TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Sabtu bahwa empat pelaku penembakan di gedung konser Moskow sedang menuju Ukraina ketika mereka ditahan, dan berusaha melintasi perbatasan.
Putin, ketika menyampaikan pidato kepada negaranya, mengatakan bahwa beberapa orang di pihak Ukraina telah bersiap untuk membiarkan mereka melintasi perbatasan dari Rusia. Ukraina membantah terlibat dalam serangan itu.
“Mereka mencoba bersembunyi dan bergerak menuju Ukraina, di mana, menurut data awal, sebuah jendela telah disiapkan bagi mereka dari pihak Ukraina untuk melintasi perbatasan negara,” kata Putin.
Putin menyebut musuh tersebut sebagai “terorisme internasional” dan mengatakan bahwa dia siap bekerja sama dengan negara mana pun yang ingin mengalahkannya.
“Semua pelaku, penyelenggara dan mereka yang memerintahkan kejahatan ini akan dihukum secara adil dan pasti. Siapa pun mereka, siapa pun yang membimbing mereka,” kata Putin.
“Kami akan mengidentifikasi dan menghukum siapa pun yang berdiri di belakang teroris, yang merencanakan kekejaman ini, serangan terhadap Rusia, terhadap rakyat kami.”
Ia menetapkan Sabtu 24 Maret 2024 menjadi hari berkabung nasional.
Meski Putin dan petinggi Rusia mencurigai Ukraina, kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan senjata di gedung konser Moskow pada Jumat malam, yang menurut pihak berwenang Rusia menewaskan sedikitnya 115 orang dan melukai lebih dari 100 orang lainnya.
“Milisi ISIS menyerang sebuah pertemuan besar Kristen di pinggiran ibu kota Rusia, Moskow", kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan di aplikasi pesan Telegram.
Pernyataan ISIS mengatakan para penyerang telah “mundur ke markas mereka dengan selamat”.
Garda Nasional Rusia mengatakan pihaknya berada di lokasi kejadian dan mencari pelakunya
Kelompok teror tersebut mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dalam sebuah pernyataan singkat yang diterbitkan oleh kantor berita yang berafiliasi dengan ISIS, Amaq, di Telegram pada Sabtu 23 Maret 2024. Namun, kelompok tersebut tidak memberikan bukti untuk mendukung klaim tersebut.
Rekaman video dari lokasi penyerangan, tempat konser Balai Kota Crocus, menunjukkan kompleks luas, yang merupakan lokasi gedung musik dan pusat perbelanjaan, terbakar dengan asap mengepul ke udara.
RIA Novosti melaporkan orang-orang bersenjata “melepaskan tembakan dengan senjata otomatis” dan “melemparkan granat atau bom pembakar, yang memicu kebakaran.”
Media pemerintah Russia 24 melaporkan sebagian atap venue telah runtuh.
Serangan itu terjadi sebelum grup musik Picnic dijadwalkan untuk tampil, menurut Russia 24. Manajer band tersebut mengatakan kepada media pemerintah bahwa para pemainnya tidak terluka.
Kementerian luar negeri Rusia menyebut insiden itu sebagai “serangan teroris.” Ini merupakan serangan teror terbesar di Rusia Tengah dalam hal jumlah korban sejak pemboman bandara Domodedovo pada Januari 2011 yang menewaskan 37 orang dan melukai 172 lainnya.
Pilihan Editor: Korban Tewas Penembakan di Moskow Bertambah 80 Orang, Putin Sampaikan Belasungkawa
REUTERS