Mundurnya Biden mengubah hasil survei
Biden memenangkan Gedung Putih pada tahun 2020 dengan dukungan kuat dari para pemilih kulit hitam, Hispanik, dan kaum muda Amerika, tetapi antusiasme mereka terhadapnya kali ini jauh lebih rendah.
Dia akhirnya mengundurkan diri pada 21 Juli, di bawah tekanan dari sekutu lama dan para pemimpin senior Partai Demokrat di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang ketajaman mental dan peluangnya untuk mengalahkan Trump.
Biden mendukung Harris dan dia dengan cepat memenangkan dukungan partai. Perubahan ini dengan cepat membingkai ulang persaingan, memberikan dorongan bagi Partai Demokrat dan memaksa tim kampanye Trump untuk berebut mencari rencana pertempuran yang baru.
Jajak pendapat Monmouth University yang dirilis pada Rabu mnyimpulkan lonjakan antusiasme yang substansial di antara para pemilih terdaftar dari Partai Demokrat dan lonjakan yang cukup besar di antara para pemilih independen.
Pada Juni, hanya 46% pemilih Partai Demokrat yang mengatakan bahwa mereka bersemangat untuk melakukan pertandingan ulang antara Biden dan Trump - angka tersebut melonjak menjadi 85% dalam survei Monmouth terbaru yang dilakukan pada awal bulan ini.
Lonjakan antusiasme di antara para pemilih independen meningkat dari 34% di bulan Juni menjadi 53% di jajak pendapat terakhir.
Namun, Walter mengatakan kekhawatiran atas imigrasi dan ekonomi membantu Trump kali ini setelah ia kalah dalam pemilihannya sendiri melawan Biden pada tahun 2020.
"Ini seperti lemparan koin," katanya tentang persaingan antara Harris dan Trump.
Pilihan Editor: Kamala Harris Balas Ejekan Trump dalam Kampanye di Pennsylvania