TEMPO.CO, Jakarta - Israel sedang mempertimbangkan untuk menyerang kilang minyak dan fasilitas nuklir Iran sebagai balasan atas serangan rudal pada Selasa. Israel juga sedang mempersiapkan serangan sistem pertahanan Udara Iran dan membunuh tokoh-tokoh penting. Serangan terhadap fasilitas minyak Iran dapat menghancurkan perekonomian negara tersebut.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengadakan pertemuan dengan kepala keamanan Israel di markas besar IDF di Tel Aviv pada hari Rabu, kata kantornya dalam sebuah pernyataan. Pertemuan tersebut diperkirakan akan membahas tanggapan Israel atas serangan Iran. Pada Selasa, Iran menembakkan sekitar 181 rudal balistik yang ditembakkan langsung ke Israel. Hampir semua rudal berhasil dicegat.
Dalam gambar yang beredar, Netanyahu tengah berbincang dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, Kepala Staf IDF Letnan Jenderal Herzi Halevi, kepala Mossad David Barnea, dan kepala Shin Bet Ronen Bar. Hadir pula Mayor Jenderal Ronen Gofman, ajudan militer Netanyahu, dan Tzachi Braverman, kepala staf perdana menteri.
Pembahasan tersebut dilakukan setelah pertemuan kabinet keamanan selama berjam-jam di sebuah bunker di bawah tanah Yerusalem pada Selasa malam. Pertemuan berakhir dengan kesepakatan bahwa Israel akan menanggapi serangan Iran. Tak dijelaskan bagaimana Israel akan membalas serangan Iran.
Sebelum melakukan serangan, Netanyahu akan membicarakan rencananya dengan Presiden AS Joe Biden. Netanyahu bersumpah akan membalas serangan Iran. “Iran membuat kesalahan besar malam ini, dan mereka akan membayarnya. Siapa pun yang menyerang kami, kami akan menyerang mereka," ujar Netanyahu.