Imamoglu sendiri menghadapi permasalahan hukum. Setelah kemenangannya pada 2019, hakim menjatuhkan hukuman 2,5 tahun penjara, menerapkan larangan politik karena menghina pejabat publik. Pengadilan banding belum memutuskan kasus ini.
Hukuman tersebut serupa dengan pengalaman Erdogan, yang sempat dipenjara pada 1999 karena membacakan puisi yang menurut pengadilan merupakan hasutan kebencian agama.
Tahun lalu, pengadilan lain membuka kasus terhadap Imamoglu dengan tuduhan kecurangan tender dengan ancaman hukuman tiga hingga tujuh tahun. Para pengkritik Erdogan melihat kasus-kasus tersebut sebagai upaya untuk menghalangi Imamoglu secara politik. Erdogan dan partai pendukungnya telah membantah hal ini.
Imamoglu belajar di Universitas Istanbul dan lulus dalam bidang administrasi bisnis pada 1994, tahun ketika Erdogan menjadi walikota. Ia menikah dan memiliki tiga anak.
Kemenangan pada hari Minggu ini kontras dengan kemenangan pada 2019. Saat itu ia didukung oleh aliansi oposisi yang runtuh tahun lalu setelah kekalahan dalam pemilihan umum. Dia mengatakan dukungannya kali ini datang dari aliansi hati nurani yang kuat, yang dibangun oleh jutaan orang yang haus akan demokrasi dan keadilan.
Banyak analis kini meramalkan bahwa Imamoglu bakal menjadi presiden Turki empat tahun lagi. "(Jika) pemilu ini tidak dibatalkan karena adanya keberatan, dia akan menjadi presiden pada tahun 2028," kata Ozer Sencar, kepala lembaga jajak pendapat Metropoll.
Persaingan antara Imamoglu dan Erdogan mungkin akan memanas di panggung nasional di tahun-tahun mendatang, namun wali kota tersebut baru-baru ini mengingat kembali pertemuan pertama mereka.
Pada pertengahan tahun 1990-an setelah Erdogan menjadi walikota, ia mengunjungi restoran bakso yang dikelola Imamoglu muda di distrik Gungoren, Istanbul. “Ketika dia berada di bulan-bulan pertama sebagai wali kota, saya menjamunya,” kata Imamoglu. "Dia makan bakso di restoranku. Aku tidak mengambil uangnya. Dia tidak akan membayar tagihan itu selama dia hidup."
REUTERS
Pilihan editor: Pelantikan Abdel Fattah El-Sisi sebagai Presiden Mesir Dilakukan di Ibu Kota Baru