Apa kata mereka tentang kebijakan Netanyahu?
Gideon Levy, kolumnis surat kabar Haaretz Israel, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Netanyahu telah membela partai-partai sayap kanan dalam pemerintahannya yang menentang konsesi apa pun kepada Hamas.
"Mereka [partai-partai] tidak peduli dengan para sandera," katanya.
Levy menekankan bahwa di dalam Partai Likud Netanyahu, kelompok terbesar dalam pemerintahan, Netanyahu memegang banyak kekuasaan dan partai tersebut mendukungnya.
"Oleh karena itu, tantangan dari dalam pemerintahan sangat terbatas," katanya. "Tantangan yang sebenarnya, yang mungkin terjadi, adalah turun ke jalan, tetapi masih terlalu dini untuk menilai."
Siapa saja yang mendukung unjuk rasa?
Selain keluarga korban penculikan, ada beberapa elemen yang mendukung unjuk rasa terhadap Netanyahu, yaitu:
Federasi Serikat Buruh
Federasi serikat buruh terbesar di Israel, Histadrut, menyerukan pemogokan umum untuk menekan pemerintah agar menandatangani kesepakatan gencatan senjata.
Serikat pekerja tersebut mengatakan bahwa Bandara Ben Gurion, pusat transportasi udara utama Israel, akan ditutup mulai pukul 08:00 (05:00 GMT) pada Senin, karena bertujuan untuk menutup atau mengganggu sektor-sektor utama ekonomi Israel, termasuk perbankan dan perawatan kesehatan.
"Kesepakatan lebih penting daripada apa pun," kata kepala Histadrut, Arnon Bar-David. "Kami mendapatkan kantong mayat dan bukannya kesepakatan."
Asosiasi Produsen Israel
Asosiasi Produsen Israel mengatakan bahwa mereka mendukung aksi mogok kerja tersebut dan menuduh pemerintah telah gagal dalam "kewajiban moral" untuk membawa pulang para tawanan dalam keadaan hidup.
"Tanpa kembalinya para sandera, kita tidak akan bisa mengakhiri perang, kita tidak akan bisa merehabilitasi diri kita sendiri sebagai sebuah masyarakat dan kita tidak akan bisa mulai merehabilitasi ekonomi Israel," kata kepala asosiasi Ron Tomer.
Pemimpin Oposisi Israel
Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, menyerukan pada hari Minggu untuk melakukan aksi mogok kerja guna menekan pemerintah agar mencapai kesepakatan untuk membebaskan para sandera yang tersisa di Jalur Gaza.
Lapid, yang juga merupakan mantan perdana menteri, menyerukan kepada setiap warga Israel "yang hatinya hancur pagi ini" untuk bergabung dengan protes besar di Tel Aviv pada hari itu. Dia juga meminta serikat buruh utama Israel, perusahaan-perusahaan dan pemerintah kota untuk melakukan mogok kerja.