TEMPO.CO, Jakarta - Israel membombardir Gaza utara semalam dalam beberapa penembakan terberat dalam beberapa minggu, menyebabkan kepanikan di antara warga dan meratakan lingkungan di daerah di mana tentara Israel sebelumnya telah menarik pasukannya, kata warga pada Selasa, 23 April 2024.
Tank-tank tentara melakukan serangan baru di timur Beit Hanoun di tepi utara Jalur Gaza, meskipun mereka tidak menembus jauh ke dalam kota, kata warga dan media Hamas. Tembakan mencapai beberapa sekolah tempat warga mengungsi berlindung.
Di Israel, di mana kantor-kantor pemerintah dan tempat usaha tutup untuk merayakan hari raya Paskah Yahudi, peringatan roket terdengar di kota-kota perbatasan selatan, meskipun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Sayap bersenjata Jihad Islam, sebuah kelompok yang bersekutu dengan Hamas, mengaku bertanggung jawab atas serangan roket di Sderot dan Nir Am, yang menunjukkan bahwa para pejuang masih dapat meluncurkannya hampir 200 hari setelah perang, yang telah meratakan sebagian besar daerah kantong tersebut dan membuat seluruh 2,3 juta penduduknya mengungsi.
Asap hitam tebal terlihat membubung di Gaza utara dari seberang perbatasan selatan Israel. Penembakan terjadi secara intens di timur Beit Hanoun dan Jabalia dan berlanjut pada Selasa pagi di daerah seperti Zeitoun, salah satu pinggiran kota tertua di Kota Gaza, dengan penduduk melaporkan setidaknya 10 serangan dalam hitungan detik di sepanjang jalan utama.
Tepat di sebelah barat Beit Hanoun di Beit Lahiya, petugas medis dan media Hamas mengatakan serangan telah menghantam sebuah masjid dan kerumunan orang yang berkumpul di jalan pantai untuk mengumpulkan bantuan yang dijatuhkan dari udara. Reuters tidak dapat segera mengkonfirmasi target tersebut.
“Itu adalah salah satu malam mengerikan yang kami alami pada awal perang. Pengeboman dari tank dan pesawat tidak berhenti,” kata Um Mohammad, 53, ibu enam anak yang tinggal 700 meter dari Zeitoun.
“Saya harus berkumpul dengan anak-anak dan saudara perempuan saya yang datang untuk berlindung bersama saya di satu tempat dan berdoa untuk kehidupan kami ketika rumah terus berguncang,” katanya kepada Reuters melalui aplikasi obrolan.
“Saya tidak tahu apakah kita bisa menghidupkannya sebelum perang ini berhenti,” tambahnya.
Tentara Israel mengatakan roket yang diluncurkan semalam ke Israel berasal dari posisi tembak di Gaza utara. Mereka menyerang peluncur roket dan membunuh beberapa militan dalam semalam, dalam apa yang mereka sebut sebagai serangan yang “tertarget dan tepat”.
“Selama sehari terakhir, jet tempur IAF dan pesawat tambahan menyerang sekitar 25 sasaran teror di seluruh Jalur Gaza, termasuk infrastruktur militer, pos pengamatan, teroris, pos peluncuran,” katanya dalam sebuah pernyataan.