TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu silang pendapat dengan militer Israel yang pada Minggu, 16 Juni 2024, mengusulkan agar melakukan taktik jeda pertempuran ke salah satu jalan menuju Gaza sehingga selama jeda bantuan kemanusiaan bisa masuk ke daerah kantong tersebut.
Militer Israel sebelumnya mengusulkan agar dilakukan jeda pertempuran setiap hari pada pukul 5 subuh – 4 sore di area penyeberangan Kerem Shalom menuju jalan Salah al-Din lalu ke utara Gaza.
“Ketika perdana menteri mendengar laporan perihal jeda pertempuran selama 11 jam pada pagi hari, dia langsung menghubungi sekertaris militer Israel dan memperjelas kalau ini tidak bisa diterima bagi Netanyahu,” kata sumber di pemerintah Israel.
Militer Israel lalu mengklarifikasi operasi militer akan berlanjut di Rafah yakni wilayah di selatan Gaza yang saat ini telah menjadi fokus operasi militer Israel. Pada Sabtu, 15 Juni 2024, delapan tentara Israel tewas di sana.
Reaksi dari Netanyahu atas usulan militer Israel itu menggaris bawahi bahwa bantuan yang masuk ke Gaza ada isu politiknya, meskipun sejumlah organisasi internasional telah memperingatkan tingginya potensi krisis kemanusiaan.
Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir, yang memimpin salah satu partai agama di Israel dan bagian dari koalisi partai berkuasa yang mengusung Netanyahu, juga mengecam usulan jeda pertempuran. Dia mengatakan siapapu yang memutuskan hal itu (jeda pertempuran), maka dia adalah orang bodoh, yang harus kehilangan pekerjaannya.
Silang pendapat antara militer Israel dan Netanyahu tersebut adalah ketegangan terbaru dalam tubuh koalisi pemerintahan Israel dan militer terkait pelaksanaan pertempuran di Israel. Perang Gaza saat ini sudah masuk bulan kesembilan.
Seminggu sebelumnya, Benny Gantz mengundurkan diri dari jabatan sebagai seorang jenderal di militer Israel. Dia menyebut strategi perang Gaza oleh Netanyahu tidak efektif.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Anggota Parlemen Irlandia Berharap Benjamin Netanyahu Dibakar di Neraka
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini