TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia kembali mengecam serangan Israel ke Palestina yang mengakibatkan semakin banyaknya korban jiwa. Indonesia juga menyampaikan keprihatinan atas situasi yang semakin memburuk di Gaza dan Rafah, yang diperparah dengan adanya ancaman penggunaan senjata nuklir oleh Israel.
"Pernyataan yang sangat tidak wajar seperti ini, disampaikan di tengah agresi militer yang dilakukan Israel terhadap Palestina, sangatlah tidak bertanggung jawab. Indonesia meyakini bahwa ancaman penggunaan senjata nuklir dalam kondisi apapun bertentangan dengan hukum internasional dan tidak dapat diterima," kata Alfiano Tamala, Wakil Duta Besar Indonesia untuk Austria, merangkap Slovenia dan Organisasi Internasional di Wina, dalam pertemuan Dewan Gubernur (Board of Governors) Badan Atom Internasional (International Atomic Energy Agency) di Wina, pada 7 Juni 2024.
Indonesia menyampaikan pernyataan ini karena kecurigaan masyarakat internasional terhadap program nuklir Israel yang damai dan keraguan terhadap komitmen Israel terhadap perlucutan senjata nuklir. Atas dasar ini, Indonesia mendorong Direktur Jenderal IAEA untuk mendesak Israel untuk mengaksesi Traktat Non-Proliferasi (Non-Proliferation Treaty / NPT), dan menyerahkan seluruh fasilitas nuklirnya di bawah pengawasan IAEA sebagaimana disebut dalam Resolusi Dewan Keamanan PBB 487 dan resolusi-resolusi terkait lainnya di IAEA.
"Sejalan dengan komitmen dan dukungan Indonesia terhadap Palestina, Indonesia mendesak Israel untuk tunduk pada hukum internasional, dan mendorong Dirjen IAEA untuk mendesak Israel agar segera mengaksesi Traktat Non-Proliferasi dan menyerahkan seluruh fasilitas nuklirnya di bawah pengawasan IAEA", kata Alfiano.
Sementara itu, serangan Israel di wilayah tengah dan selatan Gaza pada Jumat, 7 Juni 2024, menewaskan setidaknya 28 warga Palestina. Tank-tank militer Israel masuk semakin jauh ke wilayah Rafah.
Pada pekan ini tim mediator dari Mesir dan Qatar yang didukung Amerika Serikat mencoba kembali merekonsiliasi perdamaian. Selama delapan bukan perang Gaza berkecamuk, upaya gencatan senjata mengalami jalan buntu karena bentroknya kepentingan Hamas dan Israel.
Pilihan editor: Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini