TEMPO.CO, Jakarta - Pembatasan bantuan kemanusiaan ke Gaza yang dilakukan oleh Israel merupakan taktik kelaparan yang kemungkinan termasuk kejahatan perang. Ucapan itu disampaikan Komisioner Tinggi HAM PBB Volker Turk pada Selasa, 19 Maret 2024, publikasi sebuah laporan yang menemukan kelaparan tanpa akhir dari serangan Israel di Gaza mungkin akan terjadi pada Mei 2024.
Perang Gaza telah memasuki bulan keenam sejak serangan 7 Oktober 2023. Laporan yang disoroti Turk tersebut dipublikasikan pada Senin, 19 Maret 2024 oleh Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC) dengan dukungan PBB.
“Besarnya pembatasan yang dilakukan Israel terhadap masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, dan cara mereka terus melakukan permusuhan, mungkin sama saja dengan menggunakan kelaparan sebagai metode perang, dan ini merupakan kejahatan perang,” kata Turk.
Badan-badan bantuan menyalahkan Israel karena menerapkan blokade ketat di Gaza, sehingga terjadi krisis kebutuhan dasar. Namun pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyangkal hal itu, dengan mengatakan pihaknya memfasilitasi distribusi bantuan. Pemerintahan Israel juga menyalahkan badan-badan bantuan atas masalah kuantitas dan kecepatan pengiriman bantuan.
Menanggapi pernyataan Turk, misi diplomatik Israel di Jenewa mengatakan Israel telah melakukan segala cara untuk membanjiri Gaza dengan bantuan, termasuk melalui darat, udara dan laut. “PBB juga harus mengambil tindakan,” ujarnya.
Turk mengatakan Israel sebagai kekuatan pendudukan di Gaza berkewajiban memastikan penyediaan makanan dan perawatan medis bagi penduduk, dan memfasilitasi kerja organisasi yang memberikan bantuan. Laporan IPC mengatakan kekurangan gizi dan kerawanan pangan mungkin telah melampaui tingkat kelaparan di Gaza utara. Selain itu, tingkat kematian karena kelaparan kemungkinan akan segera mencapai level ekstrem.
Jens Laerke, juru bicara kantor kemanusiaan PBB (UN OCHA), mengungkap pihaknya telah melihat warga memakan benih burung, pakan ternak, hingga rumput liar demi mengatasi kelaparan.
“Mereka sudah mengonsumsinya. Kita sudah melampaui itu. Tidak ada lagi yang tersisa,” katanya.
Turk mengatakan krisis di Gaza disebabkan oleh ulah manusia, dan mendesak semua negara untuk memberikan tekanan pada Israel agar memfasilitasi pengiriman bantuan ke Gaza. “Perlu ada pemulihan penuh terhadap layanan-layanan penting, termasuk pasokan makanan, air, listrik dan bahan bakar,” katanya.
REUTERS
Pilihan editor: UNICEF Peringatkan Kasus Gizi Buruk di Utara Gaza Lebih Banyak dari Data yang Tercatat
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini