TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan untuk menghentikan perang di Gaza ada di tangan Amerika Serikat, kata seorang perwakilan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, di Lebanon pada Ahad.
AS mendukung genosida dan kelaparan terhadap rakyat Palestina, ujar Ahmad Abdel Hadi pada Minggu pagi, seperti dikutip saluran berita Al Mayadeen.
Pejabat Palestina tersebut menyoroti bahwa Amerika Serikat memiliki tujuan yang sama dengan pendudukan Israel, yaitu untuk menghilangkan perlawanan dan mencari alternatif dari dalam Gaza.
Hadi mencatat bahwa usulan Israel dan Amerika bukanlah upaya tulus untuk menyelesaikan kesepakatan melainkan sebuah manuver, dan menambahkan bahwa “Israel” dan Amerika Serikat tidak serius untuk mencapai kesepakatan.
“Sangat jelas bahwa kelompok perlawanan (Hamas) ingin mencapai kesepakatan yang mengarah pada penghentian perang, penarikan pasukan penjajah dan rekonstruksi Gaza,” katanya.
Harian The Washington Post melaporkan bahwa pemerintah AS diam-diam kembali mengizinkan pengiriman bom dan pesawat tempur senilai miliaran dolar AS ke Israel dalam beberapa hari terakhir.
Hal tersebut dilakukan meski Washington telah menyatakan kekhawatiran mengenai kemungkinan serangan darat Israel di kota Rafah.
Paket senjata baru itu mencakup lebih dari 1.800 bom MK84 seberat 2.000 pon dan 500 bom MK82 seberat 200 pon, kata surat kabar itu, mengutip sumber pejabat Departemen Pertahanan AS atau Pentagon dan Departemen Luar Negeri AS.
Sebagai sekutu terbesar Israel, Washington mengucurkan bantuan militer senilai US$3,8 miliar (Rp60 triliun dengan kurs sekarang) setiap tahunnya kepada Tel Aviv.
Paket bantuan terbaru ini muncul ketika Israel tengah menghadapi kecaman keras dari komunitas internasional atas kampanye pengeboman dan serangan darat yang terus berlanjut di Gaza.
Untuk membalas serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober 2023 sekaligus untuk menebus kekalahannya, rezim Israel mulai membombardir Gaza.
Sejak saat itu lebih dari 32.782 warga Palestina, kebanyakan perempuan dan anak-anak, terbunuh di sana.
Banyak negara dan tokoh dunia terkemuka mengutuk perang genosida Israel di Gaza dan menyerukan gencatan senjata segera di wilayah kantong tersebut.
Bahkan, Dewan Keamanan PBB telah mengelurkan resolusi yang mengikat pada 25 Maret lalu agar gencatan senjata segera dilakukan oleh Israel dan Hamas dan Gaza. Namun, hingga hari ini, serangan Israel ke Gaza terus menimbulkan korban jiwa bagi warga sipil.
Pilihan Editor: AS Diam-diam Kembali Setujui Pengiriman Bom dan Pesawat Tempur Senilai Miliaran Dolar ke Israel
AL MAYADEEN