Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

300 Orang Tewas, AS Desak agar Bangladesh Tenang dan Hormati Peran Militer

Reporter

image-gnews
Seorang pria duduk di sofa yang dijarah dari Ganabhaban, kediaman Perdana Menteri, saat berpose untuk difoto, setelah pengunduran diri PM Sheikh Hasina di Dhaka, Bangladesh, 5 Agustus 2024. Perdana menteri berusia 76 tahun itu telah meninggalkan Ganabhaban, kediaman megah PM Bangladesh saat para pengunjuk rasa menyerbu tempat itu. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Seorang pria duduk di sofa yang dijarah dari Ganabhaban, kediaman Perdana Menteri, saat berpose untuk difoto, setelah pengunduran diri PM Sheikh Hasina di Dhaka, Bangladesh, 5 Agustus 2024. Perdana menteri berusia 76 tahun itu telah meninggalkan Ganabhaban, kediaman megah PM Bangladesh saat para pengunjuk rasa menyerbu tempat itu. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat pada Senin mendesak seluruh pihak untuk menahan diri di Bangladesh, setelah Perdana Menteri Sheikh Hasina melarikan diri. Washington juga memberi hormat kepada militer karena membentuk pemerintahan sementara alih-alih menindak lebih lanjut pengunjuk rasa.

"Kami mendesak semua pihak untuk menahan diri dari kekerasan lebih lanjut. Terlalu banyak nyawa yang telah hilang selama beberapa minggu terakhir, dan kami mendesak ketenangan dan pengendalian diri dalam beberapa hari ke depan," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller kepada wartawan.

Hasina telah berusaha untuk meredam protes nasional terhadap pemerintahnya sejak awal Juli namun ia meninggalkan negara itu setelah hampir 100 orang terbunuh pada Ahad. Sejak unjuk rasa berlangsung hingga akhir pekan lalu, setidaknya 300 orang dilaporkan tewas dalam unjuk rasa di Bangladesh.

Miller mengatakan Amerika telah melihat laporan bahwa militer menolak tekanan untuk menindak lebih lanjut demonstrasi yang dipimpin mahasiswa.

“Jika benar bahwa tentara menolak seruan untuk menindak pengunjuk rasa yang sah, itu akan menjadi perkembangan positif,” katanya.

“Kami menyambut baik pengumuman pemerintahan sementara dan mendesak setiap transisi dilakukan sesuai dengan hukum Bangladesh,” katanya.

Ketika ditanya apakah militer harus memilih kepemimpinan berikutnya, Miller berkata, "Kami ingin melihat rakyat Bangladesh menentukan pemerintahan Bangladesh di masa depan."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia mengatakan bahwa Amerika Serikat juga "sangat sedih atas laporan pelanggaran hak asasi manusia, korban jiwa dan cedera selama akhir pekan dan beberapa minggu terakhir."

“Sangat penting bagi kita untuk melakukan penyelidikan penuh dan transparan untuk memastikan akuntabilitas atas kematian ini,” kata Miller.

Hasina sebagian besar memiliki hubungan yang produktif dengan Amerika Serikat, yang melihatnya sebagai mitra dalam sejumlah prioritas seperti melawan ekstremisme Islam dan melindungi pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari penganiayaan di Myanmar.

Namun, Amerika semakin mengkritiknya karena kecenderungannya yang otokratis dan menerapkan sanksi visa karena kekhawatirannya terhadap demokrasi.

Pilihan Editor: Sheikh Hasina Kabur, Presiden Bangladesh Bebaskan Pemimpin Oposisi Khaleda Zia

CNA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PwC Pecat 1.800 Karyawan, PHK Besar Pertama Sejak 2009

5 jam lalu

Ilustrasi PHK. Shutterstock
PwC Pecat 1.800 Karyawan, PHK Besar Pertama Sejak 2009

PHK massal terjadi di PwC. Lembaga akuntansi internasional ini memecat 1.800 orang karyawannya di Amerika Serikat.


Donald Trump Tak Mau Ada Debat Capres Kedua

9 jam lalu

Kamala Harris dan Donald Trump. FOTO/Erin Schaff/Pool via REUTERS dan REUTERS/Mike Segar
Donald Trump Tak Mau Ada Debat Capres Kedua

Dalam debat capres antara Trump dan Harris pada awal pekan ini, beberapa survei memperlihatkan Harris unggul dibanding Donald Trump.


Selandia Baru Buka Kemungkinan Penyelidikan Peran Mereka dalam Perang Israel di Gaza

1 hari lalu

Brendan Horsley. igis.govt.nz
Selandia Baru Buka Kemungkinan Penyelidikan Peran Mereka dalam Perang Israel di Gaza

Para pengacara mengatakan partisipasi Selandia Baru dalam kelompok intelijen Five Eyes mungkin telah memberikan data intelijen ke badan-badan Israel


Turki Gelar Penyelidikan Pembunuhan Aysenur Ezgi Eygi oleh Israel di Tepi Barat

1 hari lalu

Aysenur Ezgi Eygi di Seattle, Washington, 8 Juni  2024. International Solidarity Movement/Handout via REUTERS
Turki Gelar Penyelidikan Pembunuhan Aysenur Ezgi Eygi oleh Israel di Tepi Barat

Turki telah memulai penyelidikan atas pembunuhan aktivis Turki-Amerika Aysenur Ezgi Eygi oleh tentara Israel di Tepi Barat.


Jenazah Aysenur Ezgi Eygi yang Dibunuh Israel di Tepi Barat akan Tiba di Turki pada Jumat

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyesalkan penembakan terhadap aktivis HAM Amerika Aysenur Ezgi Eygi.
Jenazah Aysenur Ezgi Eygi yang Dibunuh Israel di Tepi Barat akan Tiba di Turki pada Jumat

Kemlu Turki melakukan segala upaya untuk memastikan pembunuhan Aysenur Ezgi Eygi tidak dibiarkan begitu saja


Kamala Harris: Dianggap Unggul Debat hingga Dukungan Taylor Swift

1 hari lalu

Wakil Presiden AS Kamala Harris menghadiri acara di Gedung Putih di Washington, AS, 3 Juni 2021. Ia menjadi wanita keturunan Asia dan kulit hitam pertama yang menjadi kandidat calon presiden dari Partai Demokrat. REUTERS/Evelyn Hockstein
Kamala Harris: Dianggap Unggul Debat hingga Dukungan Taylor Swift

Calon Presiden Amerika Serikat Kamala Harris dan Donald Trump telah berhadapan langsung dalam debat Pemilihan Presiden


Donald Trump Vs Kamala Harris, Siapa Pemenang Debat Capres AS?

1 hari lalu

Layar menampilkan debat presiden yang diselenggarakan oleh ABC antara calon presiden dari Partai Republik, mantan Presiden AS Donald Trump dan calon presiden dari Partai Demokrat, Wakil Presiden AS Kamala Harris di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat, 10 September 2024. REUTERS/Evelyn Hockstein
Donald Trump Vs Kamala Harris, Siapa Pemenang Debat Capres AS?

Dalam debat perdana capres AS, Kamala Harris sukses memancing kemarahan Donald Trump.


Video 20 WNI Disekap dan Disiksa di Myanmar, Kemenlu Deteksi Mereka Ada di Wilayah Terpencil Hpa Lu

1 hari lalu

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha. ANTARA/Yashinta Difa/aa.
Video 20 WNI Disekap dan Disiksa di Myanmar, Kemenlu Deteksi Mereka Ada di Wilayah Terpencil Hpa Lu

Kemenlu telah mendeteksi keberadaan 20 WNI yang ada dalam video viral, penyiksaan dan penyekapan di Myanmar. Diduga korban onlien scammer.


Lebih dari 11.700 Orang Tewas Sejak Dimulainya Perang Ukraina

2 hari lalu

Mobil mengantre untuk melintasi perbatasan dari Rusia ke Finlandia di pos pemeriksaan perbatasan Vaalimaa di Virolahti, Finlandia, 23 September 2022. Presiden Vladimir Putin telah mengumumkan mobilisasi militer parsial yang dapat membuat 300.000 orang dipanggil untuk bertugas dalam perang di UkrainaLehtikuva/Sasu Makinen via REUTERS
Lebih dari 11.700 Orang Tewas Sejak Dimulainya Perang Ukraina

PBB mengungkap lebih dari 11.700 warga sipil tewas sejak dimulainya perang Ukraina pada Februari 2022.


Kemenlu Sebut Ada 107 WNI Korban TPPO di Myanmar sepanjang tahun 2024

2 hari lalu

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri
Kemenlu Sebut Ada 107 WNI Korban TPPO di Myanmar sepanjang tahun 2024

Kemenlu menyatakan telah berhasil memulangkan 44 orang WNI korban TPPO di Myanmar, 63 orang lainnya masih diupayakan.