Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menteri Pendidikan Jerman Didesak Mengundurkan Diri karena Dituduh Menolak Unjuk Rasa Pro-Palestina

image-gnews
Wanita memegang plakat saat orang-orang mengambil bagian dalam demonstrasi mendukung warga Palestina di Gaza, di Frankfurt, Jerman. Kai Pfaffenbach/Reuters
Wanita memegang plakat saat orang-orang mengambil bagian dalam demonstrasi mendukung warga Palestina di Gaza, di Frankfurt, Jerman. Kai Pfaffenbach/Reuters
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 2 ribu akademisi menandatangani surat terbuka yang menuntut Menteri Pendidikan Jerman Bettina Stark-Watzinger mengundurkan diri karena berupaya memberi sanksi kepada mereka yang mendukung hak mahasiswa untuk melakukan unjuk rasa pro-Palestina.

“Akademisi di Jerman mengalami serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap hak-hak dasar mereka, pada peringatan 75 tahun Undang-Undang Dasar,” kata para akademisi dalam sebuah pernyataan pada Jumat, 14 Juni 2024, seperti dikutip kantor berita Anadolu.

Stark-Watzinger semakin mendapat kecaman setelah laporan media mengungkap kementeriannya telah memeriksa surat terbuka yang dirilis oleh para akademisi tersebut, dan sejak bulan lalu mulai meninjau kemungkinan menghentikan dana untuk studi mereka. Para akademisi menekankan tindakan yang diambil Kementerian Pendidikan Jerman baru-baru ini membuat posisi Stark-Watzinger sebagai menteri tidak dapat dipertahankan.

Mereka berpendapat, penarikan dana secara ad personam atas dasar pernyataan politik yang mereka buat bertentangan dengan isi Undang-Undang Dasar Jerman, yang menjamin pengajaran dan penelitian gratis.

“Perintah internal untuk memeriksa sanksi politik semacam itu merupakan tanda ketidaktahuan konstitusional dan penyalahgunaan kekuasaan secara politik,” kata para akademisi.

Rencana pemerintah Jerman melakukan penarikan dana penelitian dinilai “menggambarkan semakin besarnya keretakan antara pengambil keputusan di Kementerian Pendidikan dan Penelitian Federal” dan akademisi yang melakukan penelitian dan pengajaran.

“Melalui efek intimidasinya saja, tindakan Menteri ini berisiko merusak secara permanen hak kebebasan akademik yang telah diperoleh dengan susah payah dari campur tangan politik dan negara,” kata para akademisi.

Pada 8 Mei 2024, lebih dari 300 akademisi dari universitas-universitas Berlin menyatakan dukungan mereka terhadap para mahasiswa yang mendirikan kamp protes pro-Palestina di kampus Freie Universität Berlin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Terlepas dari apakah kami setuju dengan tuntutan khusus dari kamp protes, kami membela mahasiswa kami, dan membela hak mereka untuk melakukan protes damai, yang juga mencakup pendudukan halaman universitas,” kata mereka.

Para akademisi menuduh manajemen universitas menjadikan para demonstran sebagai sasaran “kekerasan polisi.”

Laporan media Jerman mengungkap bahwa beberapa hari setelah surat terbuka ini, kantor Stark-Watzinger memulai tinjauan hukum untuk mengkaji kemungkinan sanksi berdasarkan undang-undang kepegawaian dan hukum pidana terhadap para akademisi, termasuk opsi untuk mencabut pendanaan untuk studi mereka.

Setelah terungkap, beberapa media menerbitkan kritik terhadap keputusan itu. Surat kabar der Freitag mengatakan Stark-Watzinger “membahayakan kebebasan akademik dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya”. Radio Deutschlandfunk beranggapan pemerintah Jerman boleh saja menolak isi surat terbuka itu, namun mempertimbangkan penarikan dana penelitian hanya karena para akademisi mengungkapkan pendapat secara terbuka adalah hal yang “benar-benar tidak dapat diterima”.

 

ANADOLU

Pilihan editor: Jika Perang Melawan Israel, Ini yang akan Dihadapi Lebanon

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peringatan Hari Penyatuan Jerman Digelar di Jakarta, Bagaimana Sejarahnya?

2 hari lalu

Seorang pejalan kaki berjalan melewati bagian-bagian Galeri Sisi Timur, bagian terbesar yang tersisa dari bekas Tembok Berlin, di Berlin, Jerman, 19 September 2019. Kamis 3 Oktober adalah Hari Persatuan Jerman dan juga sebagai pengingat runtuhnya Tembok Berlin pemisah Jerman Barat dan Jerman Timur. REUTERS/Fabrizio Bensch
Peringatan Hari Penyatuan Jerman Digelar di Jakarta, Bagaimana Sejarahnya?

Kedutaan Besar Jerman menggelar peringatan Hari Penyatuan Jerman yang diperingati setiap 3 Oktober.


Uji Coba Sanksi Alternatif KUHP Baru NonPenjara, Peneliti LeIP Sebut Para Hakim Ketakutan

2 hari lalu

Ilustrasi pengadilan(pixabay.com)
Uji Coba Sanksi Alternatif KUHP Baru NonPenjara, Peneliti LeIP Sebut Para Hakim Ketakutan

Uji coba KUHP baru, hakim takut dianggap masyarakat bahwa terjadi kesepakatan dengan terpidana yang divonis sanksi alternatif.


Kedubes Jerman Dukung Kerja Sama Indonesia dengan Uni Eropa

2 hari lalu

Duta Besar Jerman untuk Indonesia Ina Lepel (kiri), Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong (tengah) dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) dalam acara Peringatan Penyatuan Jerman ke-34 di Jakarta, Rabu malam, 2 Oktober 2024. (TEMPO I Savero Aristia Wienanto)
Kedubes Jerman Dukung Kerja Sama Indonesia dengan Uni Eropa

Kedutaan Besar Jerman menyoroti kerja sama antara Jerman dan Indonesia.


Mahasiswa Indonesia Belajar Cara Merintis Karir dengan Studi Lapangan ke Perusahaan Jerman

3 hari lalu

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto (kanan) berbincang-bincang bersama mahasiswa Indonesia di lokasi pameran Hannover Messe 2023, Hannover, Jerman, Minggu 16 April 2023. ANTARA/HO-Tim Media Prabowo Subianto
Mahasiswa Indonesia Belajar Cara Merintis Karir dengan Studi Lapangan ke Perusahaan Jerman

Mahasiswa Indonesia yang tengah menuntut ilmu di berbagai universitas di Jerman belajar cara merintis karir di Jerman.


Menlu AS hingga Jerman Bela Israel atas Pembunuhan Hassan Nasrallah

5 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memberi isyarat saat ia berangkat ke Mesir, di Tel Aviv, Israel, 20 Agustus 2024. REUTERS/Kevin Mohatt/Pool
Menlu AS hingga Jerman Bela Israel atas Pembunuhan Hassan Nasrallah

Menlu Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan pada Senin bahwa dunia "lebih aman" setelah pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah


5 Hal Penting tentang Oktoberfest dari Budaya Bavaria hingga Siapkan Uang Tunai

8 hari lalu

Orang-orang memegang gelas bir pada hari pembukaan resmi festival bir terbesar di dunia Oktoberfest ke-189 di Munich, Jerman, 21 September 2024. REUTERS/Angelika Warmuth
5 Hal Penting tentang Oktoberfest dari Budaya Bavaria hingga Siapkan Uang Tunai

Oktoberfest di Munich bukan hanya tentang festival bir tapi ada banyak kegiatan di dalamnya


Jerman Berikan Bantuan Militer Senilai Rp6,7 T untuk Ukraina

9 hari lalu

Tentara Ukraina mengantre di tempat pelatihan saat mereka menjalani pelatihan pemeliharaan tank Leopard 1 A5, di pangkalan tentara Jerman Bundeswehr, bagian dari Misi Bantuan Militer UE untuk mendukung Ukraina (EUMAM UA) di Klietz, Jerman, 23 Februari 2024. REUTERS/Liesa Johannssen/Foto File
Jerman Berikan Bantuan Militer Senilai Rp6,7 T untuk Ukraina

Jerman akan mengirimkan tambahan senjata senilai 400 juta euro atau sekitar sekitar Rp6,7 triliun kepada Ukraina


Ketika Volkswagen Akhirnya Tutup Pabrik: Perjuangan Berat Daniela Cavallo Dimulai

9 hari lalu

Daniela Cavallo, kepala dewan kerja Volkswagen dan Thorsten Groeger dari IG Metall sebelum dewan kerja Volkswagen mengadakan pertemuan rutin dengan para pekerja di Jerman untuk membahas hal-hal termasuk kemajuan dalam upaya pemotongan biaya di Wolfsburg, Jerman, 4 September 2024. REUTERS/Moritz Frankenberg/Pool
Ketika Volkswagen Akhirnya Tutup Pabrik: Perjuangan Berat Daniela Cavallo Dimulai

Bagi Daniela Cavallo, kepala dewan pekerja Volkswagen, penutupan pabrik bukan hanya masalah industrial, melainkan juga urusan keluarga.


Polemik Pesangon 254 Karyawan PLTU Celukan Bawang, Manajemen Angkat Bicara

10 hari lalu

PLTU Celukan Bawang. Facebook.com
Polemik Pesangon 254 Karyawan PLTU Celukan Bawang, Manajemen Angkat Bicara

Tak kurang dari 250 karyawan PLTU Celukan Bawang tak jelas kompensasi pesangonnya. Apa kata manajemen?


Volodymyr Zelensky Minta Amerika Serikat Tegas ke Rusia

11 hari lalu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyambut Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi di Kyiv, Ukraina, 30 April 2022. Ukrainian Presidential Press Service/Handout via REUTERS
Volodymyr Zelensky Minta Amerika Serikat Tegas ke Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berharap ada tindakan tegas Amerika Serikat terhadap Rusia sebab dia yakin itu cara mengakhiri perang.