TEMPO.CO, Jakarta - Jenderal Michael Langley Komandan US Africa Command (AFRICOM) mengungkap ke reporter pada Kamis, 27 Juni 2024, Washington tidak punya rencana mendirikan sebuah pangkalan militer di Zambia. Ucapan itu disampaikan Langley untuk menjawab klaim-klaim kalau Amerika Serikat sedang mempertimbangkan penempatan secara permanen (tentara) di Zambia tanpa persetujuan dari anggota parlemen dan otoritas kawasan di Zambia.
“Itu jelas (kabar) yang salah. Kami tidak punya markas di Zambia dan kami tidak punya rencana untuk membangun (markas) di sana),” kata Langley.
Sebelumnya pada akhir pekan lalu, anggota parlemen Zambia menuntut ada pertanggung jawaban Pemerintah Zambia dalam mengatasi sengketa regional ini. Mereka memperingatkan, membuka pintu bagi pasukan AFRICM bisa merenggangkan hubungan Zambia dengan negara-negara tetangganya.
Unjuk rasa terjadi di Zambia buntut waswas yang diutarakan Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa, yang menduga Amerika Serikat sedang berusaha memiliterisasi Zambia sebagai upaya memproyeksi kekuatan kawasan dan mengisolasi Zimbabwe yang bertetangga dengan Zimbia. Mnangagwa melakukan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam kunjungan kerja ke St. Petersburg pada awal bulan ini.
Sebelumnya Afrika Selatan, Libya dan Nigeria menolak pengerahan pasukan AFRICOM di wilayah Afrika. Alasannya, khawatir Washington punya niat memperluas pengaruhnya di benua itu dan memprioritaskan melindungi kepentingan minyaknya.
Kehadiran militer Amerika Serikat di Zambia sudah lama ditentang, khususnya sejak Washington mengumumkan peluncuran Office of Security Cooperation AFRICON di kantor Kedutaan Besar Lusaka. Otoritas dari negara-negara Afrika dan Pentagon berkeras pendirian lembaga ini murni untuk melatih pasukan nasional untuk misi-misi PBB.
Akan tetapi, Stephen Kampyongo anggota Dewan Nasional Zambia mengatakan dalam sebuah wawancara dengan RT.com pada akhir pekan lalu menyebut Pemerintah Zambia tidak membutuhkan kehadiran militer Amerika Serikat. Sedangkan anggota parlemen dari Front Patriotik mengkritik AFRICOM dengan menyebut objektifitasnya di Zambia tidak jelas karena setiap kebijakan internasional harus berdasarkan nilai-nilai saling menghormati, dan menghargai kedaulatan negara masing-masing.
Sumber: RT.com
Pilihan editor: Tempo Golf Tournament 2024 Sukses Digelar
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini