UNHCR - Badan Pengungsi PBB, dan IOM, Badan Migrasi PBB terkejut dan prihatin atas musibah sebuah kapal yang mengangkut pengungsi Rohingya terbalik di lepas pantai Meulaboh, Aceh Barat, Indonesia. Melalui operasi penyelamatan pada hari Kamis, 21 Maret 2024, sekitar 75 orang berhasil dibawa ke daratan dengan selamat.
UNHCR dan IOM prihatin dengan besarnya potensi korban jiwa karena pengungsi yang diselamatkan mengatakan kapal tersebut sebenarnya mengangkut 151 orang. Menurut laporan awal pada 20 Maret 2024, pemerintah setempat di Aceh Barat melaporkan ada enam pengungsi yang diselamatkan oleh nelayan dari kapal terbalik.
Insiden tersebut dilaporkan persisnya terjadi pada Kamis dini hari, 21 Maret 2024, di sekitar 12 mil dari lepas pantai. Badan Pencarian dan Penyelamatan Nasional (Basarnas) Banda Aceh memulai misi penyelamatan, dan perahu terbalik itu ditemukan pada hari yang sama.
Tim UNHCR dan IOM telah dikerahkan ke Aceh Barat dan untuk membantu pemerintah setempat dengan memberikan bantuan kepada para korban insiden tragis ini setelah mereka turun dari kapal. Jika benar ini adalah sebuah musibah, maka ini akan tercatat menjadi insiden dengan korban jiwa terbesar sepanjang tahun ini.
Musibah ini terjadi di tengah meningkatnya kedatangan kapal pengungsi Rohingya di Indonesia. Pada 2023 ada lebih dari 2.300 pengungsi Rohingya tiba, dengan peningkatan signifikan mulai bulan November dan seterusnya. Jumlah ini melampaui jumlah kedatangan dalam empat tahun sebelumnya secara keseluruhan.
UNHCR dan IOM memperkuat upaya dalam memberikan bantuan kemanusiaan dan perlindungan darurat kepada pengungsi yang tiba di Indonesia. Kedua badan ini bekerja sama dengan lembaga pemerintah, mitra LSM, dan masyarakat lokal untuk memberikan lingkungan yang aman bagi pengungsi dan memfasilitasi akses terhadap layanan-layanan penting. Kegiatannya mencakup penyediaan layanan kesehatan (termasuk dukungan kesehatan mental), perbaikan tempat penampungan sementara, memastikan akses terhadap air bersih, makanan, sanitasi, dan pengelolaan limbah.
UNHCR dan IOM menyampaikan apresiasi kepada pihak berwenang di Indonesia dan masyarakat lokal atas upaya penyelamatan jiwa para pengungsi dari perahu yang terbalik di Aceh Barat.Respons proaktif pihak berwenang menunjukkan sisi kemanusiaan yang kuat, komitmen terhadap Peraturan Presiden Indonesia tentang Penanganan Pengungsi, dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip kemanusiaan pada saat krisis sebagaimana tercantum dalam Hukum Laut.
UNHCR dan IOM dalam pernyataan tertulis mengulangi seruan kepada negara-negara untuk mengadvokasi upaya bersama dalam memastikan pendaratan yang aman dan penyelamatan di laut bagi semua orang yang berada dalam kesulitan di seluruh wilayah. Komunitas internasional juga harus mempertahankan komitmennya untuk menegakkan prinsip-prinsip kemanusiaan dan melindungi hak dan martabat para pengungsi dan migran.
Pilihan editor: Top 3 Dunia: 41 Pengungsi Rohingya Kabur dari Tahanan Imigrasi Malaysia
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini