamaian di Gaza akan diperumit dengan perang pararel terhadap Hizbullah oleh Israel serta persiapan Israel untuk melawan Iran, yang dituduh pendukung Hamas dan Hizbullah.
“Kematian Sinwar akan memberikan sebuah jalan baru pada Presiden Biden untuk kembali mendorong fase pertama kesepakatan gencatan senjata dan akan meningkatkan tekanan pada Netanyahu untuk melakukan gencatan senjata itu,” kata Jonathan Panikoff mantan Wakil Kepala Intelijen Amerika Serikat untuk wilayah Timur Tengah
Menurut Panikoff, apakah kesepakatan gencatan senjata bisa menghentikan permusuhan akan tergantung pada pemimpin Hamas yang baru dan itikad Netanyahu untuk akhirnya mendeklarasi kemenangan perang Gaza lalu membuat sebuah kesepakatan,” kata Panikoff.
Biden saat ini sedang berpacu dengan waktu karena masa jabatannya sebagai Presiden Amerika Serikat sudah hampir habis. Pilpres AS akan diselenggarakan pada 5 November 2024 atau sekitar tiga Minggu lagi, sehingga membuat Biden terseok-seok meminta Netanyahu mempedulikan ucapannya. Pada pekan ini, Biden telah meminta Israel agar memperbaiki situasi kemanusiaan di Gaza atau diputus bantuan militernya oleh Amerika Serikat. Masih belum jelas seberapa kuat Amerika Serikat menjalankan gertakannya itu.
Sejumlah analis menilai Netanyahu memilih menunggu sampai pemerintahan Biden berakhir pada Januari 2025 dan mengambil kesempatan untuk membuat kesepakatan dengan presiden Amerika Serikat yang baru apakah Kamala Harrris dari Partai Demokrat atau Donald Trump dari Partai Republik yang Netanyahu sudah punya hubungan baik dengan Trump.
Gedung Putih belum mau berkomentar perihal tantangan yang dihadapi Biden ini. Sedangkan Jon Alterman analis di lembaga kajian Center for Strategic & International Studies mengutarakan pesimisme kalau Netanyahu mau menjawab tekanan dari Biden untuk mengakhiri perang Gaza melalui pembicaraan damai yang dimediasi Mesir dan Qatar.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Retno Marsudi dan Qatar Sepakati Kerja Sama Beasiswa untuk Mahasiswa Afganistan
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini