TEMPO.CO, Jakarta - Sektor bisnis di Australia dan Indonesia akan mendapatkan keuntungan dari proses kepabeanan yang disederhanakan setelah kedua negara menandatangani Kesepakatan Authorised Economic Operator Mutual Recognition Arrangement (AEO MRA). Kesepakatan itu ditandatangani Komisioner Australian Border Force (ABF) Michael Outram APM, dan Direktur Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Indonesia, Askolani, pada acara diskusi Antar-Kepabeanan ke-23 di Canberra, Rabu, 7 Agustus 2024.
Outram mengatakan MRA Australia ke-11 bermakna Australian Trusted Traders (ATT) akan mendapatkan akses yang lebih cepat, lebih efisien, dan lebih aman ke salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia.
"Indonesia adalah mitra yang sangat penting bagi Australia, penting bagi kita untuk terus memperkuat kerja sama dan berbagi informasi antara kedua negara dalam hal penegakan hukum dan fasilitasi perdagangan," kata Komisaris Outram.
Setelah penandatanganan ini, kedua lembaga akan mengoperasionalkan Kesepakatan ini, yang akan menghasilkan manfaat ekonomi dan keamanan nyata. Pada 2022-2023, Indonesia merupakan mitra dagang dua arah terbesar ke-13 bagi Australia dalam hal nilai ($26,2 miliar /Rp274 triliun) dan pasar ekspor terbesar ke-9 ($15,7 miliar / Rp164 triliun). Indonesia juga berada di jalur yang tepat untuk menjadi salah satu dari sepuluh ekonomi terbesar di dunia pada pertengahan 2030-an dan ekonomi terbesar keempat pada pertengahan abad ini.
Australia saat ini telah menandatangani kesepakatan dengan Kanada, Cina, Kawasan Administratif Khusus Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, Singapura, Taiwan, Thailand, dan India. Indonesia juga telah menandatangani kesepakatan dengan Korea Selatan, Kawasan Administratif Khusus Hong Kong, Uni Emirat Arab, dan ASEAN.
AEO MRA, sebagaimana diuraikan dalam SAFE Framework of Standards to Secure and Facilitate Global Trade (SAFE Framework) dari Organisasi Kepabeanan Dunia (WCO), merupakan kesepakatan antara administrasi Kepabeanan dengan program AEO yang setara. Bisnis Australia, yang merupakan bagian dari rantai pasokan internasional, dianjurkan untuk mengunjungi situs web ABF untuk mengajukan aplikasi untuk bergabung dengan program ATT.
Pilihan editor: India Tarik Staf Non-essentials dari Misi Diplomatik di Bangladesh