Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemicu Perbedaan Ideologi Korea Selatan dan Korea Utara hingga Bermusuhan

image-gnews
Ledakan di jalan dan rel kereta di perbatasan Korea Utara dan Korea Selatan pada 15 Oktober 2024. Militer Korea Utara meledakkan kawasan tersebut untuk memutus semua jalan dan jalur kereta api yang terhubung ke Korea Selatan sebagai tindakan anti-unifikasi. KCNA via REUTERS
Ledakan di jalan dan rel kereta di perbatasan Korea Utara dan Korea Selatan pada 15 Oktober 2024. Militer Korea Utara meledakkan kawasan tersebut untuk memutus semua jalan dan jalur kereta api yang terhubung ke Korea Selatan sebagai tindakan anti-unifikasi. KCNA via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada mulanya, Korea adalah negara yang utuh dengan sejarah panjang dan budaya yang sama. Namun, setelah Perang Dunia II, Korea terbelah menjadi dua negara dengan ideologi yang sangat bertentangan: Korea Selatan yang menganut demokrasi liberal dan kapitalisme, serta Korea Utara yang berpegang teguh pada komunisme.

Pertanyaan besar yang muncul adalah, mengapa kedua Korea ini begitu berbeda dalam ideologi? Jawabannya terletak pada sejarah geopolitik yang kompleks, yang mencakup Perang Dunia II, Perang Dingin, dan intervensi dari kekuatan besar dunia seperti Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Dilansir dari jurnal Universitas Sumatera Utara berjudul Pendekatan Ideologi dalam Hubungan Korea Selatan dan Korea Utara, karya Irwindi Famega, sebelum perpecahan, Korea adalah negara yang dijajah oleh Kekaisaran Jepang sejak tahun 1910. Penjajahan ini berakhir pada tahun 1945 ketika Jepang menyerah kepada Sekutu dalam Perang Dunia II. Pada saat itu, kekuatan dunia, terutama Amerika Serikat dan Uni Soviet, mulai melihat peluang untuk mempengaruhi masa depan Korea. Semenanjung Korea kemudian dibagi di sepanjang garis lintang ke-38. Bagian utara Korea diambil alih oleh Uni Soviet, sementara bagian selatan diambil oleh Amerika Serikat.

Kedua kekuatan ini, yang mewakili dua ideologi yang berlawanan—komunisme di Uni Soviet dan kapitalisme di Amerika Serikat—mulai mengembangkan wilayah Korea yang mereka kontrol sesuai dengan kepentingan politik mereka. Di Utara, Uni Soviet membantu mendirikan rezim komunis yang dipimpin oleh Kim Il Sung, seorang tokoh yang dilatih oleh Soviet. Di Selatan, Amerika Serikat mendukung pembentukan pemerintahan Republik Korea dengan ideologi demokrasi dan kapitalisme, yang dipimpin oleh Syngman Rhee, seorang nasionalis anti-komunis.

Perang Dingin dan Pengaruhnya Terhadap Korea

Perpecahan Korea tidak dapat dilepaskan dari konteks global Perang Dingin. Pada masa ini, dunia terpecah menjadi dua blok besar: Blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet dan Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Kedua blok ini tidak hanya bersaing dalam hal ideologi, tetapi juga berusaha memperluas pengaruh mereka ke berbagai belahan dunia, termasuk Asia. Semenanjung Korea menjadi medan pertempuran antara dua kekuatan besar ini.

Di Korea Utara, Kim Il Sung mendirikan Republik Demokratik Rakyat Korea pada tahun 1948 dengan dukungan penuh dari Uni Soviet. Ideologi komunisme diterapkan secara ketat, dan Kim Il Sung memusatkan kekuasaan politik serta ekonomi di bawah kendali negara. Sebaliknya, di Korea Selatan, Republik Korea dibentuk dengan dukungan Amerika Serikat. Sistem politik di Selatan menekankan pada demokrasi liberal dan kapitalisme, meskipun awalnya terdapat banyak ketidakstabilan politik.

Pecahnya Perang Korea

Dilansir dari jurnal Universitas Singaperbangsa Karawang berjudul Aliansi Keamanan Korea Selatan-Amerika dalam Menanggapi Misil Balistik Korea Utara, karya Apriyani Nur Komalasari, ketegangan antara Korea Utara dan Selatan mencapai puncaknya pada 25 Juni 1950 ketika Korea Utara, di bawah Kim Il Sung, melancarkan serangan terhadap Korea Selatan. Kim Il Sung berusaha menyatukan semenanjung Korea di bawah pemerintahan komunis. Perang Korea pun dimulai. Pada awalnya, pasukan Korea Utara, dengan bantuan dari Uni Soviet dan Tiongkok, berhasil merebut sebagian besar wilayah Korea Selatan. Namun, dengan intervensi Amerika Serikat dan pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pasukan Korea Selatan berhasil memukul mundur serangan tersebut.

Perang Korea berlangsung hingga tahun 1953, dengan jutaan korban jiwa di kedua belah pihak. Namun, tidak ada penyelesaian damai yang dicapai. Sebaliknya, kedua negara menandatangani perjanjian gencatan senjata pada tahun 1953, yang hingga hari ini masih berlaku. Perang tersebut memperkuat perpecahan Korea menjadi dua negara yang benar-benar terpisah secara ideologi dan politik.

Dampak Perang Dingin Terhadap Semenanjung Korea

Seiring dengan berjalannya waktu, Korea Utara dan Korea Selatan terus berkembang dengan ideologi yang berbeda. Korea Utara, di bawah Kim Il Sung dan keturunannya, tetap menjadi negara yang sangat tertutup dengan sistem komunis yang ketat. Kim Il Sung dan penggantinya, Kim Jong Il dan Kim Jong Un, membangun kultus individu di sekitar dinasti mereka dan mempertahankan kontrol penuh atas kehidupan politik dan ekonomi negara. Di sisi lain, Korea Selatan berkembang menjadi negara demokrasi yang kuat dan memiliki ekonomi yang sangat maju, dengan hubungan dekat dengan Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya.

Ketegangan antara kedua Korea masih sangat tinggi, bahkan setelah Perang Dingin berakhir pada tahun 1991. Korea Utara terus memperkuat militernya dan mengembangkan program nuklir yang kontroversial. Di sisi lain, Korea Selatan, dengan dukungan Amerika Serikat, terus mempersiapkan diri untuk kemungkinan serangan dari Korea Utara.

Pilihan Editor: Korea Utara Rubah Undang-undang, Resmi Sebut Korea Selatan Musuh 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KBRI Seoul Promosi Budaya di Sekolah Berkebutuhan Khusus Nasional Hankook Woojin

27 menit lalu

KBRI Seoul pada 17 Oktober 2024, memperkenalkan Indonesia kepada generasi muda Korea dan berbagi kebahagiaan perayaan HUT RI ke-79 melalui seni budaya. sumber: dokumen KRBI Seoul
KBRI Seoul Promosi Budaya di Sekolah Berkebutuhan Khusus Nasional Hankook Woojin

KBRI Seoul ingin memperkenalkan Indonesia kepada generasi muda Korea dan berbagi kebahagiaan perayaan HUT RI ke-79 melalui seni budaya


Penyebab Korea Utara dan Korea Selatan Kembali Memanas

1 jam lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi pangkalan pelatihan pasukan bersenjata operasi khusus Angkatan Darat Korea, di Korea Utara, 4 Oktober 2024. KCNA via REUTERS
Penyebab Korea Utara dan Korea Selatan Kembali Memanas

Semenanjung Korea kembali memanas usai Korea Utara (Korut) meledakkan beberapa ruas jalan dan jalur kereta api di sisi perbatasan Korea Selatan (Korsel).


5 Alasan Mayoritas Pembelot Korea Utara adalah Perempuan, dari Perdagangan Seks hingga Kebebasan Berekspresi

9 jam lalu

Pemandu sorak Korea Utara dalam Olimpiade Musim Dingin di Gangneung, Korea Selatan, 16 Februari 2018. Pengakuan Lee So-yeon terkait pemandu sorak Korea Utara sama pada pengakuan pembelot pembelot Mi-Hyang yang pada tahun 2010, dan pembelot Keponakan laki-laki ayah Kim Jong-Il, Lee Il-Nam, yang membelot tahun 1982. REUTERS
5 Alasan Mayoritas Pembelot Korea Utara adalah Perempuan, dari Perdagangan Seks hingga Kebebasan Berekspresi

Salah satu faktor banyaknya pembelot perempuan Korea Utara adalah adanya perdagangan seks saat mereka melintasi beberapa negara


Korea Utara Ubah Undang-undang, Resmi Sebut Korea Selatan Musuh

21 jam lalu

Tumpukan tanah di dekat sebuah bangunan di jalan Jalur Gyeongui di wilayah utara Zona Demiliterisasi (DMZ), yang memisahkan kedua Korea, dalam gambar yang diambil dari Paju, Korea Selatan, 14 Oktober 2024. Yonhap/via REUTERS
Korea Utara Ubah Undang-undang, Resmi Sebut Korea Selatan Musuh

Korea Utara secara resmi menyatakan permusuhan dengan Korea Selatan lewat perubahan konstitusi.


Klasemen Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Putaran Ketiga: Iran, Jepang, Korea, Uzbekistan Belum Terkalahkan

2 hari lalu

Rafael Struick dari Indonesia dan Thom Haye dari Indonesia terlibat kericuhan dengan Xie Wenneng dari Tiongkok dan Gao Zhunyi dari cina dalam pertandingan keempat putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Sepak Bola Remaja Qingdao, Cina, Selasa, 15 Oktober 2024. Indonesia kalah dari Cina dengan skor 2-1. REUTERS/Florence Lo
Klasemen Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Putaran Ketiga: Iran, Jepang, Korea, Uzbekistan Belum Terkalahkan

Sebanyak 18 tim di Asia sudah menyelesaikan laga keempat di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026. Di mana posisi Timnas Indonesia?


Sederet Drama Korea yang Singgung Hubungan Korut dan Korea Selatan

2 hari lalu

Poster drama Korea Snowdrop yang dibintangi Jung Hae In dan Jisoo BLACKPINK. Foto: Instagram/@jtbcdrama.
Sederet Drama Korea yang Singgung Hubungan Korut dan Korea Selatan

Meskipun masih dalam keadaan perang, industri Drama Korea di Koresl tidak ragu untuk mengangkat tema hubungan dengan Korea Utara.


Korea Utara Klaim 1,4 Juta Anak Muda Bergabung dengan Militer, Siap Perang?

2 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un saat memeriksa unit tank Tentara Rakyat Korea, dalam gambar selebaran yang diperoleh Reuters pada 25 Maret 2024. KCNA via REUTERS
Korea Utara Klaim 1,4 Juta Anak Muda Bergabung dengan Militer, Siap Perang?

Hubungan antara Korea Utara dengan Korea Selatan kian tegang setelah dihancurkannya jalan dan kereta api di perbatasan.


Korea Utara Ledakkan Jalan Perbatasan dengan Korea Selatan

2 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambaikan tangan dari kereta pribadi saat akan berangkat dari Pyongyang, Korea Utara, untuk mengunjungi Rusia, 10 September 2023, dalam gambar yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara pada 12 September 2023.  KCNA via REUTERS
Korea Utara Ledakkan Jalan Perbatasan dengan Korea Selatan

Korea Utara telah meledakkan beberapa ruas jalan dan jalur kereta api di sisi perbatasan yang dijaga ketat kedua negara


Warga Korea Selatan Terima Lonjakan Pesan Spam Berkedok Investasi dan Layanan Kencan

4 hari lalu

Pemandangan halaman depan Balai Kota Seoul, Korea Selatan pada 1 Juni 2022. Sumber: Korea Foundation
Warga Korea Selatan Terima Lonjakan Pesan Spam Berkedok Investasi dan Layanan Kencan

Warga Korea Selatan alami peningkatan signifikan dalam penerimaan pesan spam yang menyamar sebagai tawaran investasi dan layanan kencan.


Festival Budaya Kerajaan Korea 2024, Menghidupkan Warisan Sejarah di 4 Istana Ikonik Seoul

4 hari lalu

Istana Gyeongbokgung di Korea Selatan. Unsplash.com/Yeojin Yun
Festival Budaya Kerajaan Korea 2024, Menghidupkan Warisan Sejarah di 4 Istana Ikonik Seoul

Festival Budaya Kerajaan Korea 2024 menghidupkan kembali warisan Dinasti Joseon di empat istana ikonik Seoul