TEMPO.CO, Jakarta - Abdel Fattah El-Sisi akan dilantik sumpah jabatan sebagai Presiden Mesir untuk ketiga kalinya pada Rabu, 3 April 2024, di New Administrative Capital atau Ibu Kota Baru. Inagurasi Sisi ini sekaligus menandai peresmian fase pertama mega-proyek New Administrative Capital yang kontroversi karena dikritik menyedot biaya yang besar di tengah ekonomi Mesir yang memburuk.
Asharq Al Awsat mewartakan Presiden Sisi akan mengambil sumpah jabatan di majelis rendah di New Administrative Capital. Sumber dari pihak keamanan Mesir mengatakan Sisi akan tiba di New Administrative Capital pada Rabu, 3 Maret 2024, di mana sebelum mengucap sumpah jabatan dia akan menggelar rapat dengan ketua parlemen Mesir dan otoritas lainnya dari legislatif Mesir
Sisi terpilih lagi menjadi orang nomor satu di Mesir dalam pemilu yang digelar pada Desember 2023 dengan raihan 89.6 persen suara. Mesir adalah negara paling padat penduduknya di kalangan negara-negara Arab lainnya, yang bertetangga dengan Gaza, yang saat ini sedang dikecamuk perang. Dengan pelantikan ini, maka Sisi akan memimpin Mesir enam tahun kedepan, yang secara resmi dimulai pada 3 April 2024.
Mesir adalah sebuah negara di Afrika utara yang saat ini perekonomiannya sedang terseok-seok karena salah kelola, contohnya investasi besar-besaran pada sejumlah proyek yang dinamai proyek gajah putih, pembangunan ibu kota Mesir yang baru New Administrative Capital yang disebut-sebut telah menyedot dana USD60 miliar (Rp.956 triliun).
New Administrative Capital berlokasi di sebuah area padang pasir atau sekitar 45 kilometer dari utara Kairo. New Administrative Capital sudah dalam pembangunan sejak 2015, yang ditujukan untuk mengatasi kepadatan di Kairo dan menjadi hub keuangan serta pemerintahan. Pembangunan New Administrative Capital menuai kritikan karena harga unit hunian di sana sangat mahal atau jauh di atas rata-rata penghasilan rumah tangga di Mesir, di mana sebagian besar penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan.
Menurut Al-Ahram, segera setelah New Administrative Capital rampung di bangun, area ini bisa mengakomodasi 6.5 juta penduduk. Sejumlah pegawai di kementerian dan lembaga pemerintah seperti kabinet Mesir dan parlemen sudah dipindahkan bersama ribuan PNS lainnya. Ketika sudah beroperasi penuh, New Administrative Capital akan menjadi rumah bagi 50 ribu PNS.
Sumber: middleeastmonitor.com
Pilihan editor: Mesir Gelar Pilpres dalam Bayang-Bayang Serangan Israel ke Gaza
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini