TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah laporan yang diterbitkan The New York Times pada Senin membantah artikel mereka sendiri hampir tiga bulan sebelumnya. Artikel itu tentang anggota Hamas yang diduga melakukan perkosaan terhadap wanita Israel selama serangan lintas batas kelompok tersebut ke Israel pada 7 Oktober tahun lalu.
Berjudul “Video Tentara Israel Meremehkan Laporan Medis atas Pelecehan Seksual,” laporan video tersebut mengakui sebuah video yang diambil oleh seorang tentara Israel yang memperlihatkan “mayat tiga korban wanita berpakaian lengkap dan tanpa tanda-tanda kekerasan seksual di sebuah rumah yang diyakini tempat terjadinya pelecehan seksual oleh Hamas."
Pada 28 Desember, Times menerbitkan laporan investigasi panjang berjudul “'Jeritan Tanpa Kata-kata': Bagaimana Hamas Mempersenjatai Kekerasan Seksual pada 7 Oktober”. Laporan ini menyelidiki dugaan pemerkosaan dan kekerasan seksual yang dilakukan oleh anggota kelompok Palestina terhadap perempuan Israel selama serangan 7 Oktober.
Isinya termasuk pernyataan dari seorang paramedis tak dikenal yang tergabung dalam unit komando Israel.
Beberapa media termasuk The Associated Press, CNN dan The Washington Post menerbitkan narasi serupa yang dikaitkan dengan kesaksian paramedis militer yang tidak disebutkan namanya.
Artikel Times mengutip tiga terduga korban pelecehan seksual. Dua di antaranya, dari Kibbutz Be’eri, dijelaskan dengan cukup detail sehingga berpotensi mengidentifikasi mereka sebagai dua saudara perempuan, dengan nama belakang Sharabi, berusia 13 dan 16 tahun.
Michal Paikin, juru bicara Kibbutz Be'eri, dengan tegas menolak tuduhan perkosaan atas kedua tersebut. Paikin mengatakan bahwa saat mereka ditembak, mereka tidak menjadi sasaran pelecehan seksual.
“Kamu sedang membicarakan gadis Sharabi?” katanya kepada The Intercept. “Tidak, mereka ditembak dan tidak menjadi sasaran pelecehan seksual.”
Semakin melemahkan kredibilitas tuduhan tersebut, Paikin mempertanyakan keandalan kesaksian seorang paramedis pasukan khusus Israel, yang merupakan sumber utama artikel Times.
“Itu tidak benar,” katanya, mengacu pada klaim paramedis tentang gadis-gadis tersebut. “Mereka tidak mengalami pelecehan seksual.”
Menurut laporan terbaru oleh The New York Times, penduduk kibbutz mengomentari rekaman video yang baru muncul. Mereka mengatakan bahwa hanya satu rumah di Kibbutz Be'eri yang menampung dua gadis remaja yang terbunuh, dan mereka membantah klaim pelecehan seksual.
Laporan tersebut juga memuat pernyataan Nili Bar Sinai, anggota kelompok kibbutz yang menyelidiki tuduhan tersebut, dengan mengatakan “cerita ini salah.”
Beberapa pihak telah menyatakan keraguannya mengenai kebenaran artikel The New York Times. Misalnya, kekhawatiran muncul mengenai kasus Gal Abdush, yang keluarganya ditampilkan dalam foto yang menyertai laporan tersebut.
Kakak ipar Gal Abdush mencabut pernyataannya kepada jurnalis Israel dan meragukan narasi pemerkosaan oleh Hamas saat 7 Oktober. Kendati demikian, ia tidak mau memberikan materi kepada Times yang menurutnya mengubah pikirannya.
Pilihan Editor: Standar Ganda Liputan Konflik Gaza oleh Media AS, Tunjukkan Dukungan Luar Biasa kepada Israel
ANADOLU | THE INTERCEPT