Sri Lanka pada 2 April 2024 mengucurkan donasi sebesar USD1 juta (Rp15 miliar) ke badan PBB untuk urusan Palestina, UNRWA. Uang sedekah itu ditujukan untuk membantu anak-anak Palestina di Jalur Gaza.
Kantor berita WAFA mewartakan uang donasi tersebut dikucurkan di tengah kondisi Sri Lanka yang sedang menghadapi tantangan ekonomi. Kontribusi ini dipandang sebagai sebuah upaya awal untuk melawan rencana pembubaran UNRWA yakni lembaga yang sangat penting bagi lima juta jiwa warga Palestina.
Israel sebelumnya sudah berulangkali menyamakan staf UNRWA dengan anggota Hamas dalam upaya untuk menyudutkan kelompok itu. Tuduhan Tel Aviv tersebut tanpa disertai bukti dan berusaha melobi agar UNRWA ditutup karena itu adalah satu-satunya lembaga PBB yang punya spesifik mandat untuk menjaga kebutuhan dasar para pengungsi Palestina.
Tel Aviv berargumen, jika UNRWA bubar, maka para pengungsi Palestina pun bubar. Para pengungsi Palestina pun tidak perlu kembali ke tanah air mereka. Israel menyangkal hak warga Palestina untuk kembali ke tanah air mereka sejak akhir 1940-an, sekalipun keanggotaan Negeri Bintang Daud di PBB tersebut disahkan PBB dengan syarat para pengungsi Palestina harus diperbolehkan kembali ke rumah dan tanah air mereka.
“Pemerintah Sri Lanka mendonasikan USD1 juta (Rp15 miliar) untuk membantu anak-anak yang terdampak oleh perang Gaza. Uang donasi ini secara resmi sudah ditransfer ke Pemerintah Palestina melalui saluran resmi PBB,” kata Presiden Sri Lanka Ranil Wickeremesinghe.
Langkah menggelontorkan uang donasi tersebut setelah kabinet Sri Lanka mendukung proposal Presiden Wickeremesinghe pada Februari 2024 untuk memberikan sedekah untuk membantu anak-anak yang terdampak konflik Gaza. Selain itu, Presiden Wickeremesinghe juga menyerukan pada seluruh menterinya dan PNS di Sri Lanka agar jangan mengadakan acara buka puasa bersama selama bulan Ramadan. Sebaliknya, anggaran acara buka puasa bersama ini akan dialokasikan untuk mendanai anak-anak di Gaza.
Presiden Wickeremesinghe saat yang sama juga menyerukan dilakukan gencatan senjata di Gaza yang terkoyak perang. Israel telah melancarkan serangan habis-habisan ke Gaza sejak serangan 7 Oktober 2023 oleh Hamas, yang diklaim Israel menewaskan hampir 1,200 orang. Media asal Israel Haaretz mewartakan jatuhnya 1.200 korban jiwa itu akibat helikopter dan tank-tank Israel sendiri yang menewaskan 1.139 tentara dan warga sipil Israel.
Sumber: middleeastmonitor.com
Pilihan editor: Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini