Para penumpang di penerbangan SpiceJet nomor penerbangan SG 476 jurusan Delhi ke Darbhanga - Bihar, terpaksa terbang dengan pesawat yang pendingin udaranya (AC) tidak berfungsi. Penerbangan itu berlangsung lebih dari satu jam di tengah gelombang panas.
Dalam sejumlah rekaman video viral, terlihat para penumpang mengipas-ngipas sendiri dalam pesawat yang penuh oleh penumpang. Pada salah satu rekaman video, ada sejumlah penumpang menggunakan brosur, majalah, sapu tangan dan apapun yang bisa digunakan sebagai kipas. Banyak pula penumpang yang menyeka keringat di wajah mereka. Beberapa penumpang dilaporkan merasa tak enak badan duduk berlama-lama di tengah gelombang panas.
#WATCH | SpiceJet passengers travelling from Delhi to Darbhanga (SG 476) had to wait inside an aircraft without air conditioning (AC) for over an hour amid the ongoing heatwave, with several feeling unwell. pic.twitter.com/cIj2Uu1SQT
— ANI (@ANI) June 19, 2024
SpiceJet nomor penerbangan SG 476 meninggalkan Delhi airport pada 11 pagi waktu setempat tanpa mengalami keterlambatan. Awalnya, AC dalam kondisi normal, termasuk saat kembali ke Delhi dalam penerbangan sebelumnya. Namun pihak maskapai mengakui ada masalah AC karena cuaca ekstrim selama penerbangan
“Selama penerbangan dari Delhi, AC lalu mengalami sedikit ketidakefisienan karena kondisi cuaca ektrim dan kedua pintu pesawat terbuka karena proses boarding tidak melalui aerobridge. Kedua pintu pesawat itu segera tertutup setelah boarding dilakukan dan pendingin udara masih berfungsi dengan normal setelahnya,” kata Juru bicara SpiceJet
Rohan Kumar, penumpang SpiceJet SG 476 mengatakan AC dalam penerbangan itu baru dinyalakan setelah pesawat lepas landas. “Di bandara Delhi setelah check-in, staf pesawat tidak menyalakan AC selama satu jam sehingga suhu dalam pesawat setidaknya 40 derajat celcius. Para penumpang menderita. AC baru dinyalakan setelah pesawat lepas landas,” kata Kumar.
Insiden ini terjadi berselang beberapa hari setelah penerbangan IndiGo jurusan Delhi ke Bagdogra di Bengal mengalami keterlambatan sampai tiga jam karena gelombang panas yang sangat buruk. Suhu tanah yang sangat panas telah menimbulkan masalah teknis yang berdampak pada keterlambatan.
Naiknya suhu di Delhi dan wilayah utara India lainnya, telah membuat jutaan warga yang kategori rentan mengalami serangan panas. Setidaknya lima orang tewas dalam tempo dua hari terakhir dan 12 orang membutuhkan alat bantu di Rumah Sakit Ram Manohar Lohia, Delhi, akibat gelombang panas.
Sumber: ndtv.com
Pilihan editor: Rekor Suhu Panas Bulanan Global Sudah Terangkai Setahun Penuh per Mei 2024
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini