Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Survei Menunjukkan Indonesia Negara Paling Taat Beribadah di Dunia

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
ilustrasi salat (pixabay.com)
ilustrasi salat (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaIndonesia, negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia mencatat ketaatan beragama tertinggi, dengan 98 persen penduduknya memprioritaskan agama dan 95 persen melakukan ibadah setiap hari, diikuti oleh Senegal dan Pakistan. Temuan ini adalah hasil survei yang dilakukan Pew Research Center tentang komitmen beragama di 102 negara dalam rentang waktu 2008 hingga 2023.

Selama satu setengah dekade terakhir, Pew Research Center telah melakukan survei yang berfokus pada agama di seluruh dunia. Dua pertanyaan yang diajukan adalah: “Seberapa penting agama dalam hidup Anda?” dan “Seberapa sering Anda beribadah?”

“Dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan ini, kami melihat pola yang secara luas serupa di 102 negara dan wilayah yang kami survei antara tahun 2008 dan 2023,” kata Jonathan Evans, periset senior yang berfokus pada riset agama, dalam situs resmi Pew Research Center, yang dilansir 9 Agustus 2024.

Dari hasil jajak pendapat dengan dua ukuran tersebut, tempat-tempat yang paling religius cenderung berada di sub-Sahara Afrika, Amerika Latin, dan wilayah Timur Tengah-Afrika Utara. Tempat-tempat yang paling tidak religius cenderung berada di Eropa dan Asia Timur.

“Tentu saja, ada dimensi spiritualitas yang tidak tertangkap oleh kedua pertanyaan survei ini, seperti yang telah kami jelajahi dalam survei regional,” kata Evans.

Pentingnya agama di seluruh dunia

Orang-orang di sub-Sahara Afrika biasanya termasuk yang paling mungkin mengatakan bahwa agama sangat penting dalam kehidupan mereka. Setidaknya 90% orang dewasa mengatakan hal ini di Senegal, Mali, Tanzania, Guinea-Bissau, Rwanda, dan Zambia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebaliknya, orang-orang di hampir semua negara Eropa yang disurvei termasuk yang paling tidak mungkin mengatakan bahwa agama itu sangat penting dalam hidup mereka. Di Estonia, Republik Ceko, Denmark, Swiss, Inggris, Swedia, Latvia, dan Finlandia, hanya 10% atau kurang dari orang dewasa yang mengatakan hal ini.

Jajak pendapat ini menunjukkan pola di Asia Selatan dan Asia Tenggara tidak sekonsisten di Afrika sub-Sahara dan Eropa. Sebagai contoh, di Indonesia, di mana hampir semua orang dewasa mengatakan bahwa agama sangat penting dalam kehidupan mereka. Namun, jumlah yang jauh lebih kecil di Singapura (36%) dan Vietnam (26%) memberikan jawaban ini.

Di Amerika Serikat, 42% orang dewasa mengatakan bahwa agama sangat penting dalam hidup mereka. Angka ini berada di bawah median 102 negara lain yang mencapai 55%.

Survei ini menemukan bahwa meskipun hanya sedikit orang Asia Timur yang menganggap agama sangat penting dalam kehidupan mereka atau beribadah setiap hari, banyak orang di seluruh wilayah ini memiliki keyakinan agama atau spiritual dan terlibat dalam ritual tradisional. Sebagai contoh, banyak orang Asia Timur yang berpartisipasi dalam ritual untuk menghormati leluhur mereka.

Pilihan Editor: Kanselir Jerman: Tanpa Palestina, Tak Ada Perdamaian di Timur Tengah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Selain Landak Jawa, Ini Daftar Hewan yang Dilindungi di Indonesia

2 hari lalu

Seekor landak Jawa (Hystrix javanica) dalam kandang habituasi saat akan dilepas ke habitat alaminya di Cagar Alam Gunung Tilu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 24 Oktober 2023. Tepat di hari Owa Internasional, Aspinnal Foundation Indonesia melepas liar 16 satwa endemik Pulau Jawa yang terdiri diri 2 ekor owa Jawa, 11 ekor landak Jawa (Hystrix javanica), 3 ekor kukang Jawa (Nycticebus javanicus), seekor trenggiling Jawa (manis javanica), termasuk 2 ekor elang ular bido (Spilornis cheela) di Gunung Tilu. TEMPO/Prima Mulia
Selain Landak Jawa, Ini Daftar Hewan yang Dilindungi di Indonesia

Selain landak Jawa, berikut adalah daftar hewan yang dilindungi di Indonesia dan tidak boleh dipelihara.


Indonesia dan Peru Dorong Penyelesaian Perjanjian Perdagangan Bebas IP-CEPA

2 hari lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI. Sumber: TEMPO | Nabiila A
Indonesia dan Peru Dorong Penyelesaian Perjanjian Perdagangan Bebas IP-CEPA

Indonesia dan Peru sepakat untuk mendorong percepatan penyelesaian perundingan Perjanjian Perdagangan dan Ekonomi Komprehensif kedua negara


Kemenkes Gandeng JICA Kerja Sama Pelatihan Makan Bergizi di Sekolah

3 hari lalu

Kunjungan JICA dan lintas kementerian-organisasi Indonesia dalam program makanan siang bergizi di sekolah Jepang di Tokyo dan Nagasaki pada 3-12 September 2024. Foto: JICA
Kemenkes Gandeng JICA Kerja Sama Pelatihan Makan Bergizi di Sekolah

Kemenkes mengandeng Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) bekerja sama dalam pelatihan pendidikan makanan dan gizi anak sekolah


Puluhan Perusahaan Pertambangan Australia Hadir di Pameran Mining Indonesia

4 hari lalu

Acara pameran Mining Indonesia di Jakarta International Expo Center dari 11 hingga 14 September 2024. Sumber: Kedutaan Besar Australia
Puluhan Perusahaan Pertambangan Australia Hadir di Pameran Mining Indonesia

Puluhan perusahaan pertambangan Australia mempertunjukkan solusi, peralatan, dan kapabilitas berkelanjutan yang mutakhir dalam Pameran Mining


Survei: Dukungan untuk Presiden Yoon Suk Yeol di Level Terendah

4 hari lalu

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan Ibu Negara Kim Keon-hee saat tiba di Bali Minggu, 13 November 2022, untuk menghadiri KTT G20. ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Galih Pradipta/nym.
Survei: Dukungan untuk Presiden Yoon Suk Yeol di Level Terendah

Dukungan publik terhadap Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dititik terendah sejak dia menjabat sebagai orang nomor satu di Korea


Profil Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Bandung yang Akan Datang ke Indonesia Urus Naturalisasi

4 hari lalu

Mauro Zijlstra. Instagram/maurozijlstra
Profil Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Bandung yang Akan Datang ke Indonesia Urus Naturalisasi

Mauro Zijlstra memiliki garis keturunan Indonesia dari nenek dan ayahnya.


Donald Trump Tak Mau Ada Debat Capres Kedua

4 hari lalu

Kamala Harris dan Donald Trump. FOTO/Erin Schaff/Pool via REUTERS dan REUTERS/Mike Segar
Donald Trump Tak Mau Ada Debat Capres Kedua

Dalam debat capres antara Trump dan Harris pada awal pekan ini, beberapa survei memperlihatkan Harris unggul dibanding Donald Trump.


Survei Indikator: Dedi Mulyadi Calon Gubernur Terpopuler di Pilkada Jawa Barat

4 hari lalu

Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (kiri) dan Erwan Setiawan (kanan) menyapa warga dan pendukung saat menuju Kantor KPU Jawa Barat untuk melakukan pendaftaran di Bandung, Selasa 27 Agustus 2024. Pasangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan mendaftarkan diri sebagai peserta Pilgub Jawa Barat 2024 dengan dukungan Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, dan PSI serta sembilan partai lain non parlemen.  ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Survei Indikator: Dedi Mulyadi Calon Gubernur Terpopuler di Pilkada Jawa Barat

Survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan Dedi Mulyadi meraih popularitas 93,8 persen dalam peta elektoral Pilkada Jawa Barat.


Duta Besar Zuhairi: Kesepakatan IT-PTA Berpotensi Tingkatkan Perdagangan Indonesia-Tunisia

6 hari lalu

Orang-orang mengunjungi pasar ternak menjelang Hari Raya Idul Adha di Tunis, Tunisia, 20 Juli 2020. Xinhua/Adel Ezzine
Duta Besar Zuhairi: Kesepakatan IT-PTA Berpotensi Tingkatkan Perdagangan Indonesia-Tunisia

Kesepakatan perdagangan preferensial RI-Tunisia (IT-PTA), setelah disahkan, berpotensi meningkatkan nilai kerja sama perdagangan bilateral


Belajar dari Korea, Indonesian-Wave Perlu Andalkan Ekonomi Kreatif

6 hari lalu

Lee Ha-yeon, seorang ahli kimchi ternama dan murid-muridnya menyiapkan kimchi di Institut Budaya Kimchi di Namyangju, Korea Selatan, 21 Agustus 2024. REUTERS/Kim Soo-hyeon
Belajar dari Korea, Indonesian-Wave Perlu Andalkan Ekonomi Kreatif

Indonesia perlu mengandalkan ekonomi kreatif sebagai modal diplomasi lunak lewat Indonesian-Wave