Jerman
Jerman adalah eksportir senjata terbesar kedua ke Israel dalam hal senjata konvensional utama, dengan lebih dari 25% impor antara 2019 dan 2023.
Berlin sebagian besar memasok Israel dengan kapal selam, kapal perang, mesin kendaraan dan pesawat terbang, serta torpedo, yang seringkali menutupi sepertiga biaya bantuan militer, menurut data dari Workers in Palestine.
Jerman telah menyetujui ekspor senjata senilai €326 juta ke Israel sebelum 7 Oktober, dan terus mengizinkan lisensi untuk peralatan militer seperti amunisi pelatihan, menurut laporan Forensis yang berbasis di Berlin.
Lisensi ini juga mencakup teknologi militer, peralatan elektronik, kapal perang, peralatan khusus angkatan laut, bom, torpedo, roket, rudal, dan alat peledak lainnya.
Pada 2023, Jerman melakukan ekspor senjata dalam jumlah besar ke Israel, termasuk dua korvet kelas Sa’ar 6, 10 torpedo DM2A4 Seehecht untuk kapal selam Dolphin, dan sejumlah mesin diesel untuk berbagai kendaraan militer, seperti dilansir SIPRI.
Korvet Sa’ar 6, yang sebagian didanai oleh pemerintah Jerman, mulai beroperasi selama serangan Israel di Gaza. Kapal perang ini secara aktif berpartisipasi dalam serangan lepas pantai dan berkontribusi pada blokade Angkatan Laut Israel di Gaza.
Pengangkut Personil Lapis Baja (APC) Eitan, yang ditenagai oleh mesin diesel Jerman, dengan cepat memasuki status operasional di Gaza. Baik Eitan maupun kendaraan tempur infanterinya telah dikerahkan di garis depan, mendukung pasukan Israel dalam operasi penyerangan perkotaan.
Jerman juga mengekspor mesin diesel untuk tank Merkava-4, yang merupakan bagian integral dari invasi darat Israel. Sejak Oktober lalu, tank-tank tersebut telah digunakan dalam serangan terhadap warga sipil dan infrastruktur di Gaza.
Januari ini, mingguan berita Jerman Der Spiegel melaporkan bahwa Berlin setuju untuk memasok Israel dengan 10.000 butir amunisi tank 120mm dari persediaan militernya, menyusul permintaan Israel pada bulan November lalu.
Italia
Italia adalah eksportir senjata terbesar berikutnya ke Tel Aviv, yang menyumbang 0,9% dari impor Israel dari 2019 hingga 2023, menurut laporan SIPRI.
Pada kuartal terakhir tahun 2023, Italia mengekspor senjata dan amunisi ke Israel senilai €2,1 juta, menurut media Italia.
“Pada Desember saja, saat ini di tengah pemboman yang dilakukan tentara dan angkatan udara Israel di Jalur Gaza, yang menimbulkan dampak buruk bagi penduduk sipil, ekspor Italia mencapai 1,3 juta euro, sehingga menandai puncak periode tersebut pada Oktober dan pada November)," majalah berita Italia Altreconomia melaporkan.
Menurut Institut Statistik Nasional Italia (ISTAT), sebagian besar ekspor ini berkaitan dengan kategori seperti senapan, senjata pegas, dan senjata serupa yang menggunakan udara atau gas bertekanan.
Sementara itu, sejumlah besar €430.000 dialokasikan untuk suku cadang dan aksesori untuk beragam senjata api, termasuk senapan mesin, revolver, pistol, dan perangkat lainnya.