TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa hari yang lalu, Israel dilaporkan melakukan balasan atas serangan Iran sebelumnya yang melibatkan 300 rudal balistik dan drone bunuh diri pada 13 April 2024.
Dikutip dari Defence Security Asia, dalam serangan itu Israel menargetkan kota terbesar ketiga di Iran, Kota Isfahan, dengan serangkaian serangan drone quadcopter kecil. Laporan terbaru juga menunjukkan bahwa rezim Tel Aviv meluncurkan tiga peluru kendali di dekat kota Iran, meskipun informasi mengenai serangan ini masih menunggu konfirmasi.
Iran tanggapi remeh dugaan serangan balasan Israel
Menteri luar negeri Iran Hossein Amirabdollahian pada Jumat, 19 April 2024 mengatakan Teheran sedang menyelidiki serangan semalam terhadap Iran, dan menambahkan bahwa sejauh ini kaitannya dengan Israel belum terbukti dan ia meremehkan serangan tersebut.
Ia menyebut bahwa drone tersebut lepas landas dari wilayah Iran dan terbang beberapa ratus meter sebelum dijatuhkan. “Mereka…lebih seperti mainan yang dimainkan anak-anak kita, bukan drone,” kata Amirabdollahian dikutip dari Reuters, Ahad, 21 April 2024.
“Belum terbukti bagi kami bahwa ada hubungan antara hal ini dan Israel,” katanya, seraya menambahkan bahwa Iran sedang menyelidiki masalah ini tetapi laporan media tidak akurat, menurut informasi Teheran.
Media dan pejabat Iran menggambarkan sejumlah kecil ledakan, yang menurut mereka diakibatkan oleh pertahanan udara yang menghantam tiga drone di Isfahan di Iran tengah pada dini hari Jumat. Mereka menyebut insiden tersebut sebagai serangan yang dilakukan oleh penyusup, bukan oleh Israel, sehingga tak perlu adanya pembalasan.
Amirabdollahian memperingatkan bahwa jika Israel membalas dan bertindak melawan kepentingan Iran, tanggapan Teheran selanjutnya akan segera dan maksimal.
"Tetapi kalau tidak, maka selesailah. Kita simpulkan," ujarnya.
Serangan tersebut tampaknya menargetkan pangkalan Angkatan Udara Iran di dekat kota Isfahan, jauh di dalam negara tersebut, namun tanpa menyerang lokasi strategis atau menyebabkan kerusakan besar.
Israel tidak mengatakan apa pun tentang insiden tersebut. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan AS tidak terlibat dalam operasi ofensif apa pun, sementara Gedung Putih mengatakan pihaknya tidak berkomentar.
Seorang diplomat Barat, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan Israel menyerang pangkalan udara tersebut dengan rudal yang ditembakkan dari luar Iran, dan Iran meremehkan insiden tersebut.
“Rasanya tidak baik jika pertahanan udara mereka tidak mampu menahan serangan ini,” kata diplomat tersebut. "Mereka benar-benar tidak ingin melakukan eskalasi, karena ini menunjukkan bahwa Israel akan memiliki dominasi teknologi... Jadi, kemungkinan besar tidak akan lebih besar lagi untuk saat ini."
Sebelumnya, Israel mengatakan akan membalas setelah serangan pada 13 April, serangan langsung pertama yang dilakukan Iran terhadap Israel, yang tidak menyebabkan kematian setelah Israel dan sekutunya menembak jatuh ratusan rudal dan drone.
Teheran melancarkan serangan-serangan tersebut sebagai tanggapan atas dugaan serangan udara Israel pada tanggal 1 April yang menghancurkan sebuah bangunan di kompleks kedutaan Iran di Damaskus dan menewaskan beberapa perwira Iran termasuk seorang jenderal penting.
Sekutu-sekutunya, termasuk AS, telah menekan sepanjang pekan ini untuk memastikan bahwa pembalasan lebih lanjut akan disesuaikan agar tidak memicu eskalasi lebih lanjut, dan negara-negara Barat memperketat sanksi terhadap Iran untuk menenangkan Israel.
Tidak ada kabar dari Israel pada hari Jumat mengenai apakah tindakan lebih lanjut mungkin direncanakan. Selain serangan langsung ke wilayah Iran, mereka juga punya cara lain untuk menyerang, termasuk serangan siber dan serangan terhadap proksi Iran di tempat lain.
DEFENCESE SECURITY ASIA | REUTERS
Pilihan editor: Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya