TEMPO.CO, Jakarta - Jenderal militer Amerika Serikat mengatakan pada Kamis bahwa Washington belum memberikan semua senjata yang diminta Israel, dengan sebagian alasannya karena AS tidak bersedia memberikannya pada saat ini.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant berada di Washington awal pekan ini, di mana ia dilaporkan menyampaikan daftar keinginan kemampuan senjata yang diinginkan negaranya dari AS. Hal ini saat negara Zionis tersebut melanjutkan serangan selama berbulan-bulan untuk mencoba melenyapkan Hamas.
Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal CQ Brown mengatakan kepada wartawan bahwa melenyapkan Hamas akan menjadi tantangan bagi Israel.
Mengenai senjata, salah satu alasan mengapa Israel tidak mendapatkan semua yang mereka butuhkan adalah karena “Kami juga tidak memiliki kapasitas untuk menyediakannya.” Alasan lainnya adalah AS tidak bersedia memberikan beberapa kemampuan lainnya, “Tidak untuk saat ini.”
Menanggapi serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, Israel melancarkan pengeboman dahsyat di Gaza. Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan lebih dari 32.500 warga Palestina telah terbunuh. Hampir dua per tiga korban tewas adalah anak-anak dan perempuan.
Hubungan AS dan Israel mengalami masa-masa sulit dalam beberapa pekan terakhir setelah Washington menyerukan Israel untuk lebih berhati-hati jika menyangkut korban sipil.
Pemerintahan Biden juga telah menyatakan keberatannya terhadap invasi Israel ke Rafah, sebuah kota kecil yang berbatasan dengan Mesir, tempat lebih dari 2 juta warga Palestina mencari perlindungan.
Para pejabat AS mengatakan ada alternatif yang lebih baik yang bisa diambil Israel, yang akan mencapai tujuan yang sama, yaitu melemahkan Hamas atau mengejar kepemimpinannya.
Brown mengatakan Israel telah memberikan rincian luas tentang rencana Israel untuk melindungi warga sipil Palestina. “Kami mungkin membutuhkan lebih banyak detail,” tambahnya.
Pilihan Editor: Ternyata, 99% Senjata Israel Diimpor dari Dua Negara Ini
REUTERS | AL ARABIYA