TEMPO.CO, Jakarta - Australia mendukung respons Indonesia dalam menangani rabies dengan menyediakan tambahan 200 ribu vaksin rabies untuk anjing dalam rangka memperingati Hari Rabies Sedunia pada 28 September 2024. Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gita Kamath, memuji kepemimpinan Indonesia dalam memobilisasi layanan kesehatan manusia dan hewan untuk mengatasi wabah rabies.
“Layanan kesehatan lokal yang tanggap dan bekerja sama erat dengan masyarakat setempat merupakan kunci untuk mengoordinasikan respons terhadap wabah. Vaksin ini akan mendukung upaya berkelanjutan Indonesia untuk menjaga masyarakat agar terhindar dari rabies,” katanya.
Dari vaksin tersebut, sebanyak 130 ribu telah tersedia untuk memvaksinasi anjing di Nusa Tenggara Timur. Dukungan vaksin ini melengkapi 200 ribu dosis yang sebelumnya telah disediakan untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan 400 ribu dosis yang diberikan kepada Provinsi Bali.
Australia bekerja sama dengan Indonesia untuk mengatasi rabies, termasuk dengan mendukung vaksinasi anjing secara massal, melatih para pemberi vaksin, staf laboratorium dan petugas kesehatan masyarakat, serta penyuluhan untuk mengedukasi masyarakat.
Tema Hari Rabies Sedunia 2024 adalah “Mendobrak Batasan Rabies” yang menyoroti pentingnya pendekatan One Health yang mengintegrasikan upaya kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan, serta meningkatkan kolaborasi antar negara dan di berbagai sektor. Australia berkomitmen pada tujuan global untuk mengakhiri kematian manusia akibat rabies yang disebarkan oleh anjing, pada 2030.
Rabies adalah penyakit virus zoonosis yang menyerang sistem saraf pusat, namun sebenarnya dapat dicegah dengan vaksin. Sekitar 99 persen kasus rabies pada manusia ditularkan melalui gigitan anjing yang terinfeksi. Begitu gejala klinis muncul, rabies hampir 100 persen berakibat fatal. Di Indonesia, anak-anak di bawah usia 15 tahun sering menjadi korban rabies
Pada Januari-Juli 2024, data publik menunjukkan 71 orang Indonesia meninggal karena rabies. Di antara 26 provinsi endemis rabies di Indonesia, Nusa Tenggara Timur adalah yang paling terdampak, dengan laporan 19.320 kasus gigitan hewan yang berpotensi rabies pada manusia selama 2023. Hal ini mengakibatkan 35 kematian akibat rabies. Dari Januari hingga Juli 2024, Nusa Tenggara Timur melaporkan 16.180 kasus gigitan hewan yang berpotensi rabies dan 27 kematian akibat rabies
Setiap orang yang digigit anjing harus segera mencuci luka dengan air dan sabun atau deterjen. Jika air dan sabun atau deterjen tidak tersedia, alkohol juga dapat menjadi pilihan yang efektif
Sekitar 15 menit setelah mencuci luka, oleskan obat yang mengandung yodium atau obat antivirus, jika tersedia. Orang yang digigit anjing, juga harus segera mencari perawatan medis dari tenaga kesehatan dan pastikan mendapatkan semua dosis vaksin rabies.
Di seluruh provinsi endemis rabies, WHO mendukung Kementerian Kesehatan RI untuk meningkatkan kesadaran tentang tindakan perlindungan pribadi dan pertolongan pertama, meningkatkan kapasitas petugas kesehatan dalam manajemen kasus gigitan, serta meningkatkan akses ke fasilitas kesehatan yang dilengkapi dengan vaksin antirabies
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Shanghai Disapu Topan Bebinca
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini