Dukungan AS senilai $3,5 Miliar
Beberapa kelompok hak asasi manusia dan mantan pejabat Departemen Luar Negeri AS telah mendesak pemerintahan Biden untuk menangguhkan transfer senjata ke Israel, dengan alasan pelanggaran hukum internasional dan hak asasi manusia.
Meskipun demikian, Departemen Luar Negeri AS memberitahu Kongres AS pada awal bulan ini tentang "niatnya untuk memberikan bantuan sebesar $3,5 miliar" kepada Israel untuk membeli persenjataan dan peralatan militer Amerika.
Dua belas mantan pejabat AS, termasuk mantan pejabat Departemen Luar Negeri AS Josh Paul, Annelle Sheline, Stacy Gilbert dan Hala Rharrit, mengatakan dalam sebuah pernyataan bulan lalu bahwa "perlindungan diplomatik Amerika untuk, dan aliran senjata yang terus menerus ke Israel telah memastikan keterlibatan kami yang tak terbantahkan dalam pembunuhan dan kelaparan paksa terhadap penduduk Palestina yang terkepung di Gaza."
Awal bulan ini, sebuah kelompok yang terdiri dari 38 ahli hak asasi manusia independen menyerukan kepada negara-negara anggota PBB untuk memberlakukan embargo senjata dan sanksi-sanksi yang ditargetkan kepada Israel setelah keputusan penting Mahkamah Internasional (ICJ) baru-baru ini.
Para ahli menyerukan embargo senjata, penghentian semua perdagangan yang dapat merugikan Palestina, dan sanksi yang ditargetkan, termasuk pembekuan aset, terhadap individu dan entitas Israel yang terlibat dalam pendudukan ilegal, segregasi rasial, dan kebijakan apartheid.
Israel melanjutkan serangan brutalnya ke Gaza yang dimulai setelah serangan lintas batas oleh Hamas pada bulan Oktober lalu. Serangan tersebut telah menewaskan lebih dari 40.400 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai hampir 94.000 orang lainnya, menurut otoritas kesehatan setempat. Sebagian besar wilayah Gaza berada dalam reruntuhan di tengah-tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di daerah kantong yang diblokade tersebut. Negara apartheid ini membantah tuduhan tersebut.
ANADOLU | JERUSALEM POST | PALESTINE CHRONICLE
Pilihan Editor: Militer Israel Perintahkan Pasien di Rumah Sakit Al Aqsa Dievakuasi