TEMPO.CO, Jakarta - Upaya Irlandia untuk secara resmi mengakui negara Palestina semakin dekat dan negara tersebut ingin bekerja sama dengan Spanyol dan negara-negara lain yang berpikiran sama untuk mewujudkan hal ini. Hal itu dikatakan PM Irlandia Simon Harris setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Spanyol pada hari Jumat, 4 Desember.
Perdana Menteri Baru Harris mengatakan Irlandia yang telah lama memperjuangkan hak-hak Palestina, bulan lalu mengumumkan bahwa mereka, bersama Malta dan Slovenia, akan mencari pengakuan atas negara Palestina. Langkah ini dilakukan di tengah meningkatnya korban jiwa di Jalur Gaza akibat serangan Israel yang bertujuan menggulingkan Hamas, dan meningkatnya seruan global untuk gencatan senjata dan solusi perdamaian berkelanjutan di wilayah tersebut.
Alasan Irlandia Mendukung Palestina
Menjamin perdamaian dan keamanan Para pemimpin Spanyol, Irlandia, Slovenia dan Malta percaya bahwa pengakuan negara Palestina merupakan langkah penting menuju terciptanya perdamaian dan stabilitas di wilayah yang dilanda perang. Dalam situasi konflik yang berkepanjangan, pengakuan terhadap Palestina dapat menjadi sinyal kuat bahwa masyarakat internasional mendukung upaya perdamaian.
Solusi Dua Negara Keempat negara ini sepakat bahwa solusi dua negara dimana Israel dan Palestina hidup berdampingan adalah satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian abadi. Pengakuan terhadap negara Palestina adalah sebuah langkah menuju implementasi solusi ini. Namun, upaya mewujudkan solusi dua negara berulang kali digagalkan oleh Israel yang terus membangun permukiman Yahudi di wilayah Palestina.
Terbaru, Israel menyita 800 hektar tanah Palestina di Tepi Barat yang akan digunakan untuk membangun pemukiman Yahudi. Kesetaraan dan Keadilan Pengakuan Palestina merupakan tindakan yang menegaskan hak warga Palestina atas negaranya sendiri.
Tanggapan terhadap Konflik Gaza Apalagi pasca pecahnya Perang Gaza, Spanyol dan Irlandia berulang kali menyatakan niatnya untuk mengakui negara Palestina. Langkah ini juga sebagai respons atas banyaknya korban di wilayah tersebut. Israel telah membunuh lebih dari 32.500 warga Palestina dan melukai hampir 75.000 orang di Jalur Gaza. Lebih dari 7.000 orang hilang di Jalur Gaza, diyakini tewas di bawah puing-puing.
Meskipun Uni Eropa secara keseluruhan tidak mengakui negara Palestina, langkah-langkah ini menunjukkan komitmen beberapa negara anggota untuk mendukung hak-hak Palestina dan mengupayakan solusi perdamaian yang berkelanjutan.
Namun, pengakuan ini diharapkan akan meletakkan dasar bagi perdamaian abadi di Timur Tengah. Keputusan tersebut juga memperkuat posisi Eropa sebagai pemain kunci dalam upaya mencapai stabilitas dan keadilan di Timur Tengah.
AL JAZEERA | YOUTUBE
Pilihan editor: Perdana Menteri Norwegia Siap Akui Negara Palestina