Lebaran di perairan Panama, Meksiko dan Jepang
Tempat para kru merayakan Idul Fitri memang tergantung di mana kapal singgah pada hari-H. Pertama kali ia menjalani Lebaran di kapal pesiar adalah pada Mei 2022 saat berlabuh di Panama, Amerika Tengah. Galang mengaku kesan pertamanya adalah merasa sedih karena jauh dari keluarga.
Meski telah belajar untuk jauh dari keluarga ketika menempuh pendidikan perhotelan di Thailand, ia mengaku rasa sedih itu tetap ada. “Rindu takbir, rindu masakan orang rumah,” tuturnya.
Perayaan Idul Fitri di kapal pesiar biasanya dilakukan dengan salat Id dan makan bersama, katanya, dilengkapi dengan dekorasi hari raya. Ia mengatakan muslim merupakan minoritas di kapal tempatnya bekerja. “Kami enggak minta dibikinin acara. Dengan diapresiasi pun kami sudah senang.”
Lebaran keduanya di kapal pesiar, Galang dan kru lainnya berlabuh di Meksiko, Amerika Utara. Seperti Lebaran pertamanya, ia berkata tidak turun dari kapal untuk menunaikan salat Id di masjid setempat, sebab ia menilai akan susah untuk mencari tempat ibadah muslim di kedua negara itu.
Meski demikian, beberapa kru di kapal lain berkesempatan untuk turun ke darat dan mencari masjid untuk salat Idul Fitri. Hal itu Galang ketahui karena ia bagian dari grup WhatsApp para pekerja kapal pesiar, yang terkadang berbagi kabar ketika mereka salat Id di masjid. “Misal, yang berhenti di Timur Tengah. Perusahaan fleksibel soal ini,” katanya.
Galang berharap suatu saat dapat berlabuh di negara muslim, agar bisa merasakan perayaan Idul Fitri di sana. Pekerja kapal pesiar itu berujar, “Kalau ke Istanbul atau negara-negara yang mengindahkan atau merayakan Idul Fitri, saya akan bergembira hati.”
Pilihan Editor: KBRI Wina Sajikan Opor dan Lontong Sayur di Acara Halal Bihalal dengan WNI