TEMPO.CO, Jakarta - Sudah tiga kali Nugraha Galang Ramadhan, 26 tahun, merayakan hari raya Idul Fitri di atas kapal pesiar, termasuk tahun ini pada 1 Syawal 1445 Hijriah. Kali ini, kapal tempat ia bekerja sebagai assistant waiter restoran berlabuh di Tokyo, Jepang tepat pada hari Lebaran.
“Hari ini, tepat 1 Syawal 1445 Hijriah, kami berlebaran di Tokyo. Kami di kapal pesiar hanya menyelenggarakannya dengan sederhana, dengan penuh khidmat,” katanya kepada Tempo pada Rabu, 10 April 2024.
Para kru kapal menjalankan salat Id berjemaah di ruang pertemuan dan dilanjutkan dengan makan bersama pada sore hari, katanya. Ia menambahkan bahwa pihak kapal memang selalu menyediakan tempat untuk salat Id bagi umat Islam. “Alhamdulillah, toleransinya tinggi,” kata dia.
Dari perairan Tokyo, pria yang akrab disapa Galang itu membagikan foto pamflet undangan bagi para kru dan staf kapal untuk hadir di perayaan Lebaran pada di hari kedua, yaitu Kamis, 11 April 2024. Menu yang disajikan termasuk telur balado, sayur asem, dan berbagai hidangan Indonesia lainnya. Ia berkata semua kru dapat bergabung meski bukan muslim.
“Semua masakan yang disediakan untuk semua kalangan, negara, ras, suku dan agama. Kami penuh rasa berbagi pada hari ini untuk menunaikan Idul Fitri,” ujar Galang.
Terdapat 75 hingga 100 orang kru asal Indonesia yang bekerja di kapal tersebut, katanya, dari sebagian besar pekerja Filipina yang mencakup 75 persen dari total 1.200 kru kapal. Galang sendiri tinggal dalam satu kabin bersama empat orang lainnya.
Bagi kru yang memeluk agama Islam memang biasanya menjalani Lebaran di atas kapal, kecuali terdapat keadaan genting yang memungkinkan mereka untuk pulang. Misalnya, ada situasi darurat medis atau sanak yang meninggal dunia. Atau, menurut penjelasan Galang, kru dapat mengatur waktu liburnya sedemikian rupa sehingga dapat berlebaran di darat.