TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan ribu warga Israel turun ke jalan menuntut kesepakatan gencatan senjata dan serikat buruh utama Israel menyerukan pemogokan setelah enam tawanan kembali ditemukan tewas di Gaza.
Bentrokan antara para pengunjuk rasa dan pasukan keamanan dilaporkan terjadi pada Minggu malam, 1 September 2024, dalam salah satu demonstrasi anti-pemerintah terbesar di Israel sejak perang Gaza dimulai hampir 11 bulan yang lalu.
Federasi serikat buruh terbesar di Israel, Histadrut menyerukan unjuk rasa untuk pertama kalinya sejak 7 Oktober 2024. Mereka mengklaim telah didukung oleh produsen dan pengusaha utama Israel di sektor teknologi tinggi. Aliansi dari beberapa suara yang paling kuat dalam ekonomi Israel mencerminkan skala kemarahan publik atas kematian enam tawanan.
Layanan kota di pusat ekonomi Israel, Tel Aviv, juga akan ditutup pada Senin.
Apa yang dituntut pengunjuk rasa?
Para pengunjuk rasa meneriakkan "Sekarang! Sekarang!" dan menuntut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mencapai gencatan senjata dengan kelompok Palestina Hamas untuk membawa pulang para tawanan yang masih ada.
Banyak warga Israel memblokir jalan-jalan di Tel Aviv dan berdemonstrasi di luar kantor Netanyahu di Yerusalem Barat. Dalam sebuah pernyataan, Forum Sandera dan Keluarga yang Hilang, yang mewakili keluarga para tawanan yang ditahan di Gaza, mengatakan bahwa kematian keenam sandera Israel tersebut merupakan akibat langsung dari kegagalan Netanyahu untuk mendapatkan kesepakatan untuk menghentikan pertempuran dan membawa pulang orang-orang yang mereka cintai.
"Mereka semua dibunuh dalam beberapa hari terakhir, setelah bertahan selama hampir 11 bulan mengalami pelecehan, penyiksaan dan kelaparan di tawanan Hamas," kata forum tersebut.
Gil Dickmann, sepupu Carmel Gat, yang jenazahnya termasuk di antara mereka yang dipulangkan, mendesak warga Israel untuk memberikan lebih banyak tekanan pada pemerintah mereka. "Turunlah ke jalan dan tutup negara ini sampai semua orang kembali. Mereka masih bisa diselamatkan," tulis Dickmann di X.
Apa kata Netanyahu?
Perdana Menteri Israel pada Minggu menolak bertanggung jawab atas kematian enam sandera yang mayatnya baru-baru ini ditemukan di Jalur Gaza selatan, lapor Anadolu Agency. Ia malah terus menyalahkan Hamas.
"Israel tidak akan berhenti sampai menangkap mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan enam sandera," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan.
Netanyahu mengutuk kelompok Palestina Hamas atas penolakannya untuk terlibat dalam "negosiasi yang tulus".
Dia mengklaim bahwa kelompok perlawanan itu "menghalangi" upaya untuk mengamankan pembebasan para sandera yang tersisa dan merongrong keamanan Israel, dan menambahkan bahwa Israel "berkomitmen untuk mencapai kesepakatan untuk membebaskan para sandera yang tersisa dan memastikan keamanan Israel."
"Siapa pun yang membunuh para sandera tidak menginginkan kesepakatan," tambahnya.