2. Skala perang Israel dan Hizbullah
Perang Hizbullah dan Israel tidak habis-habisan, tidak terjadi di seluruh Lebanon dan Israel. Lebanon selatan telah sangat menderita akibat serangan Israel sejak 8 Oktober dengan lebih dari 97.000 orang mengungsi dan sedikitnya 566 orang tewas – 133 di antaranya warga sipil.
Pada hari Minggu, Israel menyerang sekitar 30 kota dan desa di Lebanon selatan dalam serangan terbesarnya sejak Oktober. Dalam serangannya, Hizbullah mengatakan pihaknya menargetkan pangkalan militer dan menghindari target sipil.
Israel dan sekutunya telah menunggu serangan balasan sejak pembunuhan Fuad Shukr pada 30 Juli. Kelompok tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pembalasan tahap pertama telah selesai dilaksanakan. “Putaran pertama tampaknya sudah berakhir,” kata Karim Emile Bitar, profesor hubungan internasional di Universitas St Joseph di Beirut.
“Ini bukan berarti tidak akan ada serangan lebih lanjut dalam beberapa minggu mendatang, tetapi dalam semua kasus, ini membuat sebagian besar orang yang tinggal di bagian dunia yang gila ini merasa gelisah.”
3. Serangan Hizbullah merupakan balas dendam
Hizbullah mengatakan operasinya merupakan respons terhadap pembunuhan komandannya Fuad Shukr. Meskipun nama pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh tidak disebutkan, Nasrallah mengatakan ada koordinasi antara Hizbullah dengan Hamas dan Perlawanan Islam di Irak.
“Kami memutuskan untuk menanggapi secara individual karena alasan yang akan menjadi jelas seiring berjalannya waktu,” katanya.
Nasrallah menambahkan bahwa respons terhadap pembunuhan itu tertunda karena adanya negosiasi antara Hizbullah dan sekutunya. Apakah mereka akan menyerang sendiri atau bersama-sama.
Di antara target utama serangan Hizbullah adalah pangkalan Glilot dekat Tel Aviv dan tempat Unit 8200 beroperasi. Unit 8200 adalah unit pengumpulan informasi utama Direktorat Intelijen Militer Israel dan, menurut Nasrallah, melakukan operasi pembunuhan Israel.
Para pejabat Israel mengatakan bahwa Glilot tidak terkena tembakan.
“Serangan rudal Hizbullah baru-baru ini dilaporkan sebagai respons terhadap pembunuhan Fuad Shukr, seorang komandan senior Hizbullah, dan tidak terkait langsung dengan kematian pemimpin Hamas Ismail Haniyeh,” kata Imad Salamey.
“Organisasi tersebut memberi sinyal bahwa pembalasan mereka merupakan bagian dari strategi pembalasan yang lebih luas, bukan suatu peristiwa tunggal.”