TEMPO.CO, Jakarta - Ajudan Presiden Volodymyr Zelensky, Mykhailo Podolyak, mengatakan Ukraina tidak terlibat dalam penembakan di gedung konser Moskow, Rusia yang menewaskan sedikitnya 40 orang dan melukai lebih dari 100 pada Jumat.
“Mengenai peristiwa di Kota Crocus di pinggiran Rusia, di mana peristiwa tertentu terjadi hari ini, beberapa penembakan, beberapa tindakan teroris yang dilakukan oleh orang tak dikenal, mari kita perjelas, Ukraina sama sekali tidak ada hubungannya dengan peristiwa ini,” katanya di saluran Telegramnya.
“Ukraina tidak pernah menggunakan metode teroris,” tulis Podolyak, dalam postingannya di X.
Dia yakin Rusia akan menggunakan serangan itu untuk membenarkan konflik yang sedang berlangsung dan meningkatkan operasi sebagai bagian dari “propaganda militer” di Ukraina.
Pejabat Amerika Serikat mendukung pernyataan tersebut.
“Saat ini tidak ada indikasi bahwa Ukraina atau warga Ukraina terlibat dalam penembakan itu,” juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby juga mengatakan kepada wartawan. “Saya tidak akan menyalahgunakan Anda pada saat-saat awal ini jika ada hubungan apa pun dengan Ukraina.”
Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev menulis di aplikasi Telegram bahwa jika mereka yang bertanggung jawab atas serangan itu ternyata adalah orang Ukraina, “mereka semua harus ditemukan dan dimusnahkan dengan kejam sebagai teroris”.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menanggapi komentar Gedung Putih tentang tidak terlibatnya Ukraina. “Atas dasar apa para pejabat di Washington menarik kesimpulan di tengah tragedi tentang tidak bersalahnya seseorang?”
Dia mengatakan bahwa jika Washington memiliki informasi, maka informasi tersebut harus dibagikan dan jika Washington tidak memiliki informasi, maka mereka tidak boleh berbicara sedemikian rupa.
Yulia Shapovalova, koresponden Al Jazeera di Moskow, mengatakan, “Perlu dicatat bahwa sekitar seminggu yang lalu, tepat sebelum pemilihan presiden di Rusia, kedutaan besar AS dan Inggris memasang peringatan di situs web mereka tentang kemungkinan serangan terror dan meminta warganya untuk tidak berada di tempat keramaian.”
Orang-orang bersenjata menyerbu gedung konser besar di Moskow dan menembakkan senjata otomatis ke arah kerumunan. Serangan ini menewaskan sedikitnya 40 orang dan melukai lebih dari 100 orang, menurut kantor berita negara Rusia TASS, mengutip Dinas Keamanan Federal (FSB).
Laporan berita Rusia mengatakan para penyerang juga menggunakan bahan peledak, menyebabkan kebakaran besar di Balai Kota Crocus di tepi barat Moskow pada Jumat 22 Maret 2024.
Pilihan Editor: 40 Orang Tewas dan Lebih dari 100 Terluka dalam Penembakan di Gedung Konser Moskow
AL JAZEERA