Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Israel Telah Tangkap 9.170 Warga Palestina di Tepi Barat Sejak 7 Oktober

image-gnews
Warga Palestina memeriksa kendaraan yang rusak, di kamp pengungsi Al-Faraa dekat Tubas, di Tepi Barat yang diduduki Israel pada 10 Juni 2024. Tentara merusak sistem pembuangan limbah dan air serta memutus aliran listrik selama penggerebekan menjelang fajar, dengan beberapa laporan bentrokan dengan penduduk. REUTERS/Raneen Sawafta
Warga Palestina memeriksa kendaraan yang rusak, di kamp pengungsi Al-Faraa dekat Tubas, di Tepi Barat yang diduduki Israel pada 10 Juni 2024. Tentara merusak sistem pembuangan limbah dan air serta memutus aliran listrik selama penggerebekan menjelang fajar, dengan beberapa laporan bentrokan dengan penduduk. REUTERS/Raneen Sawafta
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Israel telah menangkap lebih dari 9.170 warga Palestina di Tepi Barat sejak pecahnya peperangan di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023, kata organisasi nonpemerintah Palestinian Prisoners’ Club yang bergerak di bidang dukungan untuk tahanan politik di penjara-penjara Israel pada Rabu, 12 Juni 2024. 

“Otoritas pendudukan Israel, setelah 250 hari perang genosida, terus meningkatkan kampanye penangkapan sistematis yang menargetkan lebih dari 9.170 tahanan dari Tepi Barat, termasuk Yerusalem, selain ribuan tahanan dari Gaza,” kata organisasi itu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Anadolu.

Warga Palestina yang ditahan di Israel juga mengatakan bahwa mereka menerima perlakuan buruk dari otoritas penjara, yang mereka sebut sengaja tidak memberikan perawatan medis bagi para tahanan.

Berbagai kelompok hak asasi manusia dan organisasi internasional telah menuduh adanya perlakuan kasar dan memalukan dari pihak penjara, termasuk menahan tahanan dengan mata tertutup dan diborgol di kandang sempit serta pemukulan, intimidasi dan pelecehan.

“Orang-orang sedang sekarat. Penyiksaan yang tidak dapat Anda bayangkan kecuali Anda merasakannya. Penderitaan yang tidak dapat Anda bayangkan kecuali Anda mengalaminya,” kata mantan tahanan Ataa Shbat di rumah sakit Kamal Adwan di Gaza, tempat ia dibawa setelah dibebaskan.

Militer Israel mengatakan pihaknya sedang menyelidiki tuduhan penganiayaan terhadap tahanan di fasilitas di Israel, tetapi menolak mengomentari kasus-kasus tertentu. Seorang juru bicara mengatakan pada Rabu bahwa rincian penyelidikan akan dibagikan ketika mereka sudah siap, menurut laporan Reuters.
 
Setidaknya 18 warga Palestina telah tewas dalam tahanan Israel sejak dimulainya pertempuran, menurut laporan Palestinian Prisoners’ Club, dan enam di antaranya berasal dari Gaza.

“Pihak penjajah baru-baru ini mengatakan dalam sebuah laporan investigasi bahwa 36 tahanan dari Gaza telah menjadi martir, dan hingga hari ini, mereka menolak untuk mengungkapkan identitas atau keadaan kematian mereka,” tambahnya.

Klub tersebut juga menyatakan bahwa 310 perempuan dan setidaknya 640 anak-anak telah ditahan. Laporan tersebut menegaskan bahwa “jumlah jurnalis yang ditangkap adalah sekitar 85 orang, dengan 52 orang masih ditahan, termasuk 14 jurnalis dari Gaza.”

“Di antara mereka yang ditahan, enam jurnalis perempuan ditahan secara administratif atau atas tuduhan yang diklaim oleh pendudukan (Israel) sebagai penghasutan,” kata organisasi itu.

Menurut catatannya, jumlah perintah penahanan administratif warga Palestina telah mencapai sekitar 6.627. Penahanan administratif adalah perintah militer Israel yang mengizinkan penahanan tanpa tuduhan, dengan jangka waktu hingga enam bulan dan dapat diperpanjang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Palestinian Prisoners’ Club mengatakan masalah tahanan Gaza saat ini menjadi tantangan utama bagi organisasi-organisasi HAM, terutama dengan terus berlanjutnya praktik penghilangan paksa oleh Israel terhadap mayoritas tahanan dari Gaza.

Mengenai penyiksaan terhadap tahanan, klub tersebut mengatakan bahwa metode penganiayaan termasuk sengaja membuat tahanan kehausan, kelaparan dan “perampasan semua kebutuhan dasar hidup”.

“Penyebaran penyakit kulit di kalangan tahanan telah muncul, khususnya kudis, karena kurangnya kondisi kebersihan, terutama sejak pihak administrasi penjara menarik persediaan pakaian dan membiarkan setiap tahanan hanya dengan satu set pakaian,” katanya.

Hal ini dibenarkan oleh salah satu mantan tahanan, Aalam Hijazi. Ia mengatakan, “Para tahanan sekarat setiap hari. Tidak ada makanan atau minuman atau obat-obatan. Tidak ada pakaian. Penyakit memakan tubuh mereka dan tidak ada yang melihat mereka.”

“Airnya tidak layak untuk diminum,” katanya kepada Reuters. “Saya sudah memakai pakaian ini selama delapan bulan.”

Badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) juga mengatakan dalam sebuah laporan pada April bahwa para tahanan melaporkan adanya perlakuan buruk selama penahanan mereka, termasuk pemukulan, tidak diberikan makanan, tidak diberi akses terhadap air atau toilet, dan tangan dan kaki mereka diikat dengan ikatan plastik.

Palestinian Prisoners’ Club lantas menyerukan penyelidikan di bawah pengawasan komunitas internasional terhadap “kejahatan serius dan pelanggaran yang dilakukan” terhadap para tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.

Pilihan Editor: Komisioner Tinggi HAM PBB Kritik Israel atas Pembunuhan 500 Warga Palestina di Tepi Barat

ANADOLU | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pasukan Israel Membunuh Saudara Perempuan Ismail Haniyeh dan 23 Warga Gaza Lainnya

6 jam lalu

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh saat memberikan pidato di Kota Gaza 23 Januari 2018. [REUTERS / Mohammed Salem]
Pasukan Israel Membunuh Saudara Perempuan Ismail Haniyeh dan 23 Warga Gaza Lainnya

Serangan udara oleh pasukan Israel menewaskan 24 orang di Kota Gaza, termasuk saudara perempuan Ismail Haniyeh Ketua Hamas.


Koalisi Partai Benjamin Netanyahu Terancam Pecah Setelah Siswa Seminari Yahudi Harus Wajib Militer

19 jam lalu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadiri rapat kabinet di Bible Lands Museum di Yerusalem pada 5 Juni 2024. REUTERS
Koalisi Partai Benjamin Netanyahu Terancam Pecah Setelah Siswa Seminari Yahudi Harus Wajib Militer

Kelangsungan hidup koalisi partai Benjamin Netanyahu bergantung pada dua partai Yahudi ultra-ortodoks.


Israel Ingin Cari Solusi Diplomatik dengan Hizbullah di Lebanon

22 jam lalu

Serangan yang diduga dari Hizbullah menghabtam pos militer Israel di sepanjang perbatasan dengan Lebanon, dekat Yiftah di Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas pada 16 November 2023, dalam foto ini gambar diperoleh dari video handout.Courtesy of Islamic Resistance/Hezbollah/Handout via REUTERS
Israel Ingin Cari Solusi Diplomatik dengan Hizbullah di Lebanon

Penasehat keamanan nasional Israel mengungkap Tel Aviv ingin mencoba menyelesaikan konflik dengan kelompok Hizbullah di Lebanon.


Penggunaan Perisai Manusia oleh Israel Dikecam Dunia, Termasuk Sekutunya

23 jam lalu

Seorang warga Palestina yang terluka didikat pada sebuah kendaraan militer Israel sebagai tameng saat melakukan operasi Militer. FOTO/Instagram
Penggunaan Perisai Manusia oleh Israel Dikecam Dunia, Termasuk Sekutunya

Jerman mengutuk tentara Israel yang menggunakan warga Palestina yang terluka sebagai perisai manusia


AS Terkejut dengan Video Warga Palestina Diikat di atas Jip Militer Israel

1 hari lalu

Tentara Israel mengikat warga Palestina ke jip militer saat penggerebekan di Jenin, dalam tangkapan layar dari sebuah video, di Tepi Barat yang diduduki Israel, 22 Juni 2024. REUTERS/Reuters TV
AS Terkejut dengan Video Warga Palestina Diikat di atas Jip Militer Israel

Jubir Departemen Luar Negeri AS mengaku terkejut melihat video yang menunjukkan warga palestina yang terluka diikat di atas jip militer Israel.


Blinken Desak Israel Susun Rencana Pascaperang Gaza

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memberi isyarat saat berjalan bersama Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, di penyeberangan perbatasan Kerem Shalom, Israel, 1 Mei 2024. REUTERS/Evelyn Hockstein/Pool
Blinken Desak Israel Susun Rencana Pascaperang Gaza

Menlu AS Antony Blinken menekan Menhan Israel Yoav Gallant perlunya rencana pascaperang yang kuat untuk Gaza dan deeskalasi dengan Hizbullah.


Tim Dokter Bikin Kampanye untuk Mengukur Seberapa Buruk Kasus Kurang Gizi pada Anak-anak di Gaza

1 hari lalu

Bocah Palestina Ahmed Qannan, yang menderita kekurangan gizi, dirawat di pusat kesehatan, di tengah kelaparan yang meluas, ketika konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 4 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Tim Dokter Bikin Kampanye untuk Mengukur Seberapa Buruk Kasus Kurang Gizi pada Anak-anak di Gaza

Sejumlah LSM sedang berusaha meningkatkan pemeriksaan kesehatan pada anak-anak untuk melihat seberapa buruk kasus kurang gizi di Gaza


Top 3 Dunia; Hizbullah dan Israel Berada di Ambang Perang

1 hari lalu

Anggota Hizbullah mengambil bagian dalam latihan militer selama tur media yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Perlawanan dan Pembebasan, di Aaramta, Lebanon 21 Mei 2023. REUTERS/Aziz Taher/File Foto
Top 3 Dunia; Hizbullah dan Israel Berada di Ambang Perang

Top 3 dunia pada 24 Juni 2024 didominasi berita Hizbullah dan Israel yang sekarang berada di ambang perang setelah saling ancam.


Unjuk Rasa Tuntut Netanyahu Mundur di Israel, Profil PM Israel Lahir di Tel Aviv dan Dibesarkan di Yerusalem

1 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Unjuk Rasa Tuntut Netanyahu Mundur di Israel, Profil PM Israel Lahir di Tel Aviv dan Dibesarkan di Yerusalem

Warga israel tuntut Benjamin Netanyahu mundur setelah terus gempur Gaza. Ini profil PM Israel yang lahir di Tel Aviv dan Dibesarkan di Yerusalem.


Unjuk Rasa Besar-besaran Anti-Netanyahu Terjadi di Tel Aviv, Apa Tuntutan Mereka?

1 hari lalu

Para pengunjuk rasa berkumpul menentang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di dekat kediamannya, ketika konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berlanjut, di Yerusalem, 4 November 2023. REUTERS/Ammar Awad
Unjuk Rasa Besar-besaran Anti-Netanyahu Terjadi di Tel Aviv, Apa Tuntutan Mereka?

Unjuk rasa besar-besaraan anti-Netanyahu terjadi di ibu kota Israel. Tel Aviv. Sa;ah satu tuntutannya PM israel itu lengser.