Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengungsi Sudan di Ethiopia Terusir

Reporter

image-gnews
Halime Adam Moussa, seorang pengungsi Sudan yang mencari perlindungan di Chad untuk kedua kalinya, menunggu dengan pengungsi lain untuk menerima porsi makanan dari Program Pangan Dunia (WFP), di dekat perbatasan antara Sudan dan Chad di Koufroun, Chad, 9 Mei 2023. REUTERS/Zohra Bensemra
Halime Adam Moussa, seorang pengungsi Sudan yang mencari perlindungan di Chad untuk kedua kalinya, menunggu dengan pengungsi lain untuk menerima porsi makanan dari Program Pangan Dunia (WFP), di dekat perbatasan antara Sudan dan Chad di Koufroun, Chad, 9 Mei 2023. REUTERS/Zohra Bensemra
Iklan

Pengungsi yang melarikan diri dari perang sipil di Sudan ke negara tetangganya Ethiopia menceritakan mereka dipaksa pindah. Saat ini beberapa dari mereka ada yang tinggal di hutan atau menjadi gelandangan di pinggir jalan. 

Di perkirakan ada 8 ribu pengungsi yang luntang-lantung di wilayah Amhara, wilayah utara Ethiopia. Sejak akhir bulan lalu, mereka berulang kali menjadi sasaran penyerangan sebagian besar oleh para bandit.   

Para pengungsi Sudan berlari untuk menyelamatkan diri setelah pecah perang antara militer Sudan dengan pasukan paramiliter Sudan bernama Rapid Support Forces (RSF)  pada April 2023. Perang sipil ini telah mengarah pada kelaparan ekstrim di sejumlah wilayah di Sudan. Muncul tuduhan kalau perang sipil ini untuk pembersihan etnis di Darfur.  

“Kami meninggalkan negara kami Sudan karena kami takut dengan peluru nyasar dari militer dan RSF. Kami ke Ethiopia untuk mencari perlindungan menyelamatkan nyawa kami, namun sekarang kami menghadapi bahaya yang sama,” kata seorang pengungsi Sudan kepada Reuters lewat telepon. 

Sumber lainnya yang seorang lelaki muda menceritakan pengungsi Sudan tak punya banyak pilihan karena mereka pun berlindung ke negara yang juga punya konflik dan kekurangan. Sumber itu tak mau menyebutkan namanya karena takut mendapat serangan balasan.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Badan Refugee and Returnee Service milik Pemerintah Ethiopia belum mau berkomentar perihal ini. Sebelumnya pada Mei 2024, lembaga itu memperingatkan para pengungsi akan keselamatan mereka dan mengutarakan kekhawatiran akses pelayanan (kesehatan) di tengah terbatasnya sumber daya yang ada. 

Sedangkan UNHCR mengakui adanya sejumlah insiden soal keamanan dan tantangan berat yang dalam hal keamanan lingkungan. Namun UNHCR tidak memberikan keterangan lebih lanjut. UNHCR hanya mengatakan kepolisian Ethiopia telah meningkatkan patroli dan akan terus memberikan pelayanan ke dua kamp pengungsian, namun saat yang sama polisi Ethiopia mendorong sekitar seribu pengungsi ini untuk pulang kampung.      

Perang sipil Sudan telah menjadi krisis pengungsi terbesar di dunia dengan lebih dari 8.9 juta warga Sudan menyelamatkan nyawa dengan meninggalkan rumah mereka. Menurut International Organization for Migration, sekitar 2.1 juta memilih berlindung ke luar negeri, ada lebih dari 122 ribu mengungsi ke Ethiopia 
  
Sumber: Reuters

Pilihan editor: Empat Kapal Perang Rusia akan Berlabuh di Havana, Kuba Tegaskan Bukan Ancaman

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Setelah 9 Tahun Aktor Jung Woo Sung Mengundurkan Diri sebagai Goodwill Ambassador UNHCR

9 jam lalu

Jung Woo Sung. Soompi.com
Setelah 9 Tahun Aktor Jung Woo Sung Mengundurkan Diri sebagai Goodwill Ambassador UNHCR

Setelah mengabdi 9 tahun, aktor Jung Woo Sung mengundurkan diri dari posisinya sebagai Goodwill Ambassador untuk UNHCR. Begini profilnya.


UNOCHA Menduga Korban Tewas dalam Tanah Longsor di Ethiopia Tembus 500 Orang

13 jam lalu

Ilustrasi tanah longsor. Tempo/Imam Hamdi
UNOCHA Menduga Korban Tewas dalam Tanah Longsor di Ethiopia Tembus 500 Orang

UNOCHA menduga jumlah korban tewas dalam musibah tanah longsor di Gofa wilayah selatan Ethiopia kemungkinan tembus 500 orang


PBB: Korban Tewas akibat Tanah Longsor di Ethiopia Sedikitnya 500 Orang

1 hari lalu

Warga menggali untuk menemukan jenazah korban longsor menyusul hujan lebat yang mengubur warga di zona Gofa, Ethiopia Selatan, 23 Juli 2024. Departemen Komunikasi Pemerintah Zona Gofa/Handout via REUTERS
PBB: Korban Tewas akibat Tanah Longsor di Ethiopia Sedikitnya 500 Orang

Badan kemanusiaan PBB mengatakan lebih dari 15.000 warga Ethiopia harus dievakuasi setelah tanah longsor mematikan terjadi pada Senin.


Olimpiade Paris 2024: Berikut 3 Fakta Soal Refugee Olympic Team

1 hari lalu

Logo Olimpiade Paris 2024. Wikipedia
Olimpiade Paris 2024: Berikut 3 Fakta Soal Refugee Olympic Team

Menyusul keberhasilan di Rio 2016 dan Tokyo 2020, IOC memutuskan untuk mempertahankan Tim Olimpiade Pengungsi IOC di Olimpiade Paris 2024.


Kementerian Luar Negeri Buka Suara soal Peluang Indonesia Jadi Mediator Israel-Palestina

4 hari lalu

Direktur Jenderal Asia Pasifik & Afrika Abdul Kadir Jailani (kanan) dan Direktur Jenderal Hukum & Perjanjian Internasional L. Amrih Jinangkung (kiri), dalam pengarahan pers di gedung Kemlu, Jakarta Pusat, Senin, 22 Juli 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Kementerian Luar Negeri Buka Suara soal Peluang Indonesia Jadi Mediator Israel-Palestina

Menurut Kementerian Luar Negeri, Indonesia harus realistis melihat perannya dalam konflik Israel-Palestina.


Istana Sebut Konflik Sosial di Pulau Haruku Maluku Sudah Selesai

4 hari lalu

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko ditemui di Gedung KSP, Istana Kepresidenen Jakarta, Senin, 1 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Istana Sebut Konflik Sosial di Pulau Haruku Maluku Sudah Selesai

Kepala Staf Presiden Moeldoko mengharapkan tidak ada lagi gesekan di Pulau Haruku, Maluku.


India Diharapkan Gandeng Indonesia Jadi Mitra bidang Industri Pertahanan

5 hari lalu

(kiri ke kanan) Sandeep Chakravorty Duta Besar India untuk Indonesia, Curie Maharani Direktur Eksekutif Indo-Pasific Strategic Intelligent , dan Manish Chand Pendiri Center for Global India Insight dalam acara diskusi bertajuk Decoding's India Global Rise: Foreign Policy Choices pada Jumat, 19 Juli 2024. Sumber: Suci Sekar | TEMPO
India Diharapkan Gandeng Indonesia Jadi Mitra bidang Industri Pertahanan

India diharapkan tidak sekadar melihat Indonesia sebagai pasar alutsista, namun mau menjadi mitra bidang industri pertahanan


Puluhan Warga Palestina Tewas dalam Serangan Udara Israel di Gaza

6 hari lalu

Anak-anak Palestina menangis saat berebut makanan dimasak oleh dapur amal, di tengah kelangkaan makanan, saat konflik Israel-Hamas berlanjut, di Jalur Gaza utara, 18 Juli 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Puluhan Warga Palestina Tewas dalam Serangan Udara Israel di Gaza

Sedikitnya 20 warga Palestina, termasuk anak-anak, tewas dan terluka dalam serangkaian serangan udara Israel dalam semalam di Jalur Gaza.


Kepala HAM PBB Desak Dialog Setelah 75 Orang Tewas dalam Protes di Bangladesh

6 hari lalu

Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk berbicara saat konferensi pers di Amman, Yordania 10 November 2023. REUTERS/Alaa Al Sukhni
Kepala HAM PBB Desak Dialog Setelah 75 Orang Tewas dalam Protes di Bangladesh

Kepala hak asasi manusia PBB Volker Turk mendesak akuntabilitas dan dialog setelah adanya laporan kekerasan mematikan di Bangladesh


Bungkam Protes, Pemerintah Bangladesh Terapkan Jam Malam dan Kerahkan Militer

6 hari lalu

Pengunjuk rasa anti-kuota berbaris saat  terlibat dalam bentrokan dengan Liga Chhatra Bangladesh, sayap mahasiswa dari partai berkuasa Liga Awami Bangladesh, di Universitas Dhaka, di Dhaka, Bangladesh, 16 Juli 2024. REUTERS/ Mohammad Ponir Hossain
Bungkam Protes, Pemerintah Bangladesh Terapkan Jam Malam dan Kerahkan Militer

Pemerintah Bangladesh pada Jumat memberlakukan jam malam nasional serta mengerahkan pasukan militer saat jumlah korban tewas di tengah aksi protes