TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko pada Sabtu, 8 Juni 2024, mengungkap tim peneliti dari Rusia sedang finalisasi sejumlah uji coba sebuah vaksin untuk melawan penyakit kanker.
Menurut Kementerian Kesehatan Rusia, vaksin tersebut dikembangkan secara bersama-sama oleh Institut Penelitian Gamaleya bidang Epidemiology dan Microbiology dengan Pusat Kanker Blokhin dan Institut Penelitian Ongkologi Hertsen. Vaksin ini diyakini adalah sebuah obat immunotherapy untuk pasien kanker.
“Vaksin telah dikembangakan bersama-sama oleh beberapa tim peneliti dan didanai oleh negara (Rusia). Vaksin ini sekarang sedang menjalani uji coba preclinical dan kami berharap bisa mendapatkan hasilnya pada akhir tahun ini, yang selanjutnya melakukan serangkaian uji klinis,” kata Murashko kepada kantor berita TASS disela pertemuan St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF).
Pada akhir pekan lalu dalam wawancara dengan Gazeta.ru, kepala Institut Penelitian Gamaleya, Aleksandr Gintsburg, menggambarkan obat baru itu adalah sebuah vaksin therapeutic, yang hanya diberikan pada orang yang sudah terdiagnosis kena kanker. Vaksin ini diciptakan dengan basis teknologi mRNA yang sudah digunakan produsen obat Pfizer dan Moderna untuk membuat vaksin Covid-19. Gintsburg menekankan, vaksin baru ini nantinya bisa digunakan untuk berbagai jenis kanker.
“Vaksin ini akan bersifat individual yang dirancang secara spesifik. Teknologi telah memungkin untuk membuat sel-sel dalam sebuah konsentrasi antigen yang ditargetkan dalam jumlah sangat besar, protein yang dikodekan dalam pengembang vaksin mRNA ini. ini sangat penting untuk memperlihatkan sistem kekebalan tubuh seorang pasien kanker bagaimana membedakan sel sehat dan sel ganas,” kata Gintsburg
Menurut data statistik, penyakit kanker salah satu penyebab kematian tertinggi di Rusia dan dunia. WHO pernah memperkirakan pada 2022 saja ada sekitar 20 juta kasus kanker baru dan 9,7 juta kematian karena penyakit kanker. Dalam laporan terbaru pada Februari 2024, WHO memperkirakan sekitar 1 dari 5 orang di dunia terkena kanker dalam hidupnya. Sedangkan berdasarkan perhitungan kasar 1 dari 9 laki-laki dan 1 dari 12 perempuan meninggal karena kanker.
Sumber: RT.com
Pilihan editor: Masih Jalani Kemoterapi, Kate Middleton Minta Maaf Tak Bisa Hadiri Parade Militer
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini