TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat Jetstar yang mengangkut penumpang tujuan Bali terpaksa kembali ke Melbourne setelah seorang penumpangnya mengamuk. Seorang penumpang Jetstar menggambarkan kejadian kacau dalam penerbangan itu ketika seorang wanita membuat rusuh. Pilot pun menerbangkan kembali pesawat ke Melbourne.
Dilansir dari 7News.com.au, saksi mata bernama Kyle Hand mengatakan wanita itu berjalan mondar-mandir di lorong sebentar sebelum melakukan pelecehan terhadap seorang pria lanjut usia.
“Dia mulai melakukan pelecehan dan ancaman penyerangan, menurut saya pria tersebut berusia sekitar 75 tahun, dan saat itulah hal itu benar-benar dimulai,” kata Hand.
“Saya tidak yakin apa yang terjadi tetapi dia terus menganiaya beberapa orang lagi, hingga akhirnya ditahan," ujar Hand.
Penumpang tersebut dilaporkan bertingkah tidak sopan sebelum menaiki pesawat. “Penumpang di sebelah saya menyebutkan bahwa mereka melihat dia bertingkah tidak menentu sebelum dia naik pesawat,” kata Hand.
Dilaporkan bahwa penumpang yang marah itu ingin masuk ke kokpit, namun tidak dapat dikonfirmasi oleh Hand. Ia mengatakan, kejadian bermula setelah penumpang perempuan itu berada di dalam toilet selama 30 menit.
Pada hari Senin, Jetstar Penerbangan JQ43 dari Melbourne ke Denpasar (Bali) mundur dua jam perjalanannya ketika seorang penumpang bersikap kasar.
“Kapten memutuskan untuk kembali ke Melbourne untuk mendapatkan bantuan dari Polisi Federal Australia setelah seorang penumpang membuat rusuh kurang dari dua jam setelah penerbangan,” kata maskapai tersebut.
“Kami tahu ini adalah pengalaman sulit bagi pelanggan lain dan anggota tim kami, dan kami berterima kasih kepada mereka yang membantu mengatasi situasi ini.
“Beberapa awak pesawat tidak dapat melanjutkan penerbangan dan penerbangan telah dijadwalkan ulang pada hari Selasa pukul 10 pagi.
“Kami akan menyediakan akomodasi semalam kepada setiap pelanggan yang membutuhkannya dan menanggung biaya wajar lainnya, termasuk makan. Keamanan pelanggan dan kru adalah prioritas kami,” kata maskapai.
Polisi Federal Australia sedang menyelidiki insiden tersebut. “Tidak ada ancaman saat ini atau yang sedang berlangsung terhadap masyarakat,” kata polisi.
7NEWS.COM.AU | NDTV
Pilihan editor: Jurnalis Al Jazeera Ditangkap Tentara Israel di Gaza, Dipukuli hingga Ditelanjangi