TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Gabriel Attal pada Minggu, 24 Maret 2024, mengumumkan Pemerintah Prancis akan meningkatkan peringatan kewaspadaan teror ke level tertinggi menyusul penembakan massal mematikan di Moskow, Rusia. Pengumuman tersebut disampaikan setelah Attal menghadiri rapat dengan Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron di kediaman presiden, Istana Élysée, Minggu malam, 24 Maret 2024.
Keputusan diambil beberapa bulan sebelum Paris menjadi tuan rumah ajang olahraga internasional Olimpiade pada Juli mendatang. Attal mengatakan dalam sebuah cuitan di X hal itu diputuskan mengingat ISIS-K telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Moskow, dan menimbang “ancaman yang membebani negara kita”.
Ratusan warga sipil tewas usai orang-orang bersenjata melepaskan tembakan sebelum dimulainya sebuah konser band rock di Balai Kota Crocus, wilayah Moskow pada Jumat, 22 Maret 2024. Menurut Komite Investigasi Rusia seperti dikutip oleh kantor berita Rusia TASS, penembakan massal tersebut menewaskan 133 orang. Kementerian Darurat Rusia untuk Wilayah Moskow mengumumkan jumlah korban luka-luka telah mencapai 152 orang.
“Mengingat klaim tanggung jawab ISIS atas serangan tersebut dan ancaman yang membebani negara, maka kami memutuskan meningkatkan sikap Vigipirate ke level tertinggi, yakni darurat serangan,” tulis Attal.
Vigipirate adalah sistem peringatan teror Prancis yang mempunyai tiga tingkat yaitu kewaspadaan, peningkatan risiko ancaman keamanan, dan serangan darurat, seperti dikutip dari Sekretariat Jenderal Pertahanan dan Keamanan Nasional Prancis (SGDSN).
Tingkat tertinggi diaktifkan ketika terjadi serangan di Prancis atau di luar negeri, atau ketika ancaman serangan dianggap sudah dekat. Hal ini memungkinkan penerapan langkah-langkah keamanan yang luar biasa seperti peningkatan patroli oleh angkatan bersenjata di tempat-tempat umum seperti stasiun kereta api, bandara, dan tempat keagamaan
Dalam Buku Putih tentang pertahanan dan keamanan nasional tahun 2013, Prancis mendefinisikan terorisme sebagai suatu tindakan yang digunakan oleh musuh yang tidak mematuhi aturan perang konvensional.
Terakhir kali Prancis menerapkan tingkat kewaspadaan teror tertinggi adalah setelah insiden penikaman massal pada 13 Oktober 2023 di sebuah sekolah menengah di Arras, yang menewaskan satu orang dan melukai tiga lainnya. Serangan tersebut diduga terkait rumor kelompok Palestina Hamas telah menyerukan hari terorisme sedunia pada 13 Oktober. Dinas keamanan Prancis mengidentifikasi tersangka sebagai orang yang sebelumnya pernah terlibat dengan Islamisme radikal.
REUTERS
Pilihan editor: Top 3 Dunia; Joe Biden Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini