Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ribuan Warga Israel Protes setelah Temuan 6 Jenazah Sandera, Apa yang Mereka Tuntut?

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Polisi menggunakan meriam air selama unjuk rasa dukungan bagi para sandera yang diculik selama serangan mematikan pada 7 Oktober, di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza antara Israel dan Hamas, di Tel Aviv, Israel, 1 September 2024. REUTERS/Tomer Appelbaum
Polisi menggunakan meriam air selama unjuk rasa dukungan bagi para sandera yang diculik selama serangan mematikan pada 7 Oktober, di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza antara Israel dan Hamas, di Tel Aviv, Israel, 1 September 2024. REUTERS/Tomer Appelbaum
Iklan

Apa kata mereka tentang kebijakan Netanyahu?

Gideon Levy, kolumnis surat kabar Haaretz Israel, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Netanyahu telah membela partai-partai sayap kanan dalam pemerintahannya yang menentang konsesi apa pun kepada Hamas.

"Mereka [partai-partai] tidak peduli dengan para sandera," katanya.

Levy menekankan bahwa di dalam Partai Likud Netanyahu, kelompok terbesar dalam pemerintahan, Netanyahu memegang banyak kekuasaan dan partai tersebut mendukungnya.

"Oleh karena itu, tantangan dari dalam pemerintahan sangat terbatas," katanya. "Tantangan yang sebenarnya, yang mungkin terjadi, adalah turun ke jalan, tetapi masih terlalu dini untuk menilai."

Siapa saja yang mendukung unjuk rasa?

Selain keluarga korban penculikan, ada beberapa elemen yang mendukung unjuk rasa terhadap Netanyahu, yaitu:

Federasi Serikat Buruh

Federasi serikat buruh terbesar di Israel, Histadrut, menyerukan pemogokan umum untuk menekan pemerintah agar menandatangani kesepakatan gencatan senjata.

Serikat pekerja tersebut mengatakan bahwa Bandara Ben Gurion, pusat transportasi udara utama Israel, akan ditutup mulai pukul 08:00 (05:00 GMT) pada Senin, karena bertujuan untuk menutup atau mengganggu sektor-sektor utama ekonomi Israel, termasuk perbankan dan perawatan kesehatan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kesepakatan lebih penting daripada apa pun," kata kepala Histadrut, Arnon Bar-David. "Kami mendapatkan kantong mayat dan bukannya kesepakatan."

Asosiasi Produsen Israel

Asosiasi Produsen Israel mengatakan bahwa mereka mendukung aksi mogok kerja tersebut dan menuduh pemerintah telah gagal dalam "kewajiban moral" untuk membawa pulang para tawanan dalam keadaan hidup.

"Tanpa kembalinya para sandera, kita tidak akan bisa mengakhiri perang, kita tidak akan bisa merehabilitasi diri kita sendiri sebagai sebuah masyarakat dan kita tidak akan bisa mulai merehabilitasi ekonomi Israel," kata kepala asosiasi Ron Tomer.

Pemimpin Oposisi Israel

Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, menyerukan pada hari Minggu untuk melakukan aksi mogok kerja guna menekan pemerintah agar mencapai kesepakatan untuk membebaskan para sandera yang tersisa di Jalur Gaza.

Lapid, yang juga merupakan mantan perdana menteri, menyerukan kepada setiap warga Israel "yang hatinya hancur pagi ini" untuk bergabung dengan protes besar di Tel Aviv pada hari itu. Dia juga meminta serikat buruh utama Israel, perusahaan-perusahaan dan pemerintah kota untuk melakukan mogok kerja.

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Tidak Makan Selama 3 Hari sebelum Terbunuh

1 jam lalu

Israel mengklaim telah menewaskan Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, dalam sebuah serangan di Gaza, 17 Oktober 2024. Israel tengah mengautopsi tiga jenazah yang salah satu di antaranya memiliki kemiripan dengan pemimpin Hamas tersebut. REUTERS
Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Tidak Makan Selama 3 Hari sebelum Terbunuh

Media Israel melaporkan bahwa hasil otopsi terhadap jasad Yahya Sinwar menunjukkan bahwa ia tidak makan apapun selama 72 jam terakhir sebelum terbunuh


Bos Mossad Akui Sulit Tukar Sandera dengan Hamas: Kami Tak Punya Wewenang saat Negosiasi!

6 jam lalu

Kepala Mossad Israel, David Barnea. GIL COHEN -MAGEN/Pool REUTERS
Bos Mossad Akui Sulit Tukar Sandera dengan Hamas: Kami Tak Punya Wewenang saat Negosiasi!

Bos Mossad mengatakan perunding Israel tidak diberi wewenang oleh Netanyahu untuk mencapai kesepakatan mengakhiri perang di Gaza


Israel Resmi Beri Tahu PBB Soal Pemutusan Hubungan dengan UNRWA

7 jam lalu

Seorang anak laki-laki melihat di dekat klinik kesehatan milik Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNRWA), yang dihancurkan oleh buldoser Israel, setelah serangan Israel di Kamp Nour Shams, Tulkarm di Tepi Barat yang diduduki Israel, 31 Oktober 2024. REUTERS/Raneen Sawafta
Israel Resmi Beri Tahu PBB Soal Pemutusan Hubungan dengan UNRWA

Pemerintah Israel menyatakan telah secara resmi memberi tahu PBB tentang keputusannya untuk memutus hubungan dengan UNRWA


Janji Kamala Harris untuk Pemilih Arab-Muslim: Saya akan Akhiri perang di Gaza Jika Terpilih

10 jam lalu

Calon presiden dari Partai Demokrat sekaligus Wakil Presiden AS Kamala Harris dan Jennifer Lopez menghadiri kampanye di Las Vegas Utara, Nevada, AS, 31 Oktober 2024. REUTERS/Evelyn Hockstein
Janji Kamala Harris untuk Pemilih Arab-Muslim: Saya akan Akhiri perang di Gaza Jika Terpilih

Kamala Harris pada Ahad berjanji akan melakukan apa pun untuk mengakhiri serangan Israel di Jalur Gaza, jika terpilih sebagai presiden Amerika Serikat


Ajudan Netanyahu Terseret Skandal Kebocoran Dokumen Rahasia di Gaza

14 jam lalu

Benjamin Netanyahu di Yerusalem, 13 Mei 2024. GIL COHEN-MAGEN/Pool via REUTERS
Ajudan Netanyahu Terseret Skandal Kebocoran Dokumen Rahasia di Gaza

Anak buah Netanyahu disebut terlibat dalam kebocoran dokumen yang membuat marah keluarga sandera Hamas.


Israel Gempur Lebanon dan Gaza saat Netanyahu Kunjungi Perbatasan Utara

19 jam lalu

Israel Gempur Lebanon dan Gaza saat Netanyahu Kunjungi Perbatasan Utara

Israel pada Ahad menggempur Lebanon dan Gaza ketika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengunjungi perbatasan utara negaranya.


Israel Bunuh 27 Warga Palestina di Gaza, Total Korban Tewas Capai 43.340 Orang

22 jam lalu

Warga Palestina yang terluka terbaring di kasur di rumah sakit Kamal Adwan setelah pasukan Israel menarik diri dari rumah sakit di Jabalia, di Jalur Gaza utara pada 26 Oktober 2024. REUTERS/Stringer
Israel Bunuh 27 Warga Palestina di Gaza, Total Korban Tewas Capai 43.340 Orang

Lebih dari 102.100 warga Palestina terluka akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023, kata Kementerian Kesehatan Gaza


Media: Tentara Israel Tekan Netanyahu untuk Gencatan Senjata di Gaza, Lebanon

1 hari lalu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, bersama Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Kabinet Benny Gantz, mengadakan konferensi pers di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv, Israel, 28 Oktober 2023. ABIR SULTAN POOL/Pool via REUTERS
Media: Tentara Israel Tekan Netanyahu untuk Gencatan Senjata di Gaza, Lebanon

Menderita kerugian besar dan kehilangan banyak personel, para pejabat pertahanan Israel menekan Netanyahu untuk gencatan senjata di Gaza dan Lebanon.


WHO dan UNICEF Kecam Serangan Israel ke Klinik Gaza selama Kampanye Vaksinasi Polio Kedua

1 hari lalu

Seorang anak Palestina divaksinasi polio saat putaran kedua kampanye vaksinasi, di tengah konflik Israel-Hamas, di Kota Gaza, 2 November 2024. Tahap ketiga kampanye vaksinasi polio tertunda di Gaza, karena serangan Israel. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
WHO dan UNICEF Kecam Serangan Israel ke Klinik Gaza selama Kampanye Vaksinasi Polio Kedua

Pesawat tanpa awak Israel menyerang sebuah klinik di Gaza utara tempat anak-anak menerima vaksinasi polio melukai enam orang, termasuk 4 anak-anak


Fatah dan Hamas Sepakat Bersatu untuk Mengatur Palestina setelah Perang

1 hari lalu

Warga Palestina terlihat melalui bendera Palestina saat merayakan penandatanganan perjanjian rekonsiliasi antara  Fatah dan Hamas, di kota Ramallah, Tepi Barat, Rabu (4/5). AP/Tara Todras-Whitehill
Fatah dan Hamas Sepakat Bersatu untuk Mengatur Palestina setelah Perang

Faksi-faksi Palestina, termasuk Fatah dan Hamas, sepakat bersatu untuk mengelola wilayah mereka tanpa campur tangan pihak luar.