Pada bulan April, Republik Islam menembakkan sekitar 300 rudal dan pesawat nirawak ke Israel, setelah serangan udara menewaskan beberapa jenderal Iran di Damaskus. Meskipun tanggapan Israel terhadap serangan itu diduga terbatas, analis mengatakan kepada media pada hari Rabu bahwa Israel kemungkinan akan lebih agresif kali ini.
Perang Israel Iran dalam skala penuh diperkirakan bakal terjadi. "Kami memiliki tanda tanya besar tentang bagaimana Iran akan menanggapi serangan tersebut, tetapi kami mempertimbangkan kemungkinan bahwa mereka akan melakukan serangan habis-habisan, yang akan menjadi permainan yang sama sekali berbeda," kata seorang pejabat Israel kepada Axios.
Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) melancarkan operasi True Promise 2 dengan meluncurkan lebih dari 180 rudal jarak jauh ke Israel pada Selasa malam, 1 Oktober 2024. IRGC menyatakan 90 persen serangan itu mencapai target yang ditentukan, termasuk markas besar Mossad dan pangkalan udara Israel di Nevatim. Operasi ini sebagai bentuk balasan atas pembunuhan Israel terhadap Ismail Haniyah, pemimpin Hamas; Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah; dan Abbas Nilforoushan, komandan Pasukan Dirgantara IRGC.
Ini adalah kedua kalinya Iran meluncurkan rudal ke Israel. Yang pertama dilakukan dalam operasi True Promise 1 pada pertengahan April 2024 sebagai tanggapan terhadap serangan udara Israel ke kedutaan Iran di Damaskus, Suriah. Serangangan militer Negeri Yahudi itu menewaskan komandan IRGC, Mohammad Reza Zahedi.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan sistem pertahanan Israel telah gagal mencegat rudal balistik yang ditembakkan dari Iran ke wilayah pendudukan Israel di Palestina. Rekaman video menunjukkan proyektil tersebut telah menghujani dan mengenai target yang dituju.
Seperti dilansir media pemerintah Iran, Mehr News Agency, dalam rapat kabinet pada Rabu, 2 Oktober 2024, Presiden Pezeshkian mengatakan, keberhasilan serangan itu menunjukkan bahwa Iron Dome atau Kubah Besi, sistem pertahanan udara paling canggih Israel, “lebih rapuh daripada kaca”. Iron Dome dirancang untuk menangkis berbagai serangan udara dan dianggap Israel sebagai sistem pertahanan terkuat negeri itu.
Pezeshkian menyebut operasi True Promise 2 sebagai serangan balasan yang dilakukan oleh Iran terhadap rezim Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. “Berdasarkan hak-hak yang sah dan dengan tujuan menjaga perdamaian dan keamanan bagi Iran dan kawasan, respons tegas telah diberikan terhadap agresi rezim Zionis,” katanya.
TIMES OF ISRAEL | REUTERS
Pilihan editor: Presiden Iran: Iron Dome Israel Lebih Rapuh daripada Kaca