Diversifikasi Basis Dukungan
Namun para analis dan pejabat partai mengatakan terlepas aliansi tidak resmi ini, Jokowi mendiversifikasi basis dukungannya untuk mempertahankan kekuasaannya.
“Prabowo bukanlah seseorang yang bisa Anda kendalikan dengan mudah,” kata Yohanes Sulaiman, seorang profesor di Universitas Achmad Yani. “Jokowi sedang berusaha memperpanjang kekuasaannya.”
“Tidak ada yang bisa menghentikan Prabowo untuk melakukan apa pun yang dia inginkan,” tambahnya. "Jokowi ingin memastikan program-programnya terlaksana... Ingatlah ini adalah benturan kepentingan."
Juru bicara tim kampanye Prabowo tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar. Saat ditanya soal rumor rencana Jokowi bergabung dengan Golkar, Ari Dwipayana, ajudan khusus presiden, mengatakan kepada Reuters, belum terjadi apa-apa.
Saat ini Presiden Jokowi sedang fokus bekerja memimpin pemerintahan hingga akhir masa jabatannya, ujarnya.
Partai sebagai dukungan terhadap Langkah Politik Jokowi
Golkar, sebuah partai politik yang pernah identik dengan mantan penguasa otoriter Suharto, meraih jumlah suara tertinggi kedua, menurut hasil resmi KPU, dengan capaian dukungan sebesar 15,29 persen. Posisinya masih di bawah capaian PDI-P yang meraih 16,72 persen dukungan suara. Namun, ini berarti dukungannya di parlemen akan sangat penting bagi pemerintahan berikutnya.
Pejabat partai, yang menolak disebutkan namanya dengan alasan sensitifnya masalah ini, mengatakan bahwa Jokowi berharap untuk melestarikan warisannya dengan memastikan proyek-proyek seperti Nusantara, ibu kota baru yang ia impikan, dapat diselesaikan di bawah kepemimpinan Prabowo – bahkan jika presiden mendatang memutuskan untuk menunda perkembangannya.
“Ini jelas akan menjadi penyeimbang besar karena Golkar akan menjadi nomor dua atau bahkan nomor satu di parlemen,” kata analis risiko politik Kevin O'Rourke.