TEMPO.CO, Jakarta - Mantan presiden AS Donald Trump memperingatkan warga Israel dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Senin bahwa mereka kehilangan dukungan untuk perang di Gaza, dan mengulangi seruannya untuk "menyelesaikannya."
Komentar dari Trump, calon dari Partai Republik yang diperkirakan menjadi lawan Presiden AS Joe Biden pada pemilu AS bulan November mendatang, muncul ketika Washington abstain dalam pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera dalam perang Israel-Hamas. Apa alasannya?
Israel Kehilangan Dukungan Dunia
"Anda harus mengakhiri perang Anda. Akhiri. Anda harus menyelesaikannya," kata Trump kepada surat kabar Israel Hayom dalam sebuah wawancara yang telah direkam pada akhir pekan. Sebagian dari wawancara tersebut diterbitkan pada Senin, dengan lebih banyak lagi yang akan diterbitkan pada akhir pekan ini.
"Dan saya akan mengatakan, Israel harus sangat berhati-hati karena Anda kehilangan banyak dunia, Anda kehilangan banyak dukungan, Anda harus mengakhirinya, Anda harus menyelesaikan pekerjaan. Dan Anda harus menuju perdamaian, menuju kehidupan yang normal untuk Israel, dan untuk semua orang."
Pembunuhan besar-besaran Hamas di Israel selatan, kata Trump, adalah "salah satu hal paling menyedihkan yang pernah saya lihat."
“Meskipun demikian, Anda harus mengakhiri perang Anda. Selesaikan, Anda harus menyelesaikannya,” katanya.
Serangan 7 Oktober memicu perang di Gaza yang telah berkecamuk selama hampir setengah tahun. Israel mengatakan serangannya akan terus berlanjut sampai Hamas dihancurkan dan para sandera di Gaza dibebaskan.
Niat Israel untuk memperluas operasinya ke kota Rafah di Gaza selatan, tempat lebih dari satu juta warga Palestina berlindung, telah menyebabkan keretakan dengan pemerintahan Biden, yang mengatakan bahwa tindakan tersebut merupakan sebuah kesalahan.
Trump juga ditanya bagaimana reaksinya jika keluarganya menjadi korban amukan Hamas.
Trump mengatakan kepada Israel Hayom bahwa ia akan menanggapi serangan Hamas "dengan cara yang sama" seperti yang dilakukan Israel, namun ia juga menyatakan keprihatinannya mengenai optik perang di mana serangan-serangan Israel telah membuat sebagian besar wilayah Gaza hancur.
“Hal ini sangat mengganggu saya ketika saya melihat orang-orang tidak lagi membicarakan tentang 7 Oktober, mereka berbicara tentang betapa agresifnya Israel,” katanya